Minggu, 08 Juni 2025

Montoknya Pantat si "Un"

Tanggal 08-06-2025, dari jam 13:10-15:40 begitu bermanjanya pandangan mataku melihat keindahan tubuh Un, anak perempuan usia sekitar kelas 3 SD. Ah..., walau masih seusia itu, tubuhnya nampak lebih besar dari anak seusianya dan dibilang gemuk ya nggak, tapi memang berisi bentuk tubuhnya. Satu hal yang selama ini membuat aku tidak begitu memperhatikan si Un adalah dia mempunyai lipatan di leharnya, yang mana aku memang gak suka.
Tapi semua itu akhirnya teruntuhkan saat kami sedang liburan di NSS bersama keluarga besar, saat aku secara tidak sengaja memperhatikan Un yang baru saja keluar dari sungai dengan tubuh yang basah berdiri menghadap ke arah aku. Esh..., lonte..., nampak tembam sekali bentuk pepeknya. Esh..., dasar lonte cilik..., benar-benar nampak jelas montoknya pepek si Un itu karena saat itu dia memakai celana panjang yang sangat tipis dan sepertinya itu adalah celana untuk tidur. Ah..., dasar lonte..., benar-benar tembam seperti bentuk pepek yang divacum kalau merujuk dari film porno yang pernah aku lihat. Uh..., luar biasa bentuknya.
Apalagi saat Un membelakangi aku, nampak jelas bentuk pantatnya yang super montok seperti menantang untuk dikentot. Dari celana tipis yang dia pakai itu nampak jelas kalau sempak yang dia pakai hanya setengah dari pantatnya. Dan bukan karena sempak itu kekecilan, tapi memang tidak dapat menutupi seluruh pantatnya, mungkin sangking montoknya bentuk pantatnya. Karena kalau memakai ukuran sempak dewasa, pasti kebesaran. Un itu tidak gemuk, tapi pantatnya begitu menonjol dan begitu montok.
Aku pun, tanpa segan secara terang-terangan memandangi dan menelusuri keindahan tubuh si Un. Dan entah sengaja atau tidak, dia sering berdiri tepat di depanku, seperti sengaja menunjukkan pantatnya yang montok itu kepadaku. Esh..., lonte si Un itu..., salut untuk anak seusia dia yang mempunyai bentuk pantat yang semontok itu dengan tetek yang masih baru tumbuh, apalagi pepeknya yang super tembam itu.
Imajinasi birahiku begitu bermain sambil memperhatikan Un. Memperhatikan bentuk pepeknya dan pantatnya yang montok itu. Jujur, aku seperti nembak mani di dalam celana saat baju yang dia pakai itu tersingkap, dan langsung terlihat olehku pinggang hingga setengah dari pantatnya yang montok itu... Esh..., lonte kau Un..., memang sangat luar biasa bentuknya. Seandainya pantat si Un itu aku kocok dengan kontolku..., pasti terkencing-kencing pepeknya aku buat. Dan, esh..., pasti sangat menggigit pepek si Un yang montok itu seandainya aku kocok juga dengan kontolku. Ah..., pasti sangat nikmat seandainya secara bergantian aku kocok pepek dan pantatnya si Un itu dengan kontolku, dengan mengabaikan kalau dia masih duduk di bangku kelas 3 SD. Ah..., lonte kau Un...