Jumat, 14 Agustus 2015

Di Dalam Bus Brmn

Kesempatan kadang datang secara tidak terduga. Walau tidak sempat ngocok, tapi puas juga aku menggerayangi tubuh cewek SD di dalam bus Brmn.

Di dalam bus Brmn, dini hari tanggal 31-08-2008 aku masih dalam perjalanan menuju Rhl. Aku duduk di bangku paling belakang, kebetulan di samping kiriku ada seorang cewek ABG yang tidur sambil menyandarkan kepalanya di pundak kiriku. Sepertinya cewek ABG itu masih duduk di sekolah SD, mungkin masih kelas 5. Begitu pulasnya dia tidur, dan tidak berapa lama kemudian, tangan kirinya merangkul pahaku. Lalu dia tidur tepat di pangkuanku. Kepalanya menindih kontolku. Jadi serba salah aku dengan posisi seperti itu. Begitu nyata kontolku ereksi dan bergerak-gerak di kepalanya, tapi cewek ABG itu tetap saja lelap dalam tidurnya. Ah..., kesempatan ! Dengan perlahan, tangan kiriku meraba tetek cewek ABG itu. Kuremas-remas sambil aku menikmati setiap gerakan kontolku yang ereksi di timpa kepala cewek ABG itu. Santai saja aku meremas teteknya. Padahal di sebelah cewek itu ada kakaknya, yang menurutku masih duduk di sekolah SMP. Dia juga tertidur. Dan disamping kananku, ada beberapa orang yang juga tertidur. Di bangku itu kami duduk berhimpitan sebanyak enam orang. Kemudian bus berhenti untuk rehat, dan sebagai formalitas, di depan kakak cewek ABG itu yang sudah terbangun, aku pura-pura membangunkannya. Setelah bus bergerak melanjutkan perjalanan, cewek ABG itu lalu merebahkan kepalanya di pundakku lagi. Dengan susah payah aku mengeluarkan kontolku dari sempak, karena aku yakin pasti cewek itu akan tertidur lagi di pangkuanku. Sambil iseng, aku bimbing tangan cewek ABG itu untuk memegang kontolku. Tapi tak lama dia memegang kontolku karena sejurus kemudian dia merebahkan kepalanya di pangkuanku. Saat itu denyut ereksi kontolku begitu nyata bergerak-gerak di kepala cewek ABG itu. Dengan santai, tangan kiriku mulai meremas-remas tetek cewek ABG itu lagi. Ah..., tetek cewek ABG itu sebenarnya masih terlalu kecil, tapi asik juga saat aku meremas-remasnya. Mungkin karena semakin lama semakin kuat aku remas teteknya, akhirnya cewek ABG itu terbangun. Lalu dia menyandarkan kembali kepalanya di pundakku. Sialan..., padahal sedang asik-asiknya ! Tapi aku tidak kehilangan akal. Dengan berpura-pura melipat tangan, aku kembali meraba teteknya. Pada mulanya tangan kananku agak sulit juga untuk dapat meraba teteknya. Tapi setelah dapat, wah... Tak dapat kubayangkan asiknya aku meremas tetek cewek ABG itu. Hingga kemudian cewek ABG itu tersentak bangun dan haripun sudah mulai terang.