Saat aku mendapat tugas di luar kota, aku mendapat fasilitas perumahan. Dalam satu baris, terdapat sekitar 7 rumah. Di perumahan itu aku begitu terpuaskan dalam mengekspresikan birahi dengan cara bugil ngocok di luar rumah dengan begitu leluasa. Yang sebenarnya begitu sangat beresiko. Ngocok sambil bugil di perumahan yang lumayan padat dengan posisi rumah yang berbaris saling berhadap-hadapan dan setiap baris terdapat sekitar 7 rumah yang saling berdampingan bukanlah hal yang sangat mudah dan butuh pertimbangan yang begitu matang.
Saat di sana aku sedang sendiri. Terkadang sunyi juga. Tapi kalau soal yang lainnya, jujur aku merasa begitu bebas berekspresi. Dan dini hari tanggal 24-06-2008 sedang hujan. Wuih..., kontolku pingin dikocok rasanya. Ah..., kebelet nih... Di atas ranjang aku begitu gelisah. Bagaimana enaknya ya...? Sampai akhirnya aku beranjak keluar dari kamarku. Saat itu aku sudah dalam keadaan bugil. Kemudian aku buka pintu belakang rumahku, dan aku keluar dari rumahku dalam keadaan bugil. Kuarahkan pandanganku, memastikan kalau memang sudah sunyi. Dengan perlahan aku berjalan sambil ngocok dari belakang rumahku menuju rumah Nanta. Padahal aku harus melewati 2 rumah untuk mencapainya. Di depan pintu belakang rumah Nanta aku ngocok, kemudian aku kembali lagi ke belakang rumahku. Lalu aku ke samping rumahku sampai posisiku hampir sampai ke halaman depan rumahku. Di sana aku juga ngocok. Karena kebelet kencing. Kemudian aku kembali lagi ke rumah Nanta dan kencing di depan pintu belakang rumahnya sambil berjalan menuju rumahku. Lalu aku kembali lagi ke rumah Nanta dan ngocok di sana sampai aku nembak mani. Ah..., banyaknya maniku yang berceceran di teras belakang rumah Nanta. Puas sekali aku saat itu. Kutandai awal aku keluar rumah sampai aku nembak mani adalah dari jam 02:42-03:00. Jadi selama 18 menit aku bugil di luar rumahku, ngocok sampai aku nembak mani.
Malam tanggal 01-09-2008. Dalam suasana keremangan malam, ditambah padamnya listrik di perumahan kami, pada jam 23:25 melalui pintu belakang rumah, aku keluar dengan keadaan bugil menuju samping rumahku. Aku ngocok di sana. Kemudian, karena sebelumnya aku sudah memasukkan tujuh tabung suntikan berisi air ke dalam pantatku, sambil ngocok aku menembakkan air itu dari pantatku sambil terus berjalan menuju belakang rumahku. Lalu aku berjalan menuju ke belakang rumah Nanta. Sambil terus ngocok aku berdiri di depan pintu belakang rumah Nanta sampai akhirnya aku nembak mani di sana. Dan maniku sengaja aku biarkan berceceran di lantai depan pintu rumah Nanta. Jam menunjukkan pukul 23:36 saat aku sudah masuk ke dalam rumahku kembali dengan membawa perasaan puas di hati.