Jumat, 04 Desember 2015

Ngocok Di Belakang "Ning"

Tanggal 18-11-2015, jam 10:45-10:50 begitu santai aku ngocok di belakang Ning yang sedang tidur dengan posisi telungkup dan kepala membelakangi pintu kamarku.
Entah kenapa Ning sering datang dan menginap di rumah mertuaku dan hal itu membuatku semakin geregetan saat memandang tubuhnya. Pantatnya itu lho yang begitu montok sering membuat kontolku terasa berdenyut hebat saat aku berada di dekat Ning dan memperhatikan lekuk tubuhnya.
Pernah juga suatu malam setelah aku pulang kumpul bersama teman-temanku, aku mendapati Ning sedang membuat roti. Sengaja saat itu aku pura-pura main HP dan menonton TV sambil duduk di belakangnya. Jujur aja, pandangan mataku terus saja memperhatikan setiap lekuk tubuh Ning yang berdiri di depanku. Ah..., begitu montok pantat si Ning itu. Begitu aku berlama-lama memandangi pantatnya. Ah..., begitu menggairahkan... Tapi karena suasana tidak memungkinkan, akhirnya aku hanya bisa memandang lekuk tubuh Ning, terutama pantatnya tanpa punya kesempatan untuk dapat ngocok di belakangnya.
Dan tanggal 18-11-2015, saat aku asik ngocok di ranjang kamarku, terlihat Ning selalu berlalu lalang melewati kamarku yang posisi tirai pintunya terbuka setengah.
Tapi karena keadaan rumah sedang ramai, akhirnya dengan berat hati aku tutup tirai pintu sambil aku teruskan acara ngocokku. Walau dengan tirai pintu yang tertutup, tapi dari dalam kamarku itu aku dapat melihat dengan jelas gerak gerik Ning. Sampai akhirnya Ning kulihat merebahkan diri sekitar 1 m di depan pintu kamarku.
Pepek torok pantat kau Ning..., rutukku dalam hati karena dengan posisi seperti itu aku tidak tahu ke mana arah pandangan Ning. Acara ngocokku pun jadi terhenti. Dan karena penasaran, akhirnya aku sengaja keluar dari kamar untuk memastikan posisi Ning yang sebenarnya. Ah..., begitu bersoraknya hatiku setelah mengetahui bahwa Ning tiduran di depan kamarku dengan posisi kepala di depan pintu. Dia telungkup tidurnya dan wajahnya membelakangi pintu kamarku.
Sambil masuk ke kamar, sempat juga aku perhatikan begitu montoknya tubuh Ning dalam posisi telungkup seperti itu. Kusempatkan sebelum masuk ke dalam kamar untuk menyingkapkan tirai pintu.
Dengan tirai pintu yang telah terbuka setengah, kemudian aku langsung mengeluarkan kontolku yang sedari tadi sudah ereksi, kemudian aku berdiri dengan jarak antara aku dan Ning hanya sekitar 2 m. Posisi tirai pintu yang terbuka setengah itu membuat aku begitu leluasa memandangi montoknya tubuh Ning sambil tanganku tak henti-hentinya mengocoki kontolku.
Begitu aku nikmati setiap hentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku sambil memandang pantat Ning dan tiap lekuk tubuhnya, sampai akhirnya aku nembak mani. Dari jam 10:45-10:50 aku berdiri ngocok di belakang Ning. Thanks ya Ning..., pantat mu itu lho yang selalu membuat aku geregetan. Pepek mu lebar gak ya...?

Rabu, 18 November 2015

Ngocok Di Belakang "Nanda" -*-

Entah kenapa tanggal 17-11-2015, sewaktu aku sedang asik ngocok di dapur rumah mertuaku dengan pintu yang terbuka lebar, tiba-tiba pintu depan ada yang mengetuk sambil memanggil nama *****ku. Aku tahu suara itu adalah suara Nanda, tetangga yang tinggal di depan rumah mertuaku. Dengan rasa sedikit malas akhirnya aku sudahi acara ngocokku dan kemudian aku buka sedikit pintu depan. Aku dapati Nanda sudah berdiri di depan pintu sambil memegang laptop di tangannya.
Dengan sedikit mengeluarkan kepalaku dan menyembunyikan badanku di balik pintu karena kontolku masih ereksi dan aku hanya memakai celana pendek tanpa memakai sempak, aku katakan kalau *****ku sedang tidak ada di rumah. Tapi Nanda sepertinya tidak mempersoalkan itu. Dia rupanya mau menyelesaikan tugas kantornya yang terganggu akibat keusilan keponakannya saat dia mengerjakan di rumahnya.
"Gak papa bang, Nanda cuma mau numpang mengerjakan tugas kantor ni. Di rumah diganggui aja sama ***** ", sambil terus mendorong pintu kemudian masuk ke dalam rumah.
Aku sempat kaget juga karena tidak menyangka Nanda masuk ke dalam rumah, sementara posisi kontolku masih menyodok celana pendek yang aku pakai.
Setelah masuk kemudian Nanda menutup pintu depan lagi sambil mengatakan kalau pintunya ditutup aja, takut nanti keponakannya tahu kalau dia ada di rumah mertuaku. Dan aku hanya diam saja karena posisi kontolku yang menyodok celanaku membuat aku jadi serba salah, takut kalau Nanda mengetahuinya.
Mungkin karena kerjaannya mendesak, lalu Nanda membuka laptopnya dan duduk di depan pintu dapur yang sedari tadi aku buka. Posisinya membelakangi aku.
Wuih..., pepek lonte tetek pantat kau Nanda..., rutukku dalam hati melihat posisinya seperti itu. Jujur saja, Nanda mempunyai bentuk tubuh yang lumayan juga, dengan tetek yang besar membusung ke depan dan pantat yang lumayan montok.
Karena posisi duduk Nanda di depan pintu dapur dan membelakangi aku dengan jarak sekitar 4 m, akhirnya dengan sedikit nekat aku keluarkan kontolku sambil kukocok dan kemudian aku berjalan mendekatinya. Saat itu kulirik jam dinding menunjukkan pukul 14:09.
Perlahan tapi pasti, tanganku tak henti-hentinya mengocoki kontolku sambil terus mendekati Nanda sampai akhirnya aku berdiri sekitar 1 m di belakangnya.
Beruntung sekali jalan dan lapangan yang ada di belakang rumah mertuaku itu benar-benar sunyi. Tak satupun nampak ada orang di sana. Padahal baru saja beberapa cewek ABG kujadikan target ngocokku dengan mengarahkan kontolku yang sedang aku kocok ke arah mereka saat mereka melewati jalan dan lapangan di belakang rumah mertuaku. Tapi saat itu benar-benar sepi !
Leluasa sekali aku berdiri ngocok mengarahkan kontolku ke arah jalan serta lapangan dan sekitar 1 m di atas kepala belakang Nanda.
Tangan kananku dengan perlahan terus saja mengocoki kontolku, sementara tangan kiriku bersiap untuk menarik ke atas celana pendekku untuk berjaga-jaga seandainya Nanda memalingkan kepalanya ke arah aku di saat aku dengan berbasa-basi menanyakan tugas apa yang Nanda kerjakan.
"Iya bang, tadi Nanda bolos kerja alasan ada keperluan mendadak, eh... ni tadi dapat telepon bos minta laporan audit paling lama sore harus sudah sampai di emailnya", kata Nanda sambil terus saja mengetik di laptopnya tanpa menoleh ke arah aku.
Seperti bersorak hatiku mendapati keadaan seperti itu. Di atas kepala belakang Nanda dengan jarak sekitar 1 m aku terus saja ngocok sambil sesekali mengajaknya ngobrol, dan sesaat aku menghentikan kocokan di kontolku karena aku pura-pura melihat kerjaannya.
Padahal saat aku lebih mendekat ke Nanda dan pura-pura melihat kerjaannya, kontolku dalam posisi di luar celanaku ! Walaupun saat itu posisiku sedikit membungkuk sambil melihat kerjaannya, tapi kurasakan betapa dekatnya kontolku itu dengan kepala Nanda !
Setelah itu, dengan sedikit gerakan cepat aku masukkan kontolku ke dalam celana dan aku pura-pura mengambil minumanku yang ada di atas kulkas.
Aku tetap mengambil posisi di belakang Nanda sambil kutawari dia untuk minum. Tapi masih seperti posisi sebelumnya, Nanda menjawabnya juga tanpa menoleh ke arahku dan tetap sibuk dengan laptopnya.
Hal itu membuat aku semakin nekat. Aku keluarkan kembali kontolku, sambil pura-pura minum. Saat aku meletakkan kembali gelas minumanku di atas kulkas, kontolku sengaja kubiarkan di luar celanaku !
Lalu aku kembali ke posisi berdiri di belakang Nanda sambil aku katakan padanya, "Nanda, gak papa kan abang berdiri di belakang Nanda ? Soalnya kalau sore gini abang suka mandang lapangan yang hijau gitu...". Dan Nanda menjawab kalau dia tidak keberatan, "Ya gak papa sih bang, kayak baru kenal aja abang ini".
Bersorak riang hatiku saat mendengar jawaban dari Nanda. Sambil lebih mendekatkan posisi berdiriku dengan tubuh Nanda, aku katakan padanya kalau terasa segar sore hari memandang lapangan rumput seperti itu dan Nanda tidak berkomentar, melainkan tetap fokus pada laptopnya.
Aku begitu nekat dan sangat nekat. Bayangkan saja, dari yang awalnya aku ngocok 1 m di atas kepala belakang Nanda yang duduk di depan pintu dapur, kini aku hanya sekitar 30 cm berdiri ngocok tepat di belakang kepalanya.
Kutandai melalui jam dinding dapur saat aku berada sekitar 30 cm berdiri dengan kontol yang mengarah ke belakang kepala Nanda dan mulai ngocok adalah jam 14:25.
Begitu santai sekali aku kocok kontolku sambil memperhatikan dari atas lekuk tubuh Nanda yang bagiku cukup menggairahkan juga. Sambil sesekali aku ajak dia ngobrol tapi tanganku tak pernah berhenti mengocoki kontolku. Karena santai, merasa aman dan begitu asiknya aku ngocok sambil menelusuri lekuk tubuh Nanda, aku jadi tak sadar akan kehadiran seorang anak perempuan yang masih TK, anak tetanggaku juga yang sedang melintas di jalan dan terpaku melihat aku ngocok di belakang kepala Nanda. Anak itu berhenti dan terus saja memperhatikan tanganku yang sedang mengocoki kontolku.
Sempat juga aku terkejut begitu menyadari kehadiran anak perempuan itu. Walau anak perempuan itu berdiri terpaku memandang ke arah aku yang sedang ngocok dengan jarak sekitar 10 m, tapi sangat jelas tatapan matanya penuh rasa penasaran melihat kontolku yang sedang aku kocok.
Tapi karena aku rasa anak itu sudah ada beberapa saat di sana memperhatikan aku dan karena kesempatan ngocok dengan target Nanda sangat langka bisa terjadi, akhirnya aku tetap saja meneruskan acara ngocokku di belakang Nanda.
Mungkin karena rasa penasarannya anak perempuan itu melihat aku berdiri di belakang Nanda dengan "burung" yang dipegang-pegang, akhirnya anak itu mendekati posisi kami.
Saat anak perempuan itu berjalan mendekat, tatapan mata anak perempuan itu tak pernah lepas memandangi gerakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku.
Anak perempuan itu menghentikan langkahnya sekitar 1 m di depan Nanda dengan mata yang nampak begitu antusias memperhatikan gerakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku.
Jujur, aku jadi ingat Maya, seorang anak perempuan tetanggaku yang pernah menjadi penonton budiman saat aku sedang ngocok di ruang tamu rumahku. Sama halnya dengan saat itu. Tidaklah begitu aku khawatirkan kehadiran anak perempuan itu yang begitu antusias memandangi kontolku yang sedang aku kocok sekitar 30 cm di atas kepala belakang Nanda. Karena aku begitu menikmati hentakan-hentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku sambil sesekali mengajak Nanda ngobrol.
Sering juga aku lihat tatapan mata anak perempuan itu bergantian memandang kontolku yang sedang aku kocok dan memandang ke Nanda. Dan kehadiran anak perempuan itu yang hanya berjarak sekitar 1 m di depan Nanda menambah kenikmatan sensasi ngocok yang aku lakukan.
Sempat juga aku menghentikan kocokan di kontolku dan aku bergerak sedikit mundur saat Nanda tiba-tiba mengangkat wajahnya sambil memandang ke anak perempuan itu. Lalu kemudian dia lanjutkan lagi menyelesaikan tugas di laptopnya tanpa memberi komentar dengan kehadiran anak perempuan itu.
Dan aku juga kembali mengocoki kontolku sambil lebih mendekatkan kontolku yang sedang aku kocok ke kepala Nanda. Bahkan lebih dekat lagi, sekitar 15 cm jarak kontol yang aku kocok dengan kepala Nanda, sementara anak perempuan itu tetap berdiri sambil terus saja secara bergantian memandang kontolku yang sedang aku kocok dan terkadang juga memandang ke Nanda. Dengan jarak sekitar 15 cm aku mempermainkan kontolku di belakang kepala Nanda dan disaksikan oleh anak perempuan itu ! Ah..., tatapan antusias, heran, bingung maupun penasaran anak perempuan itu sedikit banyaknya mempengaruhi kocokan di kontolku.
Jam 14:56 akhirnya aku nembak mani di atas kepala belakang Nanda disaksikan oleh anak perempuan TK itu ! Walaupun muncratan maniku itu aku tahan dengan tangan kiriku, tapi saat muncratan mani pertama sempat lolos dari tangan kiriku dan muncrat melewati kepala Nanda. Dan anak perempuan itu nampak sedikit memundurkan badannya, seperti gerakan reflex menghindar dari muncratan maniku.
Ah..., selama 31 menit aku ngocok dengan santai dengan jarak 30 cm dan 15 cm sambil sesekali ngobrol dengan Nanda. Ngobrol sambil ngocok di belakang Nanda dan juga di saksikan seorang anak perempuan yang masih TK merupakan hal yang begitu mempunyai sensasi yang luar biasa dan sangat langka untuk terjadi lagi.
Terima kasih buat Nanda yang sudah menjadi target ngocokku. Kalau dihitung dari awal aku ngocok sampai aku nembak mani adalah dari jam 14:09-14:56, jadi sekitar 47 menit !
Setelah nembak mani aku kemudian melap maniku itu di celanaku. Dan sesaat setelah anak perempuan itu melihat aku memasukkan kontolku ke dalam celana,  lalu dia beranjak pulang sambil sesekali memalingkan wajahnya ke arah aku dan Nanda dengan tatapan yang aku tidak tahu maknanya. Lalu aku mandi dan Nanda permisi pulang sekitar jam 15:45.
Crot buat pepek lonte tetek pantat Nanda...

Senin, 26 Oktober 2015

Display Picture BBM Kontolku Untuk "Rn"

Ada suatu kepuasan dan rasa yang spesial saat aku dengan sengaja menjadikan Rn sebagai targetku. Jujur saja, Rn adakah teman semasa SMP dan pernah menjadi pacarku pada masa SMP itu juga. Aku sering berjumpa dengannya dan sering juga berkomunikasi langsung maupun melalui FB dan BBM.
Untuk BBM, sebenarnya aku memiliki 5 PIN yang kesemuanya aktif. Hanya 4 PIN saja yang beberapa teman-temanku tahu. Sedangkan 1 PIN BBM lagi sengaja tidak aku beri ke teman-temanku. PIN yang sering aku gunakan untuk Invite cewek-cewek yang sering dipromote melalui BC teman-temanku. Dan sering aku gunakan untuk chating vulgar dengan mereka, walau akhirnya aku di DC !
Dan akhirnya aku menggunakan PIN tersebut untuk menginvite Rn. Aku sengaja memakai nick name dan akhirnya Rn add aku di BBMnya. Sekitar 1 hari setelah aku dan Rn link kemudian aku mengganti DP BBMku dengan gambar kontolku.
Sering gambar kontolku itu aku update dengan tujuan agar Rn melihatnya. Tapi sepertinya Rn belum menyadari atau memang belum melihat DP BBMku itu. Sampai akhirnya setelah 3 hari kami link dia menyadari atau tepatnya melihat gambar DPku adalah gambar kontolku dan pada tanggal 23-10-2015 sekitar jam 23:20 Rn voice call BBM ke aku, tapi hanya misscall aja. Kemudian aku balik voice call ke Rn dan tidak dijawabnya.
Aku begitu senang karena akhirnya Rn melihat DP gambar kontolku. Jujur aja, sebenarnya ingin sekali aku ngocok kontolku di depannya. Begitu menggebu birahiku setiap aku berjumpa dengannya. Bayangan kenikmatan kontolku apabila terpendam di dalam pepeknya begitu nyata bermain di pikiranku setiap aku jumpa dan ngobrol dengan Rn.
Dan sebagai pelampiasan hasratku, akhirnya dengan DP gambar kontolku yang aku kirim ke Rn, sepertinya sudah mewakili dan sangat memuaskanku.
Berulang kali dan hampir setiap 5 menit sekali sampai jam 12 malam setelah dia voice call aku, aku terus saja update gambar kontolku.
Tapi sayangnya, di sekitar jam 10 pagi tanggal 24-10-2015 dia DC aku.
Dasar pepek la kau Rn padahal bukan kau saja yang melihat DP gambar kontolku. Masih ada 5 orang cewek yang juga melihat DP gambar kontolku, tapi mereka santai aja kok...

Selasa, 29 September 2015

Bugil Ngocok Di Depan Rumah Mertua

Tanggal 28-09-2015, jam 20:46-21:10 aku bugil ngocok di teras depan rumah mertuaku.
Saat aku memasuki daerah rumah mertuaku, kudapati suasana perkampungan sedang mati lampu. Walau sebagian dari rumah tetangga menggunakan genset, tapi tidak begitu aku persoalkan. Ah..., kesempatanku untuk bisa ngocok di luar rumah ! Dalam perjalanan menuju rumah mertuaku, pikiranku sedang mencari cara untuk bisa melakukan niatku ngocok di luar rumah, entah bagaimana caranya.
Keberuntungan mungkin memihak kepadaku. Sampai di rumah mertuaku, kudapati rumah dalam keadaan sunyi. Dan saat aku mencoba untuk membuka pintu, ternyata dikunci.
Akhirnya aku mencoba mencari kunci di tempat biasa mertuaku meletakkan kunci kalau dia sedang pergi. Dan aku tersenyum saat aku menemukan kunci tersebut dan bergegas masuk ke dalam rumah. Kemudian motorku juga aku masukkan.
Di dalam rumah, hanya sebuah lampu baterai yang bisa diatur cahayanya yang hidup. Dengan segera aku kecilkan cahaya lampu tersebut, dan aku kemudian membuka baju dan celanaku.
Kesempatan yang tidak akan aku sia-siakan, lagi pula, saat aku memasuki pekarangan rumah mertuaku, kulihat ada seorang cewek ABG yang sedang berdiri di pinggir jalan sekitar 30 m dari depan rumah mertuaku.
Lalu dalam keadaan bugil aku buka kembali pintu depan, dan kemudian aku keluar rumah sambil membuat ereksi kontolku. Di teras depan rumah aku bugil ngocok berdiri sambil memandangi cewek ABG yang sedang berdiri di pinggir jalan. Dalam keremangan karena keadaan mati lampu, dapat juga aku saksikan bahwa terkadang cewek tersebut melihat ke posisi aku yang sedang berdiri bugil sambil ngocok mengarah ke arahnya.
Mungkin karena posisi aku dalam tempat yang lebih gelap, jadi dia tidak tahu kalau sebenarnya saat itu aku dalam keadaan bugil.
Sangat santai aku bugil ngocok di teras depan rumah mertuaku. Bahkan terkadang sambil ngocok aku berjalan di halaman depan, mengekspresikan birahiku, menikmati hentakan tanganku di kontol yang aku kocok.
Saat cewek itu berlalu aku tidak begitu memperdulikannya, karena sensasi bugil ngocok di luar rumah begitu sangat aku nikmati.
Sampai akhirnya aku muncratkan maniku di teras samping rumah dan kubiarkaan maniku itu berceceran di lantai.
Dan setelah itu aku kembali masuk ke dalam rumah. Sekitar 2 menit setelah aku masuk ke dalam rumah dan memakai kembali pakaianku, mertuaku pulang.

Selasa, 22 September 2015

Bugil Ngocok Di Belakang Mertua

Kemarin tanggal 21-09-2015, saat aku selesai mencuci motorku, kulihat mertuaku sedang tidur di dapur rumah. Mungkin karena cuaca yang sedikit gerah membuat mertuaku tidur di lantai dapur. Dari luar rumah, sambil aku membersihkan motorku, aku sesekali mencuri pandang memperhatikan mertuaku.
Setelah selesai membersihkan motor kemudian aku masuk sambil melirik ke posisi mertuaku yang tidur telentang seperti minta dikentot.
Berulang kali aku hilir mudik dari kamar ke kamar mandi melewati mertuaku yang sedang tidur. Dan aku mulai menyadari kalau sebenarnya mertuaku itu tidak benar-benar sedang tidur. Sementara kontolku sudah tidak dapat diajak kompromi dan ingin dikocok aja bawaannya.
Mertuaku nampak juga sedikit curiga dengan gelagat aku yang hilir mudik dari kamar ke kamar mandi. Dan untuk membuat mertuaku tidak curiga, aku mengambil berapa pakaian dari kamarku dan sambil sedikit bersenandung aku membawa pakaian itu ke kamar mandi dan menampakkan kalau aku hendak mencuci pakaian.
Kemudian aku keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk menuju kamarku. Sempakku sudah aku lepas dan hanya dengan memakai handuk aku masuk ke kamarku dan tak lama kemudian aku keluar lagi. Saat aku menuju kamar mandi melewati mertuaku, kulihat mertuaku membalikkan badan dan membelakangi kamar mandi.
Kesempatan itu tidak aku sia-siakan. Setelah melewati mertuaku dan memastikan posisi mertuaku, kemudian aku masuk ke kamar mandi. Tak butuh waktu yang lama untuk membuat kontolku untuk ereksi secara sempurna.
Kemudian aku keluar dari kamar mandi dan berdiri sekitar 2 m di belakang mertuaku yang sedang tiduran di lantai dapur.
Sangat santai aku mulai singkapkan bagian depan handuk yang aku pakai dan langsung tanganku mengocoki kontolku. Adrenalinku sepertinya begitu terpicu dan dengan sangat nekat aku melepaskan handuk dari tubuhku sambil tanganku tak henti-hentinya mengocoki kontolku tepat di belakang mertuaku yang sedang merebahkan dirinya di lantai.
Jujur..., saat itu santai sekali aku bugil ngocok di belakang mertuaku. Bahkan aku biarkan handukku tergeletak di lantai sementara aku berdiri bugil sambil ngocok mandangi setiap lekuk dari tubuh mertuaku yang montok itu dari belakang. Begitu sangat aku nikmati setiap hentakan tanganku yang mengocoki kontolku.
Benar-benar aku bugil ngocok di belakang mertuaku, sementara aku juga tahu kalau saat itu mertuaku tidak sedang tidur. Ya..., aku tahu saat itu mertuaku hanya rebahan aja di lantai dapur, karena hanya sesaat setelah mertuaku itu membelakangi kamar mandi, aku langsung ngocok. Begitu aku menikmati keindahan tubuhnya sambil bugil berdiri ngocok dengan jarak sekitar 2 m darinya ! Ah..., lekuk tubuh mertuaku tampak begitu menggairahkan. Apalagi pandangan mataku menelusuri montoknya pantat mertuaku itu.
Dari jam 15:04-15:15 aku bugil ngocok di belakang mertuaku. Wow..., jadi selama 11 menit secara langsung aku ngocok dalam keadaan bugil di belakang mertuaku !
Dan muncratan manikupun tidak seluruhnya dapat aku tahan dan aku tampung dengan tangan kiriku. Sebagian muncratan maniku berceceran di lantai dan sengaja aku biarkan. Setelah nembak mani dan sambil menampung maniku dengan tangan kiri, kemudian aku masuk ke kamar mandi sambil meraih handuk yang tergeletak di lantai dengan tangan kananku. Sangat santai aku dalam keadaan bugil masuk ke kamar mandi, sementara kalau aku pikir kembali, betapa beresikonya aku dengan kondisi seperti itu karena bisa saja saat aku membalikkan badan dan berjalan bugil masuk ke kamar mandi, mertuaku juga membalikkan badannya. 

Minggu, 23 Agustus 2015

Tetanggaku "Vina" Dan "Maya"

Tiba-tiba aku kok teringat dengan Vina dan Maya ? Mungkin sudah hampir 3 tahun aku gak jumpa mereka berdua. Dua kakak beradik yang pernah menjadi saksi di saat aku berjalan sambil bugil ngocok dari samping rumahku ke samping rumah kak Dk dengan melewati teras depan rumahku di sekitar tahun 2005.
Aku juga gak menyangka kalau mereka sedang ngerumpi di bawah pohon mangga. Padahal saat itu jam menunjukkan sekitar pukul 02:00 pagi ! Aku juga begitu santai dari samping rumahku bugil berjalan melewati teras rumah sambil ngocok menuju samping rumah kak Dk dan ngocok sampai nembak mani di dekat jendela samping rumah kak Dk. Mungkin ada sekitar 15 menit aku bugil ngocok sampai nembak mani di dekat jendela samping rumah kak Dk. Dan pada saat aku ngocok, memang suasana gelap di bawah pohon mangga rumah Vina dan Maya yang letaknya tepat di samping rumah kak Dk.
Begitu aku selesai ngocok dan hendak berjalan kembali ke rumahku, aku lihat ada dua kelebat bayangan cewek yang berlari masuk ke dalam rumah.
Siapa lagi dua cewek itu kalau bukan Vina dan Maya ?
Aku sebenarnya sempat terkejut juga dan buru-buru kembali ke samping rumahku dan memakai kembali celanaku. Saat aku selesai memakai celana, aku juga merasa khawatir dan belum berani masuk ke dalam rumahku. Karena jelas selama aku ngocok di samping rumah kak Dk dengan kondisi bugil sampai aku nembak mani berarti Vina dan Maya menyaksikannya tepat di sampingku dengan jarak  sekitar 3 m.
Yang jadi pertanyaanku saat itu adalah kenapa Vina dan Maya tidak lari duluan saat mereka nampak aku bugil sambil ngocok berjalan menuju samping rumah kak Dk. Atau kenapa mereka berdua tidak  masuk ke rumahnya saja saat aku berdiri ngocok di samping jendela rumah kak Dk. Atau juga mereka memberi tanda kalau mereka sedang di bawah pohon mangga itu.
Tapi kenapa Vina dan Maya tetap bertahan di bawah pohon itu selama lebih kurang 15 menit sampai aku selesai ngocok ? Atau mereka sengaja menyaksikan aku ngocok ?
Ah... pepek torok pantat mereka berdua. Akhirnya dengan sedikit memompa semangat, aku berjalan masuk ke dalam rumahku melalui pintu depan sambil memperhatikan apakah Vina dan Maya keluar rumah lagi atau tidak. Dan ternyata mereka berdua sudah benar-benar masuk ke dalam rumah mereka.
Siang harinya sengaja aku belanja di warung mereka. Mungkin saat itu mereka berdua sedang libur kuliahnya, jadi mereka yang saat itu melayani aku belanja.
Saat aku masuk ke dalam warungnya dan mereka mengetahui kalau yang datang itu adalah aku, jujur aja, begitu lain sambutan mereka berdua padaku. Pandangan mata Vina langsung terarah ke kontolku sementara Maya sangat jelas aku lihat pura-pura menunduk tapi matanya juga melirik ke kontolku.
Sangat kaku sambutan mereka. Tatapan mata Vina selalu saja mengarah ke kontolku walaupun saat itu aku mencoba mengajaknya ngobrol. Lain halnya dengan Maya. Sangat jelas rasa gugupnya saat aku membayar belanjaanku padanya. Jelas terlihat gemetaran tangannya saat menerima uang dari tanganku.
Masa bodo aja aku dengan keadaan itu. Toh mereka berdua sudah menyaksikan aku bugil ngocok sampai nembak mani. Entahlah apa yang ada di pikiran mereka berdua saat melihat aku bugil ngocok seperti itu. Tapi yang jelas mereka berdua juga menjadi saksi saat muncratan maniku keluar dari kontolku dan berceceran di lantai samping rumah kak Dk.
Dan di hari-hari berikutnya kulihat Vina sepertinya sudah kembali seperti biasa saat aku belanja di warungnya. Malah dia tambah genit padaku. Tapi untuk Maya, sampai akhirnya dia pindah rumah karena ikut suaminya, kalau menerima uang pembayaran belanja dariku tetap saja tangannya gemetaran.
O ya..., mungkin ada pengaruhnya kali ya dengan menyaksikan aku bugil ngocok sampai nembak mani membuat mereka berdua cepat kawinnya. Sekitar satu bulan Vina tamat kuliah dia kemudian kawin dan pindah rumah mengikut suaminya. Begitu juga dengan Maya yang selisih 2 tahun tamat kuliahnya dengan kakaknya Vina, begitu selesai kuliah langsung tunangan dan seminggu kemudian dia juga kawin dan pindah karena mengikut suaminya.
Ah..., Vina dan Maya...

Jumat, 14 Agustus 2015

Ngocok Di Depan "Meli"

Meli walaupun masih SD, tapi mempunyai tubuh yang lumayan montok. Putih kemerahan warna kulitnya.

Tanggal 12-09-2011, jam 08:46 dengan santai aku ngocok di depan Meli (anak perempuan yang masih duduk di sekolah SD) yang sedang jalan melewati aku yang sedang ngocok di depan pintu dapur rumah mertuaku. Sangat kentara tatapan matanya mengarah ke kontolku yang sedang aku kocok. Tapi sayang aku tidak nembak mani.

Ngocok Di Depan "Febi"

Yang membuat aku terkadang suka ngocok di depan anak-anak perempuan di bawah umur 15 thn adalah kebanyakan dari mereka tidak mengetahu kalau saat itu sebenarnya aku sedang ngocok di depannya. Apalagi anak perempuan di bawah umur 6 thn. Contohnya adalah pada tanggal 15-06-2008, saat aku sedang ngocok, tiba-tiba Febi yang kira-kira berumur 4 thn berdiri di halaman rumahku. Dia mengarahkan pandangannya ke dalam rumahku yang sengaja pintu depan kubuka lebar. Jelas sekali jam 17:36 Febi melihat aku dalam posisi berdiri ngocok. Dan karena dia tak tahu aku sedang apa saat itu, dia hanya tersenyum padaku. Sementara aku sibuk ngocoki kontolku biar bisa cepat nembak. Tapi sayangnya, belum sempat aku nembak mani, Febi sudah pergi.

Ngocok Di Samping "Uji"

Sampai dengan sekarang kalau aku ngocok di kamar di rumah mertuaku sengaja pintu aku buka lebar. Walaupun saat ngocok dengan kondisi seperti itu ada mertuaku dan dia sering melewati kamar yang aku pakai untuk ngocok. Kadang aku ngocok tepat di depan pintu, bahkan sering juga aku bugil ngocok dengan pintu kamar yang terbuka lebar. Seringnya memang aku ngocok di atas ranjang dari pada di depan pintu.

Tanggal 23-10-2014 aku ngocok di kamar dengan berpura-pura main laptop. Sengaja aku buka pintu kamar dengan lebar. Pada saat asik-asiknya ngocok tiba-tiba Uji datang, saat itu waktu menunjukkan pukul 09:53. Sengaja aku tahan dulu agar tidak terlalu cepat nembak mani saat aku ngocok di samping Uji dengan jarak sekitar 3 m. Dan aku juga ngocok sampai nembak mani di samping mertuaku pada jam 10:10-10:30.

Ngocok Di Belakang "Tum"

Tum adalah tetanggaku yang tinggal di gang depan rumahku. Entah kenapa aku begitu tergila-gila dengan cewek yang mempunyai pantat yang montok, dan termasuk juga Tum. Kalau dia memakai celana training, wow..., montoknya... Apalagi kalau dia naik sepeda, tempat duduk sepeda yang dia naiki itu seperti hilang ditelan pantatnya.

Pada tanggal 13-03-2007, saat aku asik ngocok di ruang tamu rumahku dengan pintu yang terbuka lebar, tiba-tiba Tum lewat dari gang di samping rumahku. Dia berhenti di depan rumah kosong di depan rumahku. Lonte... lonte..., pantatnya itu lho... Pada jam 16:24 aku ngocok sampai nembak mani di belakang Tum, menikmati montoknya pantat si Tum. Ah..., montoknya

Ngocok Di Belakang "Yani"

Yani adalah tetangga satu perumahan denganku. Bodinya lumayan lah..., walau sebenarnya wajah Yani tidak masuk dalam hitunganku.

Tanggal 23-06-2008 adalah hari yang sangat sunyi di perumahan. Tak satupun cewek ABG yang nampak ! Akupun ngocok dengan sekedarnya saja, hingga kulihat Yani berjalan memasuki pekarangan rumahku dan selanjutnya menuju samping rumahku. Entah mau kemana dia. Wah..., aku tahu dia pasti akan lewat lagi. Dengan semangatnya kukocok kontolku. Aku perkirakan aku punya waktu setidaknya 1 menit untuk dapat ngocok di belakangnya saat dia kembali nanti. Benar saja, tak lama kemudian kulihat Yani berjalan dari samping rumahku. Lalu aku berdiri sambil terus dalam keadaan ngocok menunggunya sampai di pekarangan depan rumahku. Ah..., jam 15:28 mani di kontolku muncrat-muncrat dibuat Yani.

Ngocok Di Belakang Kak "Ila"

Aku punya tetangga, kak Ila namanya. Kalau melihat pantatnya... Wow...! Dan pada tanggal 16-01-2007, saat aku sedang duduk ngocok di ruang tamu yang pintunya sengaja aku buka lebar, kak Ila datang. Kemudian dia memanggil kak Dk, dan mereka berdua duduk di teras rumahku. Sebenarnya tak masalah kalau aku tetap ngocok di tempatku semula. Tapi..., dari tempatku ngocok, tubuh kak Ila tak nampak bagiku karena terhalang dinding. Pepek pantat kak Ila..., akhirnya aku berpindah posisi. Aku berdiri di batas ruangan TV dengan ruang tamu. Ah..., kak Ila.... Dari posisiku begitu leluasa aku  memandang tubuhnya. Pantatnya itu lho..., membuat aku gregetan ! Aku tahu, kak Ila curiga melihat gelagatku. Ngapain aku berdiri di sana !? Beberapa kali kak Ila menoleh ke belakang, melihat ke arah aku. Tapi masa bodo aja..., begitu nikmatnya aku ngocok di belakang kak Ila. Kutandai aku ngocok berdiri sampai nembak mani di belakang kak Ila dengan jarak sekitar 4 m dari jam 15:57-16:02. Puas juga birahiku. Jujur, kalau aku melihat kak Ila lewat di depan rumahku. Hanya pantatnya yang menjadi perhatianku.

Tetanggaku "Devi"

Devi adalah tetangga di depan rumahku. Putih kulitnya dan begitu montok pantatnya. Lonte... lonte..., begitu inginnya kupendamkan kontolku ke dalam pantatnya ! Pagi tanggal 08-01-2007, aku ngocok di ruang tamu rumahku dengan pintu yang kubuka lebar. Saat hendak menembakkan mani, kulihat Devi keluar dan menyapu teras rumahnya. Pepek... pepek..., pantatnya itu lho...! Untungnya, maniku belum sempat keluar, sehingga masih dapat aku arahkan kontolku yang sedang aku kocok ke arahnya sambil menikmati keindahan tubuhnya. Dari jam 10:01-10:02 aku berdiri ngocok sampai aku nembak mani di depan Devi.

Menjelang sore tanggal 07-02-2007 aku sudah ngocok di ruang tamu rumahku dengan keadaan pintu yang kubuka lebar. Entah siapa-siapa saja yang saat itu menjadi sasaran arah kontolku yang sedang aku kocok. Sudah terasa capek kontolku dikocok. Yang membuat aku akhirnya mempercepat kocokannya. Dan keberuntungan ada padaku karena pada saat aku mau nembak, pada jam 16:58 Devi nyebrang dari gang di depan rumah dan melewati aku. Tepat pada saat Devi ada di depanku, mucratlah maniku. Ah..., Devi...!

Walau sudah beberapa orang cewek ABG yang tak kukenal melewati aku yang sedang ngocok di samping rumahku malam tanggal 07-03-2007, tapi aku belum mau nembak juga. Masih tanggung rasanya. Hingga kulihat Devi keluar dari rumah dan duduk di teras rumahnya. Dia kemudian membaca koran. Pepek pantat lonte si Devi ! Dengan santainya dia membaca koran sambil mengangkangkan kakinya. Dasar pepek pantat lonte ! Dari tempatku berdiri ngocok dapat dengan jelas kulihat bayangan pepek si Devi. Wuih..., kemudian dengan santai aku arahkan kontolku yang kukocok kearah Devi. Dari jam 20:47-20:53 aku ngocok di samping rumahku menikmati keindahan tubuh Devi. Ah..., begitu banyak maniku yang keluar dan berceceran di lantai samping rumahku.

Bugil Ngocok Di Rumah Mertua

Kalau lagi sepi kondisi rumah mertuaku, aku sering bugil ngocok di sana.

Tanggal 29-05-2010 adalah hari begitu bebasnya aku mengekspresikan birahi dengan cara ngocok di rumah mertuaku. Bugil ngocok dari jam 14:45-16:00 begitu membuat puas hatiku. Hal yang pertama aku lakukan adalah bugil. Kemudian aku buka tirai jendela kamar mertuaku, lalu aku ngocok di depan jendela yang terbuka lebar dengan begitu santai. Kemudian aku ke kamar Ning dan aku kencing di kasurnya, tepat di posisi kepala Ning. Lalu bekas kencingku itu aku tutup dengan bantal Ning. Kemudian aku dapati celana panjang Ning yang bercorak bunga tergantung di balik pintu, lalu aku pakai celana itu sambil mengocoki kontolku di dalam celana Ning. Lalu aku buka pintu belakang, kemudian ngocok di dapur dengan pintu yang terbuka lebar. Karena tidak ada target, lalu aku ke ruang depan. Kubuka pintu depan kemudian aku bugil dan ngocok ½ m sebelum pintu. Karena hari juga sudah mulai sore, lalu aku tutup pintu depan. Masih dalam kondisi bugil, aku berjalan ke dapur, sambil membawa celana Ning, yang kemudian aku letakkan di ruang TV, lalu dengan perlahan aku buka pintu dapur. Dengan berhati-hati kemudian aku memposisikan berdiriku tepat di pintu dapur yang terbuka lebar dan ngocok di sana sampai aku nembak mani. Tapi maniku itu aku tampung dan kemudian aku lap ke celana Ning. Belepotan mani celana Ning aku buat. Wah..., nekat kali, hari masih begitu terangnya aku ngocok di depan pintu yang terbuka lebar...

Tanggal 03-11-2012, jam 02:50-02:52 ngocok sambil bugil di teras depan rumah mertuaku. Saat itu baru saja hujan reda. Dengan santai aku matikan lampu teras dan aku buka pintu depan rumah, kemudian dengan kondisi bugil aku keluar dan ngocok di teras dan halaman rumah sampai aku nembak mani.

Tanggal 14-10-2014, dari jam 16:20-17:07 mengekspresikan birahiku dengan bugil ngocok di ruang tamu rumah mertuaku dengan pintu yang sengaja aku buka lebar. Begitu nikmatnya saat muncratan maniku itu aku tampung dengan tangan kiriku. Ada sensasi yang luar biasa saat aku ngocok sambil bugil di depan pintu yang terbuka lebar.

Ngocok Di Rumah Mertua

Walaupun tidak begitu banyak cewek-cewek yang dapat aku jadikan target saat ngocok di rumah mertuaku, tapi justru di rumah mertuaku itu sensasi ngocok yang sangat ekstim yang aku lakukan. Tapi untuk beberapa pengalaman sengaja aku buat secara terpisah.

Tanggal 19-12-2009, jam 00:25-00:30 sengaja aku ngocok di ruang tamu rumah mertuaku dan menembakkan mani tepat di dinding dekat papan tulis untuk mengajar Ning. Jelas sekali bekas maniku tampak di dinding itu.

Tanggal 04-10-2011, jam 07:46 aku sedang ngocok di depan pintu dapur rumah mertuaku saat seorang anak perempuan usia sekitar 4 tahun lewat di depanku. Jelas sekali tatapan matanya mengarah ke kontolku yang sedang aku kocok. Tapi karena dia hanya melintas aja, jadi aku tidak sampai nembak mani.

Tanggal 08-10-2011, jam 09:37 aku ngocok walau tidak sampai nembak mani di depan seorang cewek kelas 3 SD. Dua kali dia menoleh ke arah kontolku yang sedang aku kocok saat dia lewat di depanku.

Tanggal 06-10-2014, jam 16:07 nembak mani di depan anak-anak perempuan yang sedang main masak-masakan di bawah pohon pinggir lapangan BT. Jarak antara aku ngocok dengan anak-anak itu sekitar 5 m karena aku ngocoknya di dapur rumah mertuaku. Walaupun begitu, kulihat ada beberapa dari anak-anak perempuan itu yang curi-curi pandangan melihat aku ngocok sampai aku nembak mani.

Di Dalam Bus Brmn

Kesempatan kadang datang secara tidak terduga. Walau tidak sempat ngocok, tapi puas juga aku menggerayangi tubuh cewek SD di dalam bus Brmn.

Di dalam bus Brmn, dini hari tanggal 31-08-2008 aku masih dalam perjalanan menuju Rhl. Aku duduk di bangku paling belakang, kebetulan di samping kiriku ada seorang cewek ABG yang tidur sambil menyandarkan kepalanya di pundak kiriku. Sepertinya cewek ABG itu masih duduk di sekolah SD, mungkin masih kelas 5. Begitu pulasnya dia tidur, dan tidak berapa lama kemudian, tangan kirinya merangkul pahaku. Lalu dia tidur tepat di pangkuanku. Kepalanya menindih kontolku. Jadi serba salah aku dengan posisi seperti itu. Begitu nyata kontolku ereksi dan bergerak-gerak di kepalanya, tapi cewek ABG itu tetap saja lelap dalam tidurnya. Ah..., kesempatan ! Dengan perlahan, tangan kiriku meraba tetek cewek ABG itu. Kuremas-remas sambil aku menikmati setiap gerakan kontolku yang ereksi di timpa kepala cewek ABG itu. Santai saja aku meremas teteknya. Padahal di sebelah cewek itu ada kakaknya, yang menurutku masih duduk di sekolah SMP. Dia juga tertidur. Dan disamping kananku, ada beberapa orang yang juga tertidur. Di bangku itu kami duduk berhimpitan sebanyak enam orang. Kemudian bus berhenti untuk rehat, dan sebagai formalitas, di depan kakak cewek ABG itu yang sudah terbangun, aku pura-pura membangunkannya. Setelah bus bergerak melanjutkan perjalanan, cewek ABG itu lalu merebahkan kepalanya di pundakku lagi. Dengan susah payah aku mengeluarkan kontolku dari sempak, karena aku yakin pasti cewek itu akan tertidur lagi di pangkuanku. Sambil iseng, aku bimbing tangan cewek ABG itu untuk memegang kontolku. Tapi tak lama dia memegang kontolku karena sejurus kemudian dia merebahkan kepalanya di pangkuanku. Saat itu denyut ereksi kontolku begitu nyata bergerak-gerak di kepala cewek ABG itu. Dengan santai, tangan kiriku mulai meremas-remas tetek cewek ABG itu lagi. Ah..., tetek cewek ABG itu sebenarnya masih terlalu kecil, tapi asik juga saat aku meremas-remasnya. Mungkin karena semakin lama semakin kuat aku remas teteknya, akhirnya cewek ABG itu terbangun. Lalu dia menyandarkan kembali kepalanya di pundakku. Sialan..., padahal sedang asik-asiknya ! Tapi aku tidak kehilangan akal. Dengan berpura-pura melipat tangan, aku kembali meraba teteknya. Pada mulanya tangan kananku agak sulit juga untuk dapat meraba teteknya. Tapi setelah dapat, wah... Tak dapat kubayangkan asiknya aku meremas tetek cewek ABG itu. Hingga kemudian cewek ABG itu tersentak bangun dan haripun sudah mulai terang.

Bugil Ngocok Di Ruang Tamu

Ngocok di ruang tamu dalam kondisi bugil sebenarnya sangat beresiko. Karena pintu yang sengaja kubuka lebar dan pakaian yang aku biarkan tergeletak beberapa meter dari posisi aku ngocok bisa membuat keadaan menjadi sangat tidak diharapkan. Tapi..., di situ pula letak sensasinya...

Sore yang beresiko ! Mengapa aku katakan seperti itu ? Karena pada sore tanggal 22-03-2007, aku benar-benar bugil ngocok berdiri di ruang tamu rumahku dengan pintu depan yang sengaja aku buka lebar. Entah cewek-cewek mana saja yang berlalu lalang di depanku tanpa mereka sadari kalau saat itu aku dalam keadaan bugil sambil ngocok. Hanya saja yang menjadi pertanyaanku adalah pada saat Isnani lewat dengan mengendarai sepeda, dia sepertinya melihat aku ! Karena aku lihat perubahan wajahnya. Kalau dia tahu, bisa gawat. Karena Isnani adalah teman *****ku. Tapi aku tak mau lama berkutat dengan pertanyaan-pertanyaan itu, acara bugil ngocok harus tetap berjalan ! Tak lama kemudian aku melihat seorang tetanggaku yang cantik yang bernama Ita berjalan dan pastinya dia akan melewati aku. Benar saja, kemudian aku ngocok di saat dia melewati aku. Dia juga tidak menyadari kalau saat itu aku berdiri bugil ngocok mengarahkan kontolku ke arahnya. Aku tahu, Ita hendak ke warung sebelah. Jadi aku sengaja tidak buru-buru menembakkan maniku. Saat itu jam 15:00, saat dia kembali lagi lewat di depanku. Ah..., aku begitu berambisi sekali untuk menembakkan maniku di depannya. Dengan keadaan bugil aku ngocok dan lebih mendekatkan posisiku lebih ke depan pintu. Pada saat Ita ada di depanku, kemudian muncratlah maniku. Ah..., puasnya... Padahal kalau saja Ita melirik sedikit saja ke arah kiri, pasti dia akan dapat melihat aku yang sedang bugil ngocok berdiri sambil mengarahkan kontolku ke arahnya. Dan yang pastinya aku tidak mempunyai kesempatan untuk menutupi tubuhku yang benar-benar bugil tanpa sehelai benangpun di depannya.

Ngocok Di Ruang Tamu

Hal yang paling aku suka kalau aku sedang santai adalah ngocok di ruang tamu rumahku dengan pintu yang sengaja aku buka lebar. Sambil duduk aku ngocok memandangi cewek-cewek yang melintas di depan rumahku dan kalau cewek itu lumayan montok, aku langsung berdiri ngocok sambil mengarahkan kontolku ke cewek tersebut.

Melihat para cewek ABG sekarang yang pada umumnya montok-montok semua membuat birahiku begitu terbakar. Jangankan cewek yang SMP, cewek yang sekarang duduk di bangku SD juga pada oke punya ! Masih SD, tapi teteknya sudah pada nonjol semua. Terkadang walaupun masih SD, tapi pantatnya... Dan pada tanggal 20-03-2007, walau tidak sampai nembak mani aku ngocok di depan 3 orang cewek ABG sekaligus yang menurutku masih duduk di bangku SD. Mereka sedang berjalan beriringan. Saat itu jam 13:49, aku ngocok di depan mereka bertiga dan mereka jelas melihat aku. Tapi sepertinya mereka cuek aja tuh...

Sebenarnya ada seorang cewek ABG yang masih SMP yang sering menjadi target ngocokku. Aku tak tahu siapa namanya. Hanya saja, tanggal 10-04-2007, saat aku ngocok di ruang tamuku dengan pintu yang kubuka lebar, tiba-tiba cewek itu berhenti tepat di depanku. Dia membelakangi aku. Dasar pepek pantat lonte..., montoknya pantat cewek SMP itu... Pada jam 13:50 terpuaskan birahiku di belakang cewek itu. Muncrat-muncrat maniku dibuatnya. Memang dasar pepek burit torok lepet pantat cewek SMP itu.

Sensasi Ngocok Di HIAM

Ini adalah beberapa pengalaman ngocok yang aku lakukan saat aku masih di HIAM.

Tanggal 22-12-2009, jam 21:26-21:45 aku bugil ngocok di lantai IX di tempat kerjaku. Begitu banyak maniku yang tercecer di sana.

Tanggal 20-06-2010, jam 14:50 aku berdiri ngocok sampai nembak mani di belakang seorang cewek cina di Ryl lantai 8 dengan jarak posisi aku ngocok dengan cewek itu tidak lebih dari 5 m.

Tanggal 23-02-2014 puas kali aku ngocok di tempat kerjaku. Dua kali aku ngocok sampai nembak mani. Yang pertama saat aku sedang mengangkat spkr di ruang O2, kudapati Irma sedang menyusun gelas di ruang O1. Posisinya membelakangi aku yang sedang berada di  O2. Ah..., kesempatan yang tidak mungkin aku sia-siakan. Dengan berpura-pura capek mengangkat spkr aku berdiri sekitar 6 m di belakang Irma, dan dengan perlahan aku keluarkan kontolku. Kukocok kontolku tepat di belakang Irma sampai aku nembak mani. Kutandai saat aku nembak mani di belakang Irma jam 09:53. Yang kedua saat aku ke ruang Vlvt ada 2 orang cewek PKL yang standby di brtndr. Cocok sekali la..., dengan sedikit berbasa basi dengan 2 cewek PKL itu kemudian aku masuk ke ruangan yang berada di belakang brtndr itu. Sambil pura-pura merokok aku keluarkan lagi kontolku sambil membuatnya ereksi. Ruangan itu tepat berada di belakang 2 cewek PKL yang sedang standby. Walau saat itu posisi lampu ruangan mati, tapi pintunya mempunyai sirip udara yang kalau dilihat dari luar ya nampak juga orang yang berada di dalam ruangan tersebut karena ada bias lampu dari brtndr. Ah..., masa bodo aja..., sambil ngocok aku memperhatikan dari dalam ruangan setiap lekuk tubuh dari 2 cewek PKL itu. Sesekali mereka mengambil sesuatu dan menatap ke pintu ruangan tempat aku ngocok. Tapi aku santai aja tetap ngocok tepat di depan sirip udara pintu. Salah satu cewek PKL itu bertanya pada temannya tentang aku yang berada di ruangan dan dijawab bahwa aku sedang merokok. Ah..., lumayan banyak juga maniku keluar karena 2 cewek PKL itu... Aku ngocok sampai nembak mani di belakang 2 cewek PkL dari jam 15:34-15:38.

Tanggal 27-02-2014 dari jam 13:01-13:09 santai aku ngocok sampai nembak mani di belakang 4 cewek PKL di ruang Vlvt. Begitu santainya aku ngocok sambil mendengar mereka ngerumpi. Salah satu dari dari cewek itu adalah Aisyah.

Tanggal 02-03-2014 jam 13:20 aku nembak mani langsung di belakang seorang cewek peserta seminar Tns yang keluar dari toilet C dengan jarak kurang dari 2 m. Saat itu aku ngocok di ruang M1 dengan posisi pintu yang sengaja aku buka. Kulihat ada seorang cewek yang masuk ke dalam toilet. Kemudian aku ngocok tepat di pintu ruang M1 yang bersebelahan dengan toilet tersebut. Saat kudengar langkah kaki cewek itu menuju ke luar toilet, kupercepat kocokan di kontolku dan tepat setelah cewek itu keluar dari toilet dengan tidak menoleh ke arah aku yang ngocok di pintu, akupun nembak mani kurang dari 2 m langsung di belakangnya.

Tanggal 17-05-2014 dari jam 09:55-09:59 aku ngocok sampai nembak mani di belakang Aisyah di ruang Vlvt.

Tgl 30-07-2014, jam 21:14 aku ngocok sampai nembak mani di belakang seorang cewek. Sebenarnya targetku saat itu adalah anak-anak perempuan yang sedang berenang di kolam renang. Tapi tiba-tiba cewek itu datang dan berdiri membelakangi aku yang sedang ngocok sekitar 4 m dengan pemisah pintu kaca di ruang C.

Bugil Ngocok Di Belakang Rumah "Nanta"

Saat aku mendapat tugas di luar kota, aku mendapat fasilitas perumahan. Dalam satu baris, terdapat sekitar 7 rumah. Di perumahan itu aku begitu terpuaskan dalam mengekspresikan birahi dengan cara bugil ngocok di luar rumah dengan begitu leluasa. Yang sebenarnya begitu sangat beresiko. Ngocok sambil bugil di perumahan yang lumayan padat dengan posisi rumah yang berbaris saling berhadap-hadapan dan setiap baris terdapat sekitar 7 rumah yang saling berdampingan bukanlah hal yang sangat mudah dan butuh pertimbangan yang begitu matang.

Saat di sana aku sedang sendiri. Terkadang sunyi juga. Tapi kalau soal yang lainnya, jujur aku merasa begitu bebas berekspresi. Dan dini hari tanggal 24-06-2008 sedang hujan. Wuih..., kontolku pingin dikocok rasanya. Ah..., kebelet nih... Di atas ranjang aku begitu gelisah. Bagaimana enaknya ya...? Sampai akhirnya aku beranjak keluar dari kamarku. Saat itu aku sudah dalam keadaan bugil. Kemudian aku buka pintu belakang rumahku, dan aku keluar dari rumahku dalam keadaan bugil. Kuarahkan pandanganku, memastikan kalau memang sudah sunyi. Dengan perlahan aku berjalan sambil ngocok dari belakang rumahku menuju rumah Nanta. Padahal aku harus melewati 2 rumah untuk mencapainya. Di depan pintu belakang rumah Nanta aku ngocok, kemudian aku kembali lagi ke belakang rumahku. Lalu aku ke samping rumahku sampai posisiku hampir sampai ke halaman depan rumahku. Di sana aku juga ngocok. Karena kebelet kencing. Kemudian aku kembali lagi ke rumah Nanta dan kencing di depan pintu belakang rumahnya sambil berjalan menuju rumahku. Lalu aku kembali lagi ke rumah Nanta dan ngocok di sana sampai aku nembak mani. Ah..., banyaknya maniku yang berceceran di teras belakang rumah Nanta. Puas sekali aku saat itu. Kutandai awal aku keluar rumah sampai aku nembak mani adalah dari jam 02:42-03:00. Jadi selama 18 menit aku bugil di luar rumahku, ngocok sampai aku nembak mani.

Malam tanggal 01-09-2008. Dalam suasana keremangan malam, ditambah padamnya listrik di perumahan kami, pada jam 23:25 melalui pintu belakang rumah, aku keluar dengan keadaan bugil menuju samping rumahku. Aku ngocok di sana. Kemudian, karena sebelumnya aku sudah memasukkan tujuh tabung suntikan berisi air ke dalam pantatku, sambil ngocok aku menembakkan air itu dari pantatku sambil terus berjalan menuju belakang rumahku. Lalu aku berjalan menuju ke belakang rumah Nanta. Sambil terus ngocok aku berdiri di depan pintu belakang rumah Nanta sampai akhirnya aku nembak mani di sana. Dan maniku sengaja aku biarkan berceceran di lantai depan pintu rumah Nanta. Jam menunjukkan pukul 23:36 saat aku sudah masuk ke dalam rumahku kembali dengan membawa perasaan puas di hati.

Bugil Ngocok Di Luar Rumah

Sebenarnya 3 kali aku pernah bugil ngocok di sekitaran rumah mertuaku. Tapi karena filenya rusak, waktu dan tanggalnya jadi tak bisa disebutkan.

Yang paling pertama sekali aku bugil ngocok di luar rumah mertuaku saat tengah malam aku terbangun dan tidak bisa tidur lagi. Kemudian aku keluar dari kamar dan iseng aku membuka pintu dapur. Tiba-tiba timbul keinginanku untuk ngocok di beranda luar dapur. Lalu aku kembali masuk ke kamar, membuka celana dan sempakku. Dengan hanya memakai kain sarung lalu aku kembali lagi ke dapur. Pintu dapur sengaja tidak aku buka lebar. Kemudian aku keluar dan pintu dapur aku tutup kembali. Di beranda luar dapur aku kemudian ngocok berdiri sambil memperhatikan situasi yang ada. Di sekitaran rumah mertuaku ada 3 lapangan yang saling berdekatan yang dihubungkan dengan jalan yang persimpangannya seperti huruf "Y". Kondisi yang sepi membuat aku jadi kepingin ngocok di jalan tersebut. Kemudian, tanpa menunggu waktu yang lama, lalu aku berjalan menuju jalan penghubung lapangan itu. Dengan memakai kain sarung seadanya (kain sarung itu tidak aku pakai sebagaimana mestinya, hanya aku pakai dengan menyangkutkan kain sarung tersebut di tengkuk leherku dan bagian depannya kubiarkan menjuntai dan terbuka yang membuat kontolku jelas terlihat dari depan). Begitu santai aku tinggalkan rumah mertuaku sambil ngocok berjalan. Jujur, saat itu aku juga berpikir seandainya *****ku bangun dan tidak mendapati aku ada di rumah jawaban apa yang akan aku berikan. Tapi..., sudah tanggung dengan hasratku, tetap aku lanjutkan langkahku sambil ngocok menuju jalan penghubung lapangan itu. Sekitar 50 m aku dari rumah, dan aku berhenti tepat di jalan penghubung antara lapangan BT dengan lapangan BV. Di tengah jalan itu aku ngocok dengan memejamkan mata, menikmati setiap hentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku. Karena kurasakan sensasinya masih kurang, kemudian kulepas kain sarungku. Aku benar-benar dalam kondisi bugil sambil ngocok saat itu ! Lalu aku berjalan sekitar 3 m sambil terus saja ngocok meninggalkan kain sarungku yang tergeletak di jalan. Hal itu memang sengaja aku lakukan. Meninggalkan kain sarungku sekitar 3 m dari posisi aku ngocok menambah sensasi yang luar biasa yang aku rasakan. Ada sekitar 15 menit aku di tengah jalan itu dalam posisi bugil ngocok sampai akhirnya aku nembak mani dan kubiarkan maniku itu berceceran di jalan. Setelah selesai, kemudian aku kembali mengenakan kain sarungku dan kembali ke rumah.

Pengalaman kedua aku bugil ngocok di luar rumah mertuaku saat aku menunggu Ning berpakaian. Ah..., begitu lama sekali aku rasakan Ning berpakaian. Kalau dia bugil dan berpakaiannya di depan aku mungkin tak jadi soal. Aku menunggu Ning di ruang tamu. Pepek pantat Ning ! Malam tanggal 10-06-2007, aku dan Ning berencana mau keluar rumah. Sambil menunggu Ning, hayalanku bermain tentang keindahan tubuh Ning. Pantatnya itu lho..., begitu montok. Saat itu kondisi sedang mati lampu. Ingin rasanya aku menghayalkan pepek dan pantat Ning sambil ngocok di ruang tamu. Tapi..., kondisi tidak memungkinkan. Karena lilin yang menerangi ruang tamu membuat bayangan yang nyata di dinding. Jadi kalau aku ngocok, pasti bayanganku nampak dengan jelas di dinding. Karena sudah terujung ingin ngocok, kemudian aku keluar dari rumahnya. Kuarahkan langkahku menuju ke samping rumah Lia. Dan di samping rumah Lia itulah, di sekitar dapur rumahnya aku membuka baju dan celanaku. Aku bugil tanpa sehelai benangpun di tubuhku ! Memang sudah aku niatkan mau bugil ngocok... Lalu dalam keadaan bugil aku ngocok di samping rumah Lia. Ngocok dalam kondisi bugil sambil menghayalkan pepek dan pantat Ning. Karena sensasi yang kurasakan masih kurang, kemudian sambil berjalan aku ngocok menuju halaman depan rumah Lia dengan meninggalkan baju dan celanaku sekitar 20 m di belakangku. Di sudut halaman depan rumah Lia aku ngocok selama sekitar 10 menit sampai akhirnya aku nembak mani. Dan sengaja aku biarkan maniku itu berceceran di halaman depan rumah Lia. Saat itu waktu menunjukkan jam 19:45, yang sebenarnya waktu yang paling beresiko aku melakukan bugil ngocok seperti itu. Tapi sudah muncrat kok... Setelah selesai dengan acara ngocokku, kemudian aku mengenakan baju dan celanaku, dan Ning rupanya sudah menungguku di ruang tamu. Kemudian aku dan Ning keluar dari rumah dan selama dalam perjalanan, kontolku sepertinya tak kenal kompromi, ereksi aja bawaannya karena masih terbayang kenekatanku melakukan bugil ngocok di halaman depan rumah Lia sambil menghayalkan pepek dan pantat Ning. Lagi pula saat itu aku memang sengaja tidak memakai sempak.

Bugil ngocok yang ketiga adalah saat setelah hujan reda aku keluar dari kamar lalu keluar dari rumah melalui pintu depan. Aku berdiri di teras rumah dan mendapati kondisi luar rumah sangat lengang. Kemudian aku kembali masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu aku buka celanaku dan ngocok dengan posisi pintu yang terbuka lebar. Ah..., begitu tanggung aku rasakan bugil ngocok seperti itu. Lalu dengan posisi ngocok sambil berjalan, aku keluar rumah. Di teras depan rumah aku berdiri dalam keadaan bugil sambil ngocok. Sesekali aku juga berjalan ke halaman rumah dan ngocok di halaman depan rumah mertuaku.  Akhirnya aku nembak mani di teras rumah.  Ada sekitar 30 menit aku bugil ngocok sampai nembak mani di teras dan halaman depan rumah mertuaku. Dan manikupun sengaja aku biarkan berceceran di lantai teras depan rumah mertuaku.

Kamis, 13 Agustus 2015

Ngocok Di Samping Rumah

Ngocok di samping rumah memang memiliki suatu sensasi yang berbeda. Karena banyak pertimbangan dan resiko yang harus benar-benar dipertimbangkan dengan sangat matang. Tidak serta merta buka resleting celana dan mengeluarkan kontol lalu ngocok. Penguasaan situasi dan kondisi sangat perlu. Hampir setiap malam aku ngocok di samping rumahku. Dan para targetkupun sepertinya sudah sangat tahu, kalau aku malam-malam sedang berada di samping rumahku, pasti saat itu aku sedang ngocok. Kisah ini sengaja tidak melibatkan Rika, Ika, dan beberapa nama lainnya karena untuk mereka sengaja aku buat kisahnya tersendiri.

Lagi asik-asiknya ngocok di samping rumahku, malam tanggal 16-02-2007, tiba-tiba datang 2 orang cewek ABG. Dan mereka berdiri di depan gerbang samping rumahku. Eh..., rupanya mereka sedang ngerumpi. Sebenarnya saat itu mereka tahu keberadaanku, tapi mungkin karena keasikan ngerumpi, jadi mereka tak begitu perduli. Dengan sangat jelas aku ngocok di depan mereka. Dan dapat kulihat mereka pura-pura tidak melihat aku ! Ye..., aku ikut cuek juga, dengan tetap terus ngocok di depan mereka hingga akhirnya aku nembak mani. Saat itu jam 20:11 dan jarak antara aku dengan kedua cewek ABG itu tak lebih dari 3 m.

Ada seorang cewek ABG yang selalu membuat aku penasaran. Setiap kali aku ngocok di ruang tamu, pasti cewek itu ikut juga menjadi targetku. Namanya Putri dan kesan dari wajahnya nampak begitu cuek. Sore tanggal 28-02-2007, saat aku ngocok di ruang tamu, kulihat Putri sedang berjalan. Aku tahu, pasti dia akan berjalan menuju gang di samping rumahku. Tanpa menunggu waktu yang lama, kemudian aku ke samping rumahku. Aku ngocok di sana sambil berharap semoga Putri tak merubah rutenya. Benar saja, kulihat Putri berjalan menuju gang di samping rumahku. Secara logika, pasti dengan sangat jelas dia dapat melihat aku ngocok. Tapi..., pepek... pepek..., begitu cueknya dia ! Malahan sambil tetap ngocok aku berjalan menyongsongnya sampai akhirnya jarak antara aku dan Putri tak lebih dari 1 m karena saat itu aku benar-benar berdiri ngocok di depan gerbang samping rumahku, tapi tetap juga cuek. Pandangan matanya ke arah atas saja ! Wuih..., pepek lonte kau Putri...! Apa masuk logika kalau Putri tak melihat aku ngocok saat dia menyeberang jalan dan aku ngocok sampai muncrat-muncrat mani dengan jarak 1 m di depannya ? Saat itu jam 15:03, saat begitu cueknya seorang cewek ABG yaitu Putri melihat aku ngocok sampai muncrat mani di depannya !

Cewek-cewek sekarang begitu agresif kurasakan. Semakin maju aja. Pada malam tanggal 13-08-2007, saat aku sedang ngocok di samping rumahku, lewat 3 orang cewek ABG. Aku sih terus saja ngocok, dan mengarahkan kontolku ke arah mereka. Salah satu dari mereka mungkin melihat aku sedang berdiri ngocok. Dan aku yakin hal itu dia sampaikan kepada kedua temannya. Karena tak berapa lama kemudian, satu-persatu mereka memasuki gang di samping rumahku dan dengan sangat jelas setiap pandangan dari mereka langsung tertuju ke arah kontolku yang sedang aku kocok. Mungkin karena mereka merasa kurang puas untuk melihat aku ngocok, lalu satu-persatu mereka kembali keluar dari gang di samping rumahku. Dan sebelumnya kudengar kasak-kusuk mereka dari samping gang tersebut. Pada saat mereka keluar dari gang, kembali lagi pandangan mereka tertuju ke arah kontolku yang sedang aku kocok. Cewek yang pertama sekali keluar dari gang kemudian berdiri sedikit menjauh dari gerbang pintu samping rumahku. Disusul dengan cewek kedua dan ketiga. Setelah mereka bertiga sudah berkumpul, lalu mereka menggeser berdirinya dan langsung berdiri di depan gerbang pintu samping rumahku. Ketiga cewek tersebut benar-benar berdiri menghadap ke arahku. Jarak antara aku berdiri ngocok dengan ketiga cewek itu tak lebih dari 3 m. Entahlah, aku tak perduli. Sambil memperhatikan aku yang sedang ngocok, mereka berkasak-kusuk satu dengan lainnya secara berbisik. Dasar pepek lonte ketiga cewek itu...! Begitu berambisi sekali pandangan mata mereka melihat aku ngocok. Dan karena memang sedang ditonton oleh mereka, ya sudah, pada saat aku mau nembak mani, sambil ngocok aku berjalan lebih mendekat ke arah mereka hingga jarak antara aku dan ketiga cewek itu tak lebih dari 1 ½ m dan dengan mata kepala mereka sendiri, ketiga cewek tersebut melihat muncratan maniku keluar dari kontolku. Saat itu adalah jam 19:48. Setelah nembak mani di depan mereka, dan saat itu juga kulihat begitu banyak maniku yang berceceran di lantai, kemudian dengan cueknya aku masuk ke dalam rumah.

Siang hari tanggal 08-09-2007, dengan santainya aku ngocok di samping rumahku. Saat itu tak begitu banyak cewek yang lewat. Tapi ada 2 orang cewek yang hampir memergoki aku ngocok. Mereka tiba-tiba memalingkan wajahnya ke arah aku berdiri ngocok. Untungnya kontolku tertutupi oleh bajuku. Dari jam 13:00-13:30 aku ngocok di samping rumahku. Dan kemudian aku nembak mani tepat di samping seorang cewek yang seandainya dia melirik sedikit saja ke kanan, pasti dia dapat melihat aku yang mengarahkan kontolku ke arahnya sambil memuncratkan mani !

Ngocok Di Depan "Silvi"

Silvi adalah sepupu dari *****ku. Masih SMP, tapi..., pantatnya itu lho... Setiap dia datang ke rumah mertuaku, sering aku secara langsung maupun tidak langsung memperhatikan tubuhnya. Dan sepertinya Silvi tahu kalau pandanganku selalu mengarah ke pantatnya. Aku juga merasakan kalau Silvi begitu menjaga jarak padaku. Tapi aku sering memutar otak, bagaimana aku bisa ngocok di dekatnya. Hingga pada malam hari tanggal 14-10-2007, dia datang dan nginap di rumah mertuaku. Saat itu kudapati Silvi sedang tidur di atas tempat tidur di ruang TV. Karena wajahnya menghadap ke arah meja, kemudian aku pura-pura mengambil minuman di meja, sambil sesekali kulirik apakah Silvi sedang tidur atau tidak. Ah..., kesempatan yang tidak akan aku sia-siakan. Tak kuperdulikan apakah Silvi benar-benar tertidur atau tidak, yang penting aku harus ngocok di depannya. Karena kesempatannya sangat langka. Jarang Silvi mau nginap di rumah mertuaku. Tanpa menunggu waktu yang lama, akhirnya aku nekat mengeluarkan kontolku dan dengan perlahan kudekati Silvi dan langsung ngocok di sampingnya. Posisi wajah Silvi saat itu benar-benar mengarah ke kontolku. Seandainya Silvi tak tertidur dan membuka matanya sedikit saja, pasti kontolku yang pertama kali dia lihat. Jarak aku ngocok berdiri di depan Silvi kurang dari 1 m. Begitu banyak mani yang keluar saat itu. Waktu itu jam 22:35-22:38 aku ngocok sampai nembak di depan Silvi tanpa mengindahkan apakah dia sedang tidur atau tidak. Yang penting nembak mani... Selama 3 menit aku ngocok sambil membayangkan begitu montoknya pantat si Silvi langsung di depan orangnya...

Ngocok Di Depan "Sifa"

Sampai sekarang Sifa kalau bertemu denganku pasti dia grogi. Entah kenapa dia seperti itu. Padahal hanya sekali saja aku ngocok di depannya.

Tanggal 20-10-2011, jam 10:32 Sifa (anak perempuan umur 4 thn) tertegun melihat kontolku yang sedang aku kocok di depannya. Walau hanya sebentar, tapi jelas tampak dia seperti sedang berpikir melihat kontolku yang aku kocok itu. Aku nembak mani saat dia berlalu dari hadapanku.

Bandung Kota Idaman

Kenangan di kota Bandung. Kota yang sebenarnya memiliki cewek-cewek ABG yang oke punya. Tapi sayangnya aku tak punya kesempatan untuk mengekspresikan birahi langsung kepada mereka ! Bahkan sebenarnya aku punya kesempatan untuk ngocok di depan beberapa cewek ABG di tempat aku menumpang tinggal. Ah..., tak kesampaian juga. Sampai akhirnya pada dini hari tanggal 15-12-2006, saat hayalan bermain di benakku, kemudian aku memutuskan untuk keluar menuju ke depan rumah yang aku tempati dalam keadaan bugil. Dan tak sulit bagiku untuk melakukannya, karena kamarku mempunya pintu yang dapat langsung ke luar rumah. Pemukiman di sana begitu padat. Jarak rumah 1 dengan lainnya sangat berdekatan. Tapi entah kenapa, aku cuek saja, dan dengan santai pada jam 02:09 aku bugil ngocok tepat di depan rumah. Dengan memakai buttplug, kenikmatan ngocokku juga semakin bertambah. Dan tak kuperhatikan lagi posisiku yang sebenarnya sangat beresiko. Di mana letak rumah-rumah di sana yang begitu rapat dan lampu juga terang benderang. Dan kalau ditinjau dari letak yang sebenarnya, posisi aku berdiri bugil ngocok saat itu berada di tengah jalan. Rumah di sana rata-rata tidak mempunyai halaman. Ah..., muncratan maniku...

Teman Kerjaku "Lia"

Sekantor dengan Lia membuat imajinasi birahiku seakan selalu saja terpicu. Sebenarnya aku selalu mencari kesempatan untuk dapat ngocok di dekatnya. Tapi tak mungkinlah... Hingga pada tanggal 19-04-2008, aku punya ide untuk mencampurkan air kencingku dengan air minum Lia. Saat itu Lia sedang keluar ruangan dengan meninggalkan gelas minumannya. Satu gelas teh manis ada di mejanya. Tanpa menunggu waktu yang lama, kemudian aku ambil gelas tersebut. Waktu yang sangat tepat, karena aku juga sedang kebelet kencing. Akhirnya pada jam 08:45 aku mencampurkan air kencingku dengan teh manis yang ada di dalam gelas Lia. Tak berapa lama kemudian Lia kembali masuk ke ruangan dan duduk di sampingku. Kami ngobrol, sementara dalam hatiku berharap-harap agar Lia segera meminum teh manisnya. Kutandai pertama kali Lia minum teh manis yang sudah kucampur dengan air kencingku pada jam 10:17, tapi hanya sedikit yang dia minum. Kemudian pada jam 10:25 Lia minum lagi sambil mengkumur-kumurkannya. Dan pada akhirnya, jam 11:51 Lia menghabiskan seluruh teh manis yang ada di gelasnya di depan mataku. Wow..., gimana Lia, enakkan rasa air kencingku ?  Padahal saat itu banyak juga air kencingku yang kucampur dengan air teh manisnya.

Ngocok Di Depan "Ayu"

Seorang cewek yang lumayan cantik bernama Ayu adalah tetangga di samping kiri rumahku. Badannya kurus, tapi kok pantatnya bisa semontok itu...!? Wuih..., pepek pantatnya...! Dan sore tanggal 13-02-2007, saat aku sedang asik ngocok di ruang tamuku dengan pintu yang terbuka lebar, tiba-tiba Ayu lewat. Dasar pepek pantat lonte si Ayu, pada jam 16:04 dibuat muncrat mani kontolku saat dia lewat di depanku.

Targetku dalam beberapa hari itu adalah Ayu. Karena kulihat dia sering keluar rumah dan melewati rumahku. Pada tanggal 21-02-2007, saat aku asik ngocok di ruang tamu rumahku dengan pintu depan yabg sengaja aku buka lebar, tiba-tiba dia melewati aku. Ah..., montoknya pantat si Ayu. Waktu itu jam 15:38 saat begitu banyak muncratan maniku keluar dari kontolku sewaktu aku berdiri ngocok di depan Ayu.

Ayu lagi..., Ayu lagi... Aku yakin, sepertinya dia tahu kalau aku sedang ngocok saat dia melewati aku. Malam itu tanggal 11-03-2007, aku ngocok di samping rumahku, dan Ayu lewat. Tak berapa lama kemudian, dia kembali lagi. Dan saat Ayu lewat, dia langsung melirik ke arah aku yang sedang berdiri ngocok. Saat itu jam 20:28, aku berdiri ngocok dan nembak mani tepat di saat Ayu melirik ke arahku dengan jarak sekitar 2 m. Ah..., nikmatnya..., apalagi saat aku melihat lirikan matanya mengarah ke aku yang sedang berkelonjotan nembak mani di sampingnya.

Ngocok Di Depan "Ika"

Walau sekarang tubuh Ika sedikit kurus, tapi pantatnya tetap saja montok... Apalagi sekarang Ika sudah SMA, sudah pintar lah dalam merawat badan.

He... he... he..., tak bisa ditipu wajah lugu Ika yang masih duduk di bangku kelas 2 SD saat melihat aku ngocok di depannya malam itu tanggal 27-10-2006. Bukannya tak jelas dia melihat aku berdiri ngocok di depannya. Dan saat itu Ika berdiri menghadap ke arah aku dengan pandangan lugunya menyaksikan muncratan mani yang keluar dari kontolku tanpa ekspresi apa-apa ! Saat itu jam 20:44, Ika menjadi penonton yang budiman, menyaksikan aku ngocok sampai aku nembak mani di depan matanya.

Memang Ika masih lugu ya..., karena malam tanggal 18-03-2007, saat aku ngocok di samping rumah, tiba-tiba Ika lewat. Kemudian Ika berhenti tepat di depan gerbang samping rumahku. Dan dengan wajah lugunya dia memandang ke arah aku yang sedang berdiri ngocok. Wuih..., dipandangi Ika seperti itu membuat muncrat maniku. Dan tanpa ekspresi apa-apa saat dia melihat muncratan maniku keluar dari kontolku, kemudian Ika jalan kembali. Mungkin pulang ke rumahnya.

Hari masih pagi, tanggal 10-12-2008 saat aku sedang duduk di ruang tamu rumahku. Tiba-tiba kulihat Ika berhenti tepat di depan pintu rumahku. Ah..., cewek ABG satu ini begitu menggodaku. Walau masih SD, tapi tubuhnya itu lho... Tanpa harus menyia-nyiakan kesempatan, langsung saja aku keluarkan kontolku dan ngocok di depan Ika. Saat itu jam 07:37, Ika nampak begitu cuek berdiri memandang ke arah simpang jalan. Tapi..., kalau dipikir-pikir, tak mungkin dia tak tahu kalau saat itu aku sedang ngocok di depannya.

Ngocok Di Belakang "Nazila"

Sebenarnya Nazila sangat jarang datang ke rumahku. Dia adalah anak dari teman *****ku. Dari informasi yang kudapat, Nazila beberapa kali mengakui kalau dia pernah melihat film porno yang dia tonton bersama tetangganya. Hal itu yang membuat aku begitu terobsesi ingin menjadikannya sebagai target ngocokku.

Tanggal 09-05-2012, jam 18:08-18:11 aku ngocok sekitar 15 cm di belakang Nazila (anak perempuan kelas 1 SD) yang sedang main games di kamarku. Sebelumnya saat Nazila main games aku duduk di ranjang. Karena hanya aku dan dia saja yang ada di dalam kamar, kemudian aku ikut duduk di lantai, di belakang Nazila. Sambil mengeluarkan kontolku dan membuat kontolku ereksi, kemudian aku lebih merapatkan posisiku dengan tubuh Nazila. Santai aja aku ngocok di belakang Nazila. Walaupun hentakan tanganku yang sedang ngocoki kontol sedikit terdengar, tapi sepertinya Nazila asik aja main gamesnya. Sambil ngocok aku lebih mendekatkan kontolku ke tubuhnya sampai aku nembak mani...

Ngocok Di Samping "Tiara"

Wajah Tiara tidaklah begitu cantik, tapi manis... Masih umur 5 tahun saja sudah semanis itu wajahnya, apalagi kalau sudah besar...

Tanggal 27-04-2012, jam 18:04-18:07 dengan sangat santai aku ngocok sampai nembak mani di samping Tiara (anak perempuan usia 5 tahun) yang sedang main games bersama **** di dalam kamarku. Posisi Tiara saat itu duduk di lantai, sedangkan aku duduk di atas ranjang sekitar ½ m di sampingnya. Puasnya aku saat itu, karena sebenarnya Tiara merupakan targetku. Apalagi aku pernah melihat Tiara kencing di celana sambil berdiri. Ah..., dasar pepek anak perempuan Aceh...

Ngocok Di Depan "Fifah"

Sampai sekarang Fifah kalau bertemu denganku pandangan matanya selalu saja mengarah ke kontolku, padahal aku tidak sedang ngocok lho...

Sore itu tanggal 02-05-2011 aku ngocok di dapur rumah mertuaku. Memang yang membuat aku agak malas ngocok di rumah mertuaku karena sangat jarang cewek-cewek yang melintas. Tapi memang lagi beruntung aja saat aku ngocok di dapur jam 16:33 tiba-tiba Dea (anak perempuan berumur ± 5 thn) berhenti di depan pintu dapur dan dengan sangat jelas dia melihat kontolku lagi kukocok. Tapi gak lama karena keburu dia berlalu pergi. Ah..., posisi gantung seperti itu membuatku jadi serba salah. Untungnya Fifah (anak perempuan yang les di rumahku) datang. Aku sambut kedatangan Fifah dengan kontol yang sengaja aku keluarkan dan aku kocok di depannya. Aku tahu mungkin Fifah agak grogi melihat kontolku yang sedang aku kocok. Karena begitu kakunya dia saat aku suruh duduk, kemudian biar dia tidak begitu grogi sengaja aku hidupkan komputerku mengingat posisi Fifah yang duduk membelakangi komputer, lalu aku berdiri ngocok sekitar 30 cm di belakang Fifah yang sedang duduk di lantai. Memang hanya 2 menit aku ngocok di belakang Fifah yaitu dari jam 17:05-17:07, tapi maniku itu lho..., banyak sekali yang keluar...

Tanggal 04-05-2011 jam 16:57 Fifah datang. Sepertinya dia tahu kalau aku memang sengaja ngocok di depannya. Karena seperti kejadian kemarin, saat Fifah masuk ke dalam rumahku, dia sudah mendapati aku dalam posisi ngocok dan mengarahkan kontolku ke arahnya. Apalagi saat dia selesai menyusun bangku dan kutanya sekolah kelas berapa dan dia jawab kelas 1 SD, dengan pandangan matanya tepat mengarah ke kontolku yang sedang aku kocok. Fifah langsung berlari ke luar sepertinya sengaja menghindar. Ah..., anak perempuan kelas 1 SD aja sekarang sudah tahu tentang kontol yang dikocok. Tepat saat Fifah berlari keluar akupun nembak mani...

Rabu, 12 Agustus 2015

Ngocok Di Depan "Dea"

Sudah kelas 4 SD rupanya sekarang si Dea. Karena jarang sekali jumpa, sekali jumpa aku jadi teringat kisah yang lalu... Sudah lama sih..., tapi kok tatapan matanya terus saja mengarah ke kontolku.

Sore itu tanggal 02-05-2011 aku ngocok di dapur rumah mertuaku. Memang yang membuat aku agak malas ngocok di rumah mertuaku karena sangat jarang cewek-cewek yang melintas. Tapi memang lagi beruntung aja saat aku ngocok di dapur jam 16:33 tiba-tiba Dea (anak perempuan berumur ± 5 thn) berhenti di depan pintu dapur dan dengan sangat jelas dia melihat kontolku lagi kukocok. Tapi gak lama karena keburu dia berlalu pergi. Ah..., posisi gantung seperti itu membuatku jadi serba salah. Untungnya Fifah (anak perempuan yang les di rumahku) datang. Aku sambut kedatangan Fifah dengan kontol yang sengaja aku keluarkan dan aku kocok di depannya. Aku tahu mungkin Fifah agak grogi melihat kontolku yang sedang aku kocok. Karena begitu kakunya dia saat aku suruh duduk, kemudian biar dia tidak begitu grogi sengaja aku hidupkan komputerku mengingat posisi Fifah yang duduk membelakangi komputer, lalu aku berdiri ngocok sekitar 30 cm di belakang Fifah yang sedang duduk di lantai. Memang hanya 2 menit aku ngocok di belakang Fifah yaitu dari jam 17:05-17:07, tapi maniku itu lho..., banyak sekali yang keluar...

Tanggal 26-09-2011, jam 10:20-10:25 aku ngocok di depan Dea (anak perempuan usia 5 thn) yang sedang bermain tepat saat aku sedang ngocok di pintu dapur rumah mertuaku. Tatapan mata Dea nampak sedikit ragu dengan apa yang dia lihat, dan terus saja tatapan matanya mengarah ke kontolku yang sedang aku kocok. Wajar saja, mungkin dia bingung melihat aku sedang ngapain, berdiri sambil megang-megang kontol. Dia pasti tidak tahu kalau aku sedang ngocok kontol di depannya. Aku nembak mani di depannya juga.

Tanggal 19-10-2011, jam 10:41 aku ngocok di depan Dea yang saat itu sedang kencing di halaman samping rumah mertuaku. Dengan mata kepalanya sendiri Dea menyaksikan aku berdiri sambil ngocok ke arahnya. Jarak antara aku dan Dea tidak lebih dari 3 m. Sambil kencing tatapan mata Dea tidak lepas mengarah ke kontolku yang sedang aku kocok. Kemudian entah sengaja atau tidak, selesai kencing Dea berdiri menghadap ke arahku sambil mengenakan celananya dan menurunkan celananya kembali sambil pandangannya tertuju ke arah kontolku yang sedang aku kocok. Ah..., pepeknya itu... Walau tidak sampai nembak mani, tapi aku puas menyaksikan pepek Dea.

Tanggal 10-12-2011, jam 08:20 aku ngocok walau tidak sampai nembak mani di depan Dea. Sepertinya Dea sudah terbiasa melihat kontolku yang sedang aku kocok. Sangat kentara sekali pandangan matanya mengarah ke kontolku, tapi sepertinya Dea biasa aja. Dasar pepek... pepek...

Senin, 03 Agustus 2015

Ngocok Di Depan "Isa" Dan "Ika"

Isa dan Ika adalah dua sahabat yang selalu saja bersama. Di mana ada Isa di situ juga ada Ika.

Tanggal 06-10-2011, jam 10:43 puas rasanya aku ngocok tepat di depan dua anak perempuan, Isa yang berusia 3 tahun dan Ika yang berusia 4 tahun yang sedang bermain di rumah mertuaku. Saat itu mereka sedang bermain di ruang tamu rumah dan aku ngocok di kamar sambil berusaha mencari kesempatan untuk bisa ngocok di depan mereka. Dan tidak berapa lama kemudian aku mendengar suara mereka menuju dapur dan sepertinya mau keluar. Kesempatan, lalu aku keluar dari kamar dan mendapati mereka berdua berjalan menuju dapur rumah. Sengaja aku biarkan Isa dan Ika melihat kontolku yang sedang aku kocok saat aku masih berdiri di depan pintu kamarku. Aku mau tahu reaksi mereka. Kulihat begitu tajamnya tatapan mata Isa dan Ika melihat gerakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku di depan mereka dengan jarak sekitar 1 m. Lalu dengan masih dalam posisi tanganku yang sedang mengocoki kontolku, aku berjalan lebih mendekat lagi ke arah Isa dan Ika. Aku berhenti setelah jarak antara aku dan keduanya sekitar 50 cm. Tatapan mata mereka berdua terus saja melihat ke kontolku yang sedang aku kocok pada saat mereka melewati aku. Dan aku kemudian berjalan di belakang mereka sambil tetap dalam posisi ngocok. Aku berhenti mengikuti mereka saat mereka hendak memakai sendal. Tidak lebih dari 15 cm jarak kontolku yang sedang aku kocok dengan wajah Isa yang sedang berjongkok memakai sendalnya. Sambil memakai sendalnya Isa terus saja melihat ke arah kontolku yang sedang aku kocok. Nampak Isa begitu grogi saat berusaha memakai sendalnya. Begitu juga dengan Ika, jarak kontolku dengan wajahnya tidak lebih dari 50 cm. Ika berdiri menunggu Isa selesai memakai sendalnya sambil tatapan matanya juga mengarah ke kontol yang aku kocok. Aku nembak begitu banyak mani saat Isa dan Ika beranjak pergi dari hadapanku dengan gerakan yang begitu kaku. Ah...

Ngocok Di Depan Kak "Wk"

Kak Wk adalah kakak perempuanku. Dua kali dia menjadi target ngocokku. Sebenarnya aku secara tidak sengaja menjadikannyaa kak Wk sebagai target ngocokku.

Malam tanggal 30-05-2007 begitu sepi kurasakan suasana jalanan di depan rumahku. Tak satupun cewek-cewek ABG melintasi jalanan di depan rumahku. Sial...! Padahal aku lagi kebelet ngocok. *****ku malam itu sedang berada di tempat mertuaku dan di rumahku ada kak Wk yang sengaja datang dan nginap di rumah. Kontolku sudah begitu memberontak pingin dikocok. Saat itu aku sedang duduk nonton TV dan kak Wk tidur di lantai. Jujur, saat itu aku benar-benar sudah tak tahan lagi untuk ngocok. Tapi siapa sasaranku ? Kalau mengharapkan cewek-cewek ABG yang biasa jadi sasaran ngocokku tak akan mungkin, jam sudah menunjukkan pukul 00:00. Aku duduk di atas kursi sambil nonton TV dan kontolku sudah ereksi minta dikocok. Akhirnya sambil duduk di kursi aku ngocok dan entah kenapa, pandangan mataku tertuju ke arah kakakku yang sedang tidur di lantai. Kemudian aku bangkit dari kursi dan menghampiri kak Wk. Lalu aku jongkok di atas kepalanya sambil tanganku tak henti-hentinya ngocoki kontolku. Kuhampiri kak Wk lebih dekat lagi. Aku berdiri dengan lututku dan tepat di atas kepala kak Wk dengan jarak kontolku yang kukocok dengan kepala kak Wk kurang dari 15 cm. Ah..., kok bisa ya aku ngocok di depan kakakku sendiri ? Aku mulai ngocok dari jam 00:27-00:32. Selama 5 menit aku ngocok di atas kepala kak Wk. Walau ngocok di depan kakak sendiri, tapi nikmat juga rasanya ! Mani yang keluarpun banyak, sampai belepotan tanganku. Ah..., kak Wk...

Malam tanggal 08-07-2007, kak Wk nginap di rumahku. Mungkin karena ngantuk, kak Wk tertidur di ruang TV. Aku jadi teringat kejadian saat aku ngocok di atas kepalanya beberapa waktu yang lalu. Dan saat itu, dalam benakku kenapa tidak diulang lagi kejadian yang sama ? Santai saja aku keluarkan kontolku dari celana dan dengan bertumpu pada lutut aku ngocok di atas kepala kak Wk dengan jarak kurang dari 15 cm. Aku ngocok dari jam 23:17-23:19 dan banyak juga mani yang keluar.

Minggu, 26 Juli 2015

Celoteh "Yen" Anak Perempuan Usia 4 Thn

Kejadian tanggal 17-01-2012, jam 10:00-10:05 aku ngocok sambil ditonton oleh Yen, anak perempuan usia 4 tahun yang masih sekolah PAUD. Saat aku ngocok di dapur rumah mertuaku, tiba-tiba lewat 2 orang anak perempuan yang baru pulang dari sekolah PAUDnya dan berhenti sambil mengobrolkan sesuatu. Aku tersenyum sendiri melihat tingkah kedua anak perempuan itu yang sepertinya sangat serius membicarakan sesuatu. Dasar anak-anak sekarang..... Santai aja aku arahkan kontol yang kukocok  ke arah kedua anak perempuan itu. Gak berapa lama aku arahkan kontolku yang sedang aku kocok itu, satu dari mereka yaitu Yen memalingkan wajahnya ke arahku. Sangat kentara matanya mengarah ke kontol yang kukocok sambil sesekali memandang wajahku. Kemudian Yen mengambil posisi berdiri di depan temannya dan posisi aku dengan Yen benar-benar saling berhadap-hadapan. Akupun begitu santai ngocok sambil ditonton oleh Yen dengan jarak tidak lebih dari 4 m. Sedangkan teman Yen posisinya membelakangi aku, jadi dia tidak tahu kalau aku sedang ngocok. Aku lihat begitu seksamanya Yen memperhatikan kontolku yang sedang aku kocok sambil sesekali memandang wajahku dengan pandangan yang penuh keingintahuan dan dengan perlahan sambil tetap pandangan matanya mengarah ke kontolku dia berjalan lebih mendekat hingga sekitar 3 m dari tempat aku berdiri ngocok. Dan aku juga dengan santai terus saja ngocok sambil mempercepat kocokan tanganku di kontolku. Disaksikan oleh Yen aku nembak mani. Wah..., muncratan maniku sampai berceceran di lantai dapur rumah mertuaku. Setelah puas ngocok sampai nembak mani aku balikkan badanku sambil menampung sisa muncratan mani dari kontolku. Baru saja aku balikkan badan, Yen tiba-tiba ngomong sama temannya, “eh..., ayahnya **** burungnya nampak”. Dan dia ulang kalimat itu beberapa kali pada temannya dengan intonasi suara yang lumayan kuat. Pepek... pepek..., mendengar ucapan itu aku langsung masuk ke kamar mandi dan menunggu sampai kedua anak perempuan itu pergi.

Tetanggaku "Rika"

Pada awalnya, saat aku melihat Rika sepertinya dia biasa saja. Biasa dalam arti memang gak ada yang spesial darinya. Tingkahnyapun kadang terkesan tomboy, yah... namanya anak perempuan yang masih SD. Tapi lama kelamaan, sepertinya aku mulai menyukainya. Menyukai untuk aku jadikan target dalam ngocokku.
Aku memang sering ngocok di samping rumahku. Biasanya aku suka ngocok di sana pada malam hari. Walau terkadang siang haripun aku berani ngocok di samping rumahku. Malahan aku pernah bugil ngocok pada sore hari di depan seorang anak perempuan yang kukira masih sekitar kelas 1 SD karena badannya yang sedikit imut, yang kemudian aku ketahui rupanya dia sudah SMP.
Dan untuk Rika, sebenarnya sering sekali dia kujadikan target ngocokku, tapi karena beberapa file pribadiku terhapus, hanya inilah yang dapat aku tulis.

Rika adalah tetanggaku. Dia masih duduk di bangku SD. Pada tanggal 12-08-2006, jam 11:06-11:07 benar-benar terpuaskan birahiku dibuat Rika. Sebenarnya saat itu aku sudah lama duduk dan terkadang berdiri ngocok di ruang tamu rumahku dengan pintu yang sengaja aku buka lebar. Tiba-tiba Rika berdiri di pinggir jalan tepat di depan pintu rumahku, sekitar 4 m dari posisi aku ngocok. Wah..., pepek nih Rika, mau menantang ya...? Masih dalam keadaan ngocok, aku bangkit dari kursiku. Di depan Rika aku ngocok sambil berdiri. Aku tahu, karena sangat kentara Rika pura-pura tidak melihat aku ngocok di depannya. Memang wajahnya tidak melihat ke aku, tapi lirikan matanya sangat jelas mengarah ke aku yang sedang ngocok. Muncrat-muncrat maniku di depan matanya dan Rika sepertinya cuek saja. Tak apalah..., karena aku sangat yakin Rika hanya berusaha cuek saat melihat aku ngocok sampai nembak mani.

Begitu terkejutnya aku malam tanggal 03-10-2006. Rika yang beberapa waktu yang lalu begitu cuek melihat aku ngocok, tiba-tiba menjadi agresif. Saat itu Rika keluar dari gang di samping rumahku dan sangat jelas Rika melihat aku ngocok. Kemudian Rika kembali masuk ke dalam gang, dan tak begitu lama, kemudian Rika kembali lagi bersama Novi dan beberapa teman-temannya yang sama-sama masih SD. Mereka kasak-kusuk di depan gang dan beberapa kali melewati posisi aku sambil melirik ke arah aku yang sedang berdiri ngocok. Aku yakin Rika memberitahukan kepada teman-temannya, khususnya pada Novi kalau aku sedang ngocok ! Karena sangat jelas kulihat tatapan mata Novi yang begitu berambisi sekali ingin melihat aku ngocok. Sangat jelas kulihat tatapan mata Novi begitu liar dan benar-benar mengarah ke kontolku yang sedang aku kocok. Saat itu jam 19:52 saat Rika dan teman-temannya dengan sengaja melewati aku untuk melihat aku ngocok ! Dan mereka benar-benar melihatnya. Kulihat Rika begitu senang dan tertawa cekikikan saja saat mengiringi teman-temannya melihat aku ngocok.

Sepertinya Rika sudah mengetahui, kalau pada malam hari aku berada di samping rumahku, pasti saat itu aku sedang ngocok. Seperti halnya malam tanggal 18-03-2007, saat aku sedang ngocok, Rika keluar dari gang di samping rumahku dan dia langsung melirik ke arah aku yang sedang ngocok. Lalu dia keluar dari gang dan tak berapa lama kemudian dia balik lagi. Aku masih dalam keadaan ngocok, karena dalam benakku, toh Rika sudah tahu kalau aku sedang ngocok. Pada saat Rika lewat jam 20:37 di depanku, jelas sekali dia melirik ke kontol yang sedang aku kocok. Aku tak tahu ekspresi wajah Rika saat memandang kontolku, karena menurutku, mimik wajahnya sama saja seperti yang lalu, dia pura-pura tidak melihat. Padahal, dia mau jujur atau tidak, jika dia keluar dari gang di samping rumahku pasti dia melirik ke tempat aku ngocok. Ah..., sayangnya aku tidak sampai nembak mani.

Rika..., Rika... Begitu seringnya kau melihat aku ngocok. Seperti kejadian pada malam tanggal 29-08-2007. Walaupun gerimis, aku tetap saja ngocok di samping rumahku. Sebenarnya aku menandai, kalau Rika hendak keluar dari gang dan akan melewati aku, pasti Rika pura-pura terbatuk. Benar saja, setelah kudengar batuknya, tak lama kemudian pada jam 20:45 Rika keluar dari gang dan matanya langsung melirik ke kontolku yang sedang aku kocok. Dengan berpayung dia berjalan keluar dari gang dan kemudian pada jam 20:48 Rika kembali masuk ke dalam gang dan pura-pura tidak melihat aku. Sebagian wajahnya dia tutupi pakai payung yang dia bawa. Tapi aku tahu, dari ujung matanya aku bisa melihat kalau sebenarnya Rika melirik ke arah kontolku yang saat itu sedang memuncratkan mani tepat di saat Rika berada di depanku.

Rabu, 22 Juli 2015

Ngocok Di Pinggir Jalan

Ada sensasi yang luar biasa di saat aku ngocok di pinggir jalan. Debar jantung dan rasa was-was menambah nikmatnya saat mengekspresikan birahiku dengan cara ngocok di pinggir jalan yang tidak dapat aku gambarkan.

Aku lagi kepingin mengekspresikan birahi di depan cewek-cewek ABG, jadi malam itu tanggal 25-05-2006, aku mengitari jalanan kota. Mencari kesempatan yang mungkin saja aku dapatkan. Ah..., malam yang sunyi..., Tak ada satupun cewek yang aku dapatkan untuk menjadi sasaran ngocokku. Akhirnya aku menuju jembatan jalan Cmra. Aku berhenti di atas jembatan itu. Wah..., ternyata di sana banyak juga cewek-cewek ABG yang berlalu-lalang. Kemudian tanpa menunggu waktu yang lama, aku keluarkan kontolku dan ngocok di pinggir jalan. Aku ngocok di atas jembatan itu antara jam 19:15-19:45. Mengekspresikan birahiku, ngocok menghadap ke arah jalanan yang dilintasi oleh cewek-cewek ABG tanpa aku memperhatikan siapa-siapa saja yang lewat saat itu. Ah... puasnya... Begitu banyak maniku yang keluar, hingga mengenai motor, celana dan sendalku.

Mengekspresikan birahi dengan ngocok begitu nikmat rasanya. Malam tanggal 02-10-2006 adalah malam yang sangat menyenangkan bagiku. Betapa tidak, hampir saja bensinku habis karena begitu lamanya aku mengitari jalanan kota untuk mencari cewek-cewek ABG yang akan kujadikan sasaran ngocok dan akhirnya aku mendapatkan apa yang aku cari ! Dari kejauhan, di kompleks DPR Prwsri jalan Pinus, kulihat ada seorang cewek ABG sedang berjalan dan menggandeng adiknya. Kemudian aku tepikan motorku tepat di depan gerbang sebuah rumah mewah dan langsung ngocok sambil menunggu cewek itu lewat di depanku. Akhirnya cewek itu semakin dekat dengan tempat aku ngocok. Walau dia berada di seberang jalan, tapi sangat jelas aku lihat tatapan matanya mengarah ke kontol yang aku kocok. Wuih..., sampai nembak mani aku dibuatnya. Saat itu jam menunjukkan pukul 20:58. Dan tepat di saat aku nembak mani, 2 orang cewek ABG yang mengendarai motor berhenti dan masuk ke dalam gerbang rumah mewah itu. Aku tahu, mereka pasti melihat saat aku nembak mani di depan cewek ABG yang berjalan di seberang jalan itu.

Sekitar 1 jam aku mengitari jalanan kota pada malam tanggal 05-10-2006. Ye..., senyap nih... kemudian aku arahkan motorku menuju kompleks DPR jalan Pinus. Wah..., kebetulan. Pada saat aku hendak membelokkan motorku untuk masuk ke jalan sana, kudapati 2 orang cewek terlihat berjalan menuju ke luar. Ok deh..., kemudian aku tepikan motorku tak jauh dari persimpangan. Dan tak butuh waktu lama untuk membuat ereksi kontolku untuk siap dikocok. Sambil menunggu mereka lewat, aku kocok kontolku dengan santai. Tak berapa lama kemudian ke 2 cewek itu semakin dekat dengan posisiku. Hanya saja mereka berada di seberang jalan. Jam menunjukkan pukul 20:26, saat mereka entah sengaja atau tidak menyebrang jalan dan menuju ke arahku. Dan aku nekat-nekatan saja, terlanjur kebelet ngocok dan memang kepingin aja mereka tahu. Aku yakin, dari kejauhan mungkin mereka sudah tahu kalau aku sedang ngocok. Dan ketika mereka melewati aku, sangat jelas kulihat mereka berusaha untuk tidak melihat aku yang sedang ngocok, padahal jarak antara aku dengan mereka tak lebih dari 1 m.

Malam tanggal 19-10-2006, begitu membahagiakan aku. Betapa tidak, sudah begitu lama aku mengitari jalanan kota dan di jalan itulah aku mendapatkan apa yang aku harapkan. Seorang cewek ABG sebagai sasaran ngocokku ! Sudah beberapa kali aku melewati jalan menuju asrama itu, mungkin lebih dari 3 kali untuk mendapatkan sasaran. Tapi belum juga aku dapatkan. Hingga ketika aku melewatinya untuk yang kesekian kalinya. Di persimpangan jalan, kudapati seorang cewek ABG berkacamata yang lumayan cantik sedang berdiri ngobrol dengan seseorang yang mungkin saja dia kenal. Kulihat dari posisinya, pasti cewek itu akan masuk ke jalan menuju asrama. Aku putar motorku tepat di depannya, dan entah sengaja atau tidak, dia tersenyum padaku !  Saat itu kulihat betapa manis senyumannya. Lalu aku kembali ke jalan menuju asrama dan aku menunggu cewek itu sambil ngocok di atas motorku. Aku yakin dia pasti akan melewati aku. Ah..., jalan itu begitu sempit. Tak berapa lama kemudian dari kejauhan kulihat cewek itu sedang berjalan menuju ke arahku. Debar jantungku begitu terasa menyesakkan dadaku saat dengan perlahan tapi pasti cewek itu mendekati tempat aku ngocok. Mungkin dia belum tahu kalau aku sedang ngocok. Karena pada jarak 5 m sebelum posisiku, dia tersenyum dan mendekati aku. Akhirnya semakin dekat cewek itu dengan posisiku, barulah dia tahu kalau aku sedang ngocok. Kuarahkan kontolku yang kukocok tepat saat cewek itu berada di depan motorku. Begitu masamnya kulihat wajah cewek itu. Mungkin karena shock, dia tak tahu harus berbuat apa selain melanjutkan langkahnya melewati aku. Sudah tahu aku memang sedang ngocok di depannya, dengan wajah yang kecut, dia memandang ke arah kontolku. Dan dengan frustasinya dia berjalan di sampingku dengan jarak papasan hanya 50 cm sambil matanya tak lepas mengarah ke kontolku yang sedang aku kocok. Saat dia berada di sampingku, langsung deh maniku muncrat. Waw..., banyak sekali..., sampai-sampai mengenai motorku. Benar-benar telak. Dapat aku pastikan, dengan mata kepalanya sendiri dia melihat muncratan maniku keluar dari kontolku yang sedang aku kocok ! Mungkin untuk menghilangkan rasa grogi setelah melihat aku ngocok, dia memukul-mukulkan kertas karton yang dia bawa. Saat itu jam menunjukkan pukul 22:08. Ah..., tak sia-sia malam itu aku keluar mengitari jalanan kota.

Aku sebenarnya sudah tak bersemangat untuk ngocok di depan cewek-cewek ABG malam itu tanggal 08-06-2007. Karena sudah begitu lama aku mengitari jalanan kota, tapi tak satupun sasaran yang aku temukan. Kemudian, aku memutuskan untuk pulang saja. Lalu aku melewati jalan Krktau Ujng, dan secara tak sengaja kudapati 2 orang cewek ABG sedang berjalan beriringan. Kalau kulihat dari arahnya, pasti mereka akan menuju ke persimpangan di depanku. Ah..., kesempatan nih... Tapi..., posisiku saat itu berada di jalanan yang lumayan ramai. Bagaimana ya...? Akhirnya aku putuskan untuk mengambil kesempatan walaupun resikonya cukup besar karena aku akan ngocok di pinggir jalan yang sedang ramai. Kupacu motorku untuk melewati mereka. Dan di depan Perum Plbuhan kutepikan motorku. Ah..., masih ada jarak 50 m sebelum kedua cewek itu melewati aku. Tanpa menunggu waktu yang lama, setelah kontolku ereksi, langsung saja aku ngocok di atas motorku. Dan jarak mereka berdua sudah semakin dekat. Saat itu aku ngocok membelakangi mereka. Mungkin iseng atau tidak, tapi saat posisi kedua cewek itu sudah berada di belakang motorku, keduanya tiba-tiba berpisah jalannya. Sebenarnya secara aman mereka berdua bisa menggunakan trotoar sebagai jalan. Tapi..., satu orang cewek berjalan di samping kiriku dan seorang lagi berjalan di samping kananku. Jadi aku ngocok tepat berada di tengah-tengah mereka ! Dan aku berani jamin kalau saat itu mereka benar-benar melihat aku ngocok ! Apalagi cewek yang berjalan di samping kananku. Jarak aku dan cewek itu tak lebih dari 50 cm. Dan aku nembak begitu banyak mani di saat kedua cewek itu benar-benar berada pada posisi kanan dan di kiriku. Aku juga yakin mereka berdua dapat melihat muncratan mani dari kontolku. Dan aku tahu, mungkin untuk menghilangkan rasa terkejutnya, salah satu dari kedua cewek itu melempar-lemparkan sesuatu ke tangannya. Setelah melewati aku, kemudian mereka berjalan beriringan kembali. Dan kulihat dari HP, saat itu jam menunjukkan pukul 21:53 dan dengan keadaan kontol yang masih mengeluarkan mani aku kejar kedua cewek itu dengan motorku dan aku arahkan tembakan maniku ke arah mereka ! Aku tahu mereka pasti terkejut dan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Karena jalanan itu begitu ramai dan dengan santainya aku ngocok sampai nembak mani di atas motor di depan mata mereka. Wuih..., puasnya...

Tgl 30-06-2009, antara jam 21:30-21:41 aku ngocok berdiri di pinggir jalan Lmpu.