Telah dua malam mertuaku tidur di luar kamar. Mungkin karena cuaca yang sangat gerah membuat mertuaku itu tidur di ruang TV.
Dan malam itu adalah malam yang kedua dia tidur di luar. Sementara pada malam pertamanya dia tidur di luar aku tidak tahu karena aku sudah terlelap tidur sangat awal. Akupun sebenarnya gak begitu yakin kalau malam itu mertuaku tidur di luar. Jadi malam harinya tanggal 06-07-2015 aku sengaja tidur sedikit lama dari biasanya sekedar untuk memastikan kalau mertuaku akan tidur di ruang TV.
Sambil online sesekali aku keluar dari kamarku sampai akhirnya aku dapati mertuaku mulai merebahkan diri di depan TV. Ah..., gejolak birahi di hatiku semakin memaksaku untuk selalu keluar dari kamarku memastikan apakah mertuaku itu sudah tidur atau belum.
Sempat juga aku merutuk dalam hati karena tiba-tiba adik iparku datang bersama suaminya dan membuat mertuaku bangun. Padahal gak ada yang penting dalam percakapan mereka. Pun gak lama kemudian mereka pulang.
Setelah adik iparku pulang, kemudian aku keluar kamar lagi dan mendapati mertuaku sudah kembali tiduran di depan TV. Wuih..., kontolku benar-benar sangat memberontak ingin dikocok saat melihat posisi tidur mertuaku yang menyamping ke kiri sedikit telungkup yang otomatis menunjukkan betapa montoknya pantat mertuaku itu.
Entah berapa kali aku keluar masuk kamarku memastikan kondisi dan posisi mertuaku itu sampai akhirnya aku jadi nekat.
Tak aku perdulikan lagi apakah mertuaku itu sudah nyenyak tidurnya atau belum. Dari kamar mandi aku keluar dengan kontol yang sengaja aku keluarkan dari celana dan kulewati mertuaku sekedar untuk memastikan reaksinya.
Tapi berhubung pantat mertuaku itu begitu menggoda, dengan tidak memperdulikan nyenyak tidaknya tidur mertuaku itu akhirnya aku kembali berjalan ke dapur dan setelah dari dapur, kemudian aku mendekati mertuaku sambil ngocok.
Hanya berjarak kurang dari 50 cm aku berdiri ngocok di dekat kaki mertuaku yang sedang tidur sambil memandang betapa montoknya pantat mertuaku itu. Ngocok sambil memandangi tubuh mertuaku, menghayalkan betapa nikmatnya seandainya kontolku berada di dalam pepek dan pantat mertuaku itu. Mungkin hanya 1 menit aku ngocok di dekat kaki mertuaku itu, kemudian sambil ngocok berjalan, aku lebih mendekatkan posisiku ke tubuh mertuaku.
Tepat di depan wajah mertuaku aku ngocok berdiri, menikmati setiap hentakan tanganku di kontolku sambil terus saja menghayalkan kenikmatan bila ngentot dengan mertuaku. Jarak antara aku berdiri ngocok dengan wajah mertuaku yang mengarah ke kontolku yang sedang aku kocok sekitar 30 cm. Begitu sangat dekat ! Suara hentakan tanganku di kontolku tidak begitu aku perdulikan, apakah mertuaku dengar atau tidak. Aku benar-benar tidak perduli. Aku ekspresikan birahiku dengan menikmati setiap hentakan di kontolku tepat di depan wajah mertuaku sampai akhirnya aku nembak mani.
Sebenarnya ingin sekali aku muncratkan maniku itu ke wajah mertuaku, tapi tepat pada saat sudah terasa maniku di ujung kontol siap aku muncratkan, tiba-tiba mertuaku menggerakkan tubuhnya. Sambil aku tampung maniku dengan tangan kiriku aku kemudian berjalan memasuki kamarku. Dan benar saja mertuaku rupanya terbangun. Kutandai waktu aku ngocok sampai aku nembak mani di depan mertuaku dari jam 00:50-00:54.