Rabu, 22 Juli 2015

Keponakanku "dL"

dL adalah keponakan angkatku. Dia adalah anak angkat kak Dk. Sedari kecil dL sudah aku jadikan target dalam ngocokku, tepatnya saat dia masih berumur 3 thn. Wajahnya yang cantik, dan kulitnya yang putih membuat aku begitu berambisi menjadikan dL sebagai target dalam ngocokku.
Tapi dL masih sebatas aku jadikan target di saat aku ngocok saja, selebihnya tidak. Ok lah..., aku pernah mencium bibirnya, aku pernah membimbing tangannya untuk mengocoki kontolku saat dia tidur, aku pernah mencampur maniku ke dalam kopi untuk diminumnya, dan yang paling terekstrim adalah aku pernah menjilat pepeknya di saat dia tidur. Tapi sayangnya hanya sebatas itu saja, karena belum pernah kontolku menyentuh pepeknya. Dan ini adalah kisah yang pernah aku lewati bersama dL yang mungkin akan sangat jarang terjadi lagi dikarenakan dL sudah SMP dan waktu untuk bersama dL sudah sangat langka.

dL adalah keponakanku. Usianya sekitar 3 thn, tapi sangat bijak. Saat itu tanggal 26-01-2007, aku ngocok di dalam kamarku dengan pintu yang sengaja aku buka. Aku tahu, dL suka masuk dan bermain di rumahku. Aku punya niat ngocok di depannya, dan sengaja aku ngocok di dalam kamar dan kubiarkan pintu depan dan pintu kamarku terbuka. Benar saja, tak lama kemudian dL masuk ke rumahku. Dia mendapati aku sedang di atas tempat tidur sambil telentang. Saat itu dL belum melihat kontolku yang sedang aku kocok di balik bajuku. Lalu dL masuk ke kamarku dan bermain di atas ranjangku. Masih dalam posisiku, kemudian aku singkapkan bajuku. Sebenarnya selama dL bermain, dia sering memperhatikan gerakan tanganku yang ada di dalam bajuku. Sampai akhirnya baju itu aku singkapkan, dan dengan mata kepala dL sendiri dapat melihat kontokku yang sedang aku kocok. Mungkin karena tidak tahu, akhirnya dL berhenti bermain dan mendekati aku. Begitu dekat wajah dL dengan kontolku yang sedang aku kocok. Mungkin kurang dari 15 cm ! Begitu serius dL memperhatikan tanganku yang sedang mengocoki kontolku sambil bertanya, "om ngapain ?". Dengan ringan kujawab kalau tanganku sedang gatal. Wajah dan pandangan dL saat itu tak pernah lepas mengarah ke kontol yang sedang aku kocok, dan kulihat tangannya sepertinya ingin memegang kontolku. Ah..., dekat sekali wajahnya dengan kontolku, sampai akhirnya aku nembak mani. Begitu banyak mani ! Untungnya dL tidak bertanya saat melihat maniku yang muncrat keluar dari kontolku ! Aku mulai menyingkapkan bajuku dan ngocok sampai nembak mani disaksikan dL dari jam 10:19-10:22.

Lagi asiknya nonton TV tanggal 21-08-2007, eh..., tiba-tiba dL datang dan tanpa merasa bersalah berdiri tepat di depan TV ! Ya..., aku jadi tak dapat melihat apa-apa. Kemudian aku berdiri di belakangnya sambil juga melihat siaran TV. Tapi tiba-tiba, aku punya niat ngocok ! Dan dL sepertinya begitu asik di depan TV sampai dia tak menyadari kehadiranku di belakangnya. Lalu dengan perlahan aku menarik bagian depan celana pendekku dan mengeluarkan kontolku. Selanjutnya aku berdiri ngocok di belakang dL. Tepatnya, kontolku benar-benar ada di bagian belakang kepala dL. Saat itu jam 16:00, begitu santai aku ngocok di dekat kepala dL, dengan jarak kurang dari 15 cm sampai aku nembak banyak mani. Untungnya maniku itu aku tahan dengan tangan kiriku, kalau tidak pastilah mengenai kepala dL.

Sore hari tanggal 04-04-2010, saat aku sedang asik duduk ngocok di ruang tamu rumahku, tiba-tiba dL datang. Dengan sedikit terburu-buru aku menyembunyikan kontolku dengan bajuku, sementara dL langsung saja mendekati aku. Dengan tidak membuatnya merasa curiga, aku memainkan games yang ada di HP sambil memperlihatkan permainan apa yang sedang aku mainkan. dL sepertinya terbuai dengan permainan yang aku perlihatkan kepadanya, kemudian dia pulang sambil membawa HP kak Dk. Rupanya dia juga ingin memamerkan permainan yang ada di HP itu. Sengaja aku suruh dL duduk di tempat dudukku, sementara aku pura-pura tertarik melihat permainannya. Kulihat dL semakin asik main gamesnya. Kemudian aku tinggalkan dia dan aku berdiri di depan TV, sekitar 2 m di samping dL. Jam menunjukkan pukul 15:37, dan tak butuh waktu yang lama untuk membuat ereksi kontolku. Dengan perlahan aku singkapkan bajuku yang menutupi kontolku dan kemudian aku ngocok. dL asik dengan permainan gamesnya, sementara aku juga sibuk berdiri ngocok 2 m di sampingnya sampai aku nembak mani.

Sore tanggal 10-08-2010, jam 16:39-16:41 dengan santai aku ngocok sampai nembak mani dengan jarak 15 cm di belakang dL yang sedang asik main laptop di atas ranjangku.

Lagi enak ngocok di ruang tamu rumahku tanggal 07-11-2010, tiba-tiba dL datang dengan membawa gitar. Rupanya dia ingin menunjukkan gitar barunya padaku. Kemudian dia minta aku untuk mengajarinya beberapa kunci gitar. Tak lama kemudian kak Dk datang dan bilang padaku kalau gitarnya kurang pas suaranya. Dan aku bilang kalau gitarnya sudah aku stel. Setelah kak Dk pergi, kemudian aku duduk di sebelah dL. Dengan berpura-pura mengajari kunci gitar, aku mulai berani merangkul tubuhnya. Karena saat itu aku merasa situasi dan waktu yang sudah tepat untuk menjalankan aksi ngocokku, lalu aku duduk di belakang dL sambil menghimpit tubuhnya dengan pahaku. Dan akhirnya lebih rapat lagi tubuhku dengan tubuhnya karena aku berpura-pura mengajari jarinya membentuk kunci gitar. Sambil meraba-raba kontolku dengan tangan kananku agar ereksi, aku ajak dL ngobrol. Lalu dengan sedikit gerakan, aku keluarkan kontolku dari celana, kemudian aku gesekkan sambil aku rangkul tubuh dL. Ah..., kontolku benar-benar menempel di tubuhnya. Beberapa saat aku begitu menikmati kehangatan tubuh dL melalui kontolku yang menempel di tubuhnya. Dan setelah itu, perlahan aku renggangkan rangkulanku, sambil terus berpura-pura mengajari kunci gitar padanya, dan tangan kananku mulai mengocoki kontolku. Wuih..., begitu dekatnya kontolku dengan tubuh dL, sampai-sampai tanganku yang sedang mengocoki kontolku mengenai tubuh dL. Dari jam 12:50-12:55 aku ngocok di belakang dL, tak sampai 1 cm jarak kontolku dari tubuhnya. Dan begitu banyak mani yang keluar. Ah..., puasnya...

Lagi enak ngocok di ruang tamu rumahku tanggal 01-05-2011, tiba-tiba dL datang dan langsung duduk di sampingku. Jujur saat itu aku sudah ada rencana kalau-kalau dL datang memang mau aku jadikan target ngocokku. Karena dL sudah ada di sampingku, aku mulai memasang strategiku. Sengaja aku buka laptop di meja depan kursiku, kemudian aku buka games dan aku suruh dL memainkannya. Jam 14:39 aku keluarkan kontolku yang sudah ereksi dari celana dan dengan santai aku ngocok di belakang dL yang duduk di lantai tepat di depanku. Kemudian Jam 14:40 sambil tetap mengocoki kontolku, aku berdiri sambil lebih mendekatkan kontolku ke kepala dL sampai akhirnya ujung kepala kontolku menyentuh tengkuk dL. Ah..., karena dL memang sedang lagi asik main games, jadi dia tidak begitu menghiraukan kontolku yang sudah menempel di tengkuknya. Kemudian aku agak menjauhkan kontolku dari tengkuk dL sekitar 15 cm karena rasanya aku mau nembak mani. Begitu cepat gerakan tanganku mengocoki kontolku di belakang dL, sementara dL masih juga asik dengan gamesnya. Dan akhirnya Jam 14:41 maniku keluar dan kutampung dengan tangan kiriku. Begitu banyak maniku yang keluar. Ah..., nikmatnya...

Tanggal 05-05-2011 merupakan hari yang sangat memuaskan birahi aku. Setelah beberapa saat ngocok di ruang tamu rumahku, dL datang dan duduk di sampingku. Pikiranku mulai bermain dengan posisi dL dan posisi rumahku yang saat itu kosong. Aku buka Hpku dan kumainkan games, tapi dL nampaknya tidak tertarik. Kemudian aku menghidupkan TV dan dL akhirnya juga mengikutiku menonton TV. Jam 14:47-14:50 posisi dL nonton TV sambil tiduran, sementara aku duduk santai di kursi sambil ngocok. Kemudian dL pulang ke rumahnya dan tak berapa lama kemudian dia kembali lagi. dL kembali tiduran, sementara aku mulai mendekatinya dan duduk di dekat kepalanya. Perlahan aku mulai ngocok lagi. Kulihat dL membawa kain. Iseng aku ambil kainnya dan aku tutup matanya dengan kain tersebut. dL hanya bilang ”iss om...”, lalu aku jawab ”gak papa dL...”. Sambil aku tutup matanya aku mulai ngocok dan aku gesekkan kontolku ke kepala dL. Karena posisinya kurang nyaman kemudian aku suruh dL duduk sambil aku tutup kembali matanya dengan kain. Lalu aku ngocok lagi sambil aku gesekkan kontolku ke tengkuk dL. Rupanya dL merasa geli, dia bilang ”ih..., geli om...”. Aku benar-benar tak menghiraukan rasa geli di tengkuk dL karena gesekan kontolku, dan aku tetap terus aja ngocok. Dari jam 14:57-15:03 aku ngocok di belakang dL yang terus saja menggeliat kegelian karena terkadang sambil ngocok aku juga menggesekkan kontolku ke tubuhnya. Dan jujur, saat itu dL hanya menerima semua perlakuanku padanya tanpa berusaha untuk setidaknya membuka kain yang menutupi matanya atau pergi menghindar. Kesannya seperti dL tahu kalau saat itu aku sedang ngocok dan dia sengaja membiarkannya. Ah..., dasar lonte kecil kau dL..., begitu banyak muncratan maniku yang keluar dan langsung aku tampung dengan tangan kiriku.

Tanggal 09-06-2011 dL benar-benar membuat birahiku terpuaskan, setelah pada hari sebelumnya dia sempat membuatku tidak bisa tidur. Bagaimana tidak, pagi hari sebelumnya aku dapati dL bugil keluar dari kamar mandi rumahnya. Pepeknya dL nampak begitu segar, sedikit menonjol keluar. Memang pepek dL masihlah pepek anak kelas 2 SD, masih pepek anak perempuan umur 8 tahun, tapi yang namanya pepek..., tetaplah pepek... Di malam hari aku membayangkan kira-kira apa yang akan aku lakukan pada dL kalau saja dL bisa aku jadikan sasaran ngocokku. Memang sejujurnya tidak mungkin kalau aku kentot dia, bisa koyak habislah pepeknya karena kontolku. Tapi apa ya yang bisa membuat birahiku merasa puas...? Kalau menggesek kontolku ke tubuh dL sepertinya sudah sering aku lakukan. Memang ada rencanaku untuk meminumkan maniku ke dia, tapi bagaimana caranya..., kan tidak mungkin juga aku suruh dL membuka mulutnya sementara aku ngocok di depannya. Dan saat itu dL datang ke rumahku dengan membawa sebuah buku gambar untuk diwarnai. Aku biarkan dia, sambil aku berpikir rencana apa yang akan aku lakukan. Sebagai pemanasan, pada saat dL duduk jongkok sambil meraut pinsilnya di dapur rumah, aku dekati dia sambil kukocok kontolku di dekat kepalanya. Tapi tak berapa lama kemudian kak Dk memanggilnya pulang. Ah..., kecewa..., jadi batal nih rencanaku. Sebagai obat kekecewaanku kemudian aku duduk di ruang tamu. Aku ngocok sambil duduk santai memandangi cewek-cewek ABG yang terkadang melintas di depan rumahku karena memang mereka baru pulang sekolah. Tapi tidak berapa lama kemudian dL keluar dari rumahnya dan langsung duduk di kursi sebelahku. Untungnya sebelum dL masuk aku sudah menarik bagian depan celanaku untuk menutupi kontolku. Lalu aku katakan kepada dL, “itu gambarnya dah selesai diwarnai ?”. Dan dia bilang belum. Kemudian aku ambil buku gambar tersebut dan aku serahkan ke dL sambil aku arahkan dL untuk duduk di depanku dan dL sempat protes juga, “kan payah om duduknya...”. Sebagai alasannya, “biar terang, lagipun kan bisa mewarnai sambil setengah berdiri”. Akhirnya dL mau, kemudian dia pulang ke rumahnya untuk mengambil pinsil warnanya dan kemudian datang lagi sambil duduk di depanku. Posisi dL yang membelakangi aku membuat aku begitu santai mengeluarkan kontolku dari celana sambil membuat kontolku ereksi kembali. Jarak antara aku dan dL hanya sekitar 30 cm. Sambil aku duduk ngocok di belakang dL terbayang pepek dL yang pernah aku lihat sebelumnya. Tiba-tiba aku punya ide untuk menampung maniku. Kemudian aku bangkit mengambil gelas aqua. “untuk apa om gelas aquanya ?”. Dan aku jawab, “bukan untuk apa-apa“. Kemudian aku suruh dL untuk meneruskan mewarnai gambarnya sambil aku atur posisi badannya agar aku juga nyaman ngocok di belakangnya. Dari jam 13:42-13:47 aku ngocok sampai nembak mani. Pada saat nembak mani, sengaja aku tembakkan maniku itu ke perutku. Waw..., banyaknya maniku yang keluar... Kemudian maniku itu aku masukkan ke dalam gelas aqua yang sudah aku persiapkan sebelumnya. Lalu aku bangkit dan sambil jalan menuju dapurpun masih sempat aku masukkan ke dalam gelas aqua sisa-sisa mani yang masih menempel di perutku. Di dapur kemudian aku campurkan maniku itu dengan air kopiku. Sebenarnya lebih banyak maniku di banding air kopi yang aku campur. Agak lama juga membuat maniku itu benar-benar tercampur rata dengan air kopi. Saat aku mengaduk maniku dengan air kopi, dL rupanya mengintipku sambil tertawa, “ngapain om...” dan kemudian kembali lagi ke ruang tamu. Setelah tidak begitu kentara maniku di dalam campuran air kopi kemudian aku mandi. Dan setelah selesai mandi lalu sambil membawa gelas kopiku dan gelas aqua yang berisi campuran mani, kemudian aku dekati dL yang sudah duduk di kursi ruang tamu. “nih minum“, kataku. “air apa ni om, air kecap ya ?“, kata dL sambil menerima gelas aqua itu dan memperhatikan isinya. Sambil menunjukkan gelas bekas air kopiku aku katakan, “ini air kopi punya om yang gak habis, udah diminum aja...“. Dan dL bertanya padaku lagi, “jadi tadi kok om kaco-kaco ?“. “iya, biar gak ada bubuknya”, alasanku padanya. Walau tampak ragu tapi akhirnya dL meneguk habis seluruh air maniku yang kucampur dengan sedikit air kopi tepat pada jam 13:54. “ih..., gak enak om..., apa sih ini om...”, itu komentar dL sambil menyerahkan gelas aqua itu kepadaku. “yeah..., namanya juga kopi...“, jawabku sambil menyakinkan dL bahwa yang aku berikan ke dia itu benar-benar kopi sisa dari aku dengan aku menunjukkan gelas kopiku. Ah..., dL... dL..., puasnya birahiku...

Tanggal 24-06-2011, seperti bercinta antara aku dengan dL. Bagaimana tidak, begitu puasnya aku peluk dL, membuka celananya, mengelus-elus pantatnya dan dengan tidak begitu kentara, aku pegang pepeknya. Itu bermula saat dL mau aku suruh tidur di ruang TV. Sambil sesekali aku ajak dL untuk mau tidur sambil aku peluk. Tapi dL sepertinya tidak mau. Aku coba mencairkan keadaan dengan membiarkannya tidur sendiri. Setelah aku lihat dL sudah tidur, dengan perlahan aku dekati dia. Kemudian aku mengeluarkan kontolku sambil merebahkan diriku sejajar dengan dL dan ngocok di belakang dL sambil aku gesekkan kontolku itu ke tubuhnya. Dari jam 15:27-15:35 aku ngocok sambil menggesekkan kontolku ke tubuh dL. Sengaja aku tidak nembak mani dulu, karena aku masih punya rencana lain. Tak berapa lama kemudian dL bangun. Aku masih juga menggodanya untuk mau tidur lagi sambil aku peluk, tapi dL tetap tidak mau. Akhirnya aku beralih ke rencanaku yang lainnya. Karena dL memakai celana pendek yang agak kendor, sambil aku goda dengan menarik tangannya dan dL sambil tertawa mencoba menghindar, kemudian aku tarik bagian belakang celana dL sampai nampak pantatnya sambil aku bilang ke dia, “celana kendor gini kok dipake...?”. Dan dL menjawab, “gak papa la om...”. Dan dengan sengaja tanpa disadari dL tanganku yang menarik celananya tidak aku lepas. Posisi celananya yang sudah aku tarik itu setengah dari pantatnya. Kemudian aku raba-raba pantatnya sambil aku bilang, “ih..., dingin ya dL...”. Tiba-tiba dL berdiri menghadap ke arahku sambil membuka sedikit bagian depan celananya dan menunjukkan luka memar di pahanya. Aku tanya, “lho kenapa itu...?”. dan dia jawab “jatuh om dari sepeda, di sini juga ada lagi”, sambil dL membuka sedikit sempaknya dan menunjukkan luka memar yang berada sedikit di atas pepeknya. Ah..., lonte kau dL..., buat aku geregetan aja melihat pepeknya yang masih berumur 8 tahun itu. Karena hanya sedikit saja pepek dL yang dapat aku lihat, aku jadi kurang puas. Jam 16:25 dengan setengah memaksa aku menarik celana dan sempak dL sampai nampak pepeknya secara keseluruhannya ! Dengan berpura-pura melihat luka yang ada di paha dan di atas pepek dL, aku ajak dia ngobrol dengan bertanya apakah bundanya sudah tahu apa belum, sementara pandangan mataku tak lepas menikmati keindahan pepek dL. Aku tahu dL mungkin merasa malu atau merasa apa saat aku mulai meraba lukanya dan dengan tidak begitu kentara aku elus dan raba pepeknya. Mungkin karena merasa geli pepeknya aku elus dan raba, dengan sedikit tertawa kegelian dL merapatkan pahanya sambil berusaha memakai celananya kembali. Aku tidak begitu perduli dan tetap memaksa dL untuk tidak memakai celananya. Sampai-sampai walau sambil tertawa, dL berusaha menghindar dariku. Ah..., seperti bercinta aja, atau tepatnya seperti orang pacaran yang sedang pemanasan mau ngentot. Dan saat dL akan melepaskan diri dari peganganku, langsung saja dL aku rangkul sampai dia terjatuh di atas pahaku. Dasar lonte kau dL..., begitu jelas nampak kulihat bentuk pepek dL dari belakang. Ah..., begitu menggoda posisi pantat dan pepek dL saat itu ! Oh..., pepek dL tampak begitu segar, masih ranum dan masih menonjol. Setelah puas menikmati keindahan pepek dL kemudian aku biarkan dL memakai celananya kembali. Setelah celananya dia pakai, kemudian aku peluk dL dan aku ciumi pepeknya sambil aku bilang ke dL, “gak papakan om gini ?”. Lalu kami menonton TV, dengan posisi aku telentang tiduran dan dL berada tepat di sampingku, dekat kontolku. Di depan dL aku meraba-raba kontolku dan dL juga tahu kalau saat itu aku sedang memegang kontolku. Aku bilang ke dL, ”ah..., gatal kali dL, mau gak menggarukinya ?”. Dia menjawab, “gak boleh bapak megang-megang di situ”. Aku sempat terkejut juga dengan jawabannya. Tapi aku masa bodo aja dengan tetap meraba-raba kontolku sampai ereksi di depan dL. Lagian kan kontolku masih di dalam celana, belum aku keluarkan. Pada jam 16:39-16:43 dL bersandar di kakiku sambil nonton TV dan aku dengan leluasa ngocok di belakangnya walau tidak sampai nembak mani. Ah..., pepek dL... Puasnya aku menikmati keindahan pepek anak perempuan umur 8 tahun itu...

Tanggal 01-01-2013 dL tidur di rumahku. Dia aku janjikan main games di komputerku hingga dia mau untuk menginap. Padahal rumahnya di sebelah rumahku. Ah…, ada segudang imajinasi dan rencana yang ada dalam benakku. Karena memang sudah ada gambaran yang akan aku lakukan, kemudian aku katakan pada dL kalau komputernya masih rusak dan besok baru bisa selesai. Akhirnya dL tidur di lantai tepat di depan pintu kamarku. Bertambah banyak rencana yang mungkin aku lakukan pada dL yang tergambar di benakku. Tak menunggu lama, saat semuanya sudah tidur, -termasuk ***** dan anakku yang juga tidur di luar, di ruang TV-, akhirnya saat yang aku nantikan tiba. Sambil setting komputer, tanganku juga bermain di kontolku. Setelah kontolku ereksi,  kukeluarkan kontolku dan kuraih tangan kiri dL lalu aku bimbing tangannya untuk memegang kontolku. Dari jam 23:00-23:01 tangan kiri dL memegang kontolku yang sudah begitu ereksi sambil sesekali aku kocok. Kemudian aku meraba pepek dL, terasa lembut sekali dan sepertinya dL tidak pakai sempak. Saat itu tubuh dL posisi tidurnya miring ke arah kanan, lalu aku tarik celana pendek bagian belakangnya. Dan benar saja, dL memang tidak pakai sempak. Ah…, pantatnya itu lho…, dan rasanya aku semakin tidak sabar ingin melihat pepek dL. Dengan perlahan aku menarik dL dan mengubah posisi tidurnya menjadi telentang. Saat itu jam menunjukkan pukul 23:16, dengan perlahan aku tarik bagian depan celana dL sampai terlihat pepeknya… Ah…, begitu ranum, montok, segar, halus dan menggairahkan sekali saat aku pandangi bentuk pepek si dL. Tapi tiba-tiba dL merubah posisi tidurnya lagi ke arah kanan yang membuatku melepaskan tanganku dari celana dL. Pepek… dasar pepek…, jadi gregetan aku.  Lalu dengan perlahan aku dekati dL dan tepat jam 23:42 aku cium bibir dL. Setelah aku cium bibir dL, kemudian aku kembali ke posisiku semula yaitu di depan pintu kamarku sambil terus ngocok kontol. Karena posisi tidur dL miring ke arah kanan, tepat pukul 23:54 sambil ngocok aku gesekkan kontol itu di punggung dL. Ah…, malam itu memang terasa masih panjang walau hari sudah berganti. Masih malam yang sama, hanya saja tanggalnya sudah berganti. Dan tanggal sudah berganti menjadi tanggal 02-01-2013. Setelah istirahat sebentar dari aktifitas ngocokku, kemudian aku tarik lagi dL dan aku ubah posisi tidurnya menjadi telentang lagi. Jam menunjukkan pukul 00:20, sambil ngocok aku raih lagi tangan kiri dL lalu aku bimbing tangannya untuk memegang kontolku. Tapi entah kenapa tidur dL sepertinya tidak terlalu nyenyak. Tiba-tiba dL menarik tangannya yang kubimbing memegang kontolku sambil berkata “ih...”. Untuk menormalkan suasana, aku kembali pura-pura setting komputerku. Aku lihat dL masih dalam posisi tidur telentang. Lalu pada jam 01:17-01:21 aku kembali ngocok di depan dL. Terus terang saja saat aku ngocok tiba-tiba dL membuka sedikit matanya, yang membuat aku jadi berdebar. Tapi aku terus saja mengocoki kontolku sambil lebih mendekat ke arah wajah dL. Kemudian kulihat mata dL sudah terpejam kembali, tepat pukul 01:22 dengan cepat aku tarik bagian depan celana dL dan langsung aku jilat pepek dL. Wah…, nikmatnya rasa pepek dL…, halus, lembut dan wangi. Baru saja selesai aku jilat pepeknya, entah sadar atau tidak tiba-tiba dL menarik tanganku yang sedang menyingkap celananya sambil kembali berkata “ih... ”.  Dasar pepek lonte anak SD kelas 4 itu…, buat aku gregetan aja… Kemudian sekitar jam 2-an aku kembali menarik bagian depan celana dL sambil aku elus pepeknya, aku rekahkan pepeknya dan aku jepit pepeknya dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kananku. Mungkin karena jepitan tanganku di pepek dL itu yang membuat dL terbangun sambil meraih tanganku dan mendapati celananya sudah sedikit melorot di bagian depan. Sangat nyata kulihat dL memperbaiki posisi celananya yang sedikit melorot di bagian depan sambil tetap memegang tanganku dan memandang wajahku. Untungnya *****ku juga tersentak dari tidurnya dan tanpa ditanya aku bilang sama dL dan istriku, “tadi ada nyamuk…”. Setelah mendengar penjelasanku tadi akhirnya *****ku kembali tidur dan dL kembali merebahkan tubuhnya lalu dia juga kemudian tidur. Tidak begitu lama kemudian aku teruskan acara ngocokku di dalam kamar sambil membayangkan kesempatan yang begitu langka yang aku lakukan terhadap dL, yaitu kontolku dipegang dL, aku cium bibir dL dan yang paling berkesan dan paling utama adalah kesempatanku bisa jilat pepek dL… Pepek anak perempuan kelas 4 SD yang masih sangat ranum dan begitu menggoda.

Tanggal 08-02-2013, jam 17:37-17:43 aku ngocok di belakang dL yang sedang bermain games di komputerku bersama ****. Saat itu posisi dL duduk di pinggir ranjangku dan keyboardnya ada di atas ranjang. Dia membelakangi aku yang sedang berdiri berpura-pura memperhatikan dia main games, sementara **** ada di samping lemari dan tertutup oleh pintu lemari yang sengaja aku buka. Saat kulihat dL sudah asik dalam permainan gamesnya, perlahan aku keluarkan kontolku dan memulai aksi ngocokku. Walau kelihatan dL sering merubah posisi duduknya, aku cuek saja terus ngocok kurang dari ½ m dari posisi duduknya sampai aku nembak mani yang kemudian aku lap di celana pendekku. Entah dL  tahu aku ngocok atau tidak aku tidak begitu perduli. Karena sudah lama juga aku tidak menjadikan dL sebagai sasaran ngocokku.

Tanggal 11-02-2013, jam 14:37-14:46 saat di atas ranjang bersama dL yang sedang main games aku mempermainkan kontol yang masih berada di dalam celanaku tepat di belakangnya dengan jarak kurang dari 30 cm. Kemudian jam 14:46-15:13 aku ngocok di belakang dL dengan sangat leluasa karena posisi dL yang duduk sementara aku berbaring  dan kontolku berada sekitar 30 cm tepat di belakangnya. Sambil ngocok sesekali aku komentari permainan games dL, walau dengan suara sedikit bergetar. Tapi  sebenarnys tidak begitu nyaman aku ngocok walau posisinya sudah begitu pas. Karena saat itu aku hanya ngocok kontolku dengan perlahan saja. Jika aku ngocok dengan cepat pasti ranjangku akan bergoyang. Pegas yang ada di ranjangku begitu lembut, sehingga ada gerakan sedikit saja akan terasa. Aku  memang tidak sampai nembak mani, tapi enak juga rasanya sensasi ngocok tepat di belakang dL. Apalagi telor kontolku sengaja aku ikat saat aku ngocok di belakang dL.

Tanggal 12-02-2013, jam 21:00 aku bugil di depan dL yang sedang main games di kamarku. Seperti yang aku rencanakan, saat dL main games di kamar kemudian aku mandi. Selesai mandi, dengan hanya mengenakan handuk aku masuk ke kamar. Padahal celanaku ada dan bukannya aku pakai langsung di kamar mandi. Lalu aku bilang ke dL kalau aku mau ganti baju. Eh…, dL sepertinya cuek dan sedikit menggeserkan badannya ke depan monitor komputer. Wah…, benar-benar seperti yang aku harapkan. Ya sudah aku buka saja handuk yang aku pakai dan aku bugil di depan dL. Sengaja aku berlama-lama menyeka sisa air yang ada di tubuhku. Posisi aku bugil di depan dL adalah arah jam 2 atau sekitar 45° di hadapan dL dengan jarak tidak lebih dari 2 m. Aku tahu dengan posisi seperti itu sangat mustahil kalau dL tidak melihat aku bugil, apalagi kontolku sengaja aku buat ereksi sebelum aku masuk ke kamar. dL…dL…

Tanggal 25-02-2013, setelah beberapa lama menunggu kesempatan, akhirnya apa yang aku hayalkan terjadi juga. Sore itu dL, Rtu dan **** sedang main games di kamar. Kemudian aku mandi dan setelah selesai mandi aku masuk ke kamar dengan hanya memakai handuk saja. Karena lampu mati di sebabkan fuse putus, akhirnya dengan sangat terpaksa kukatakan kepada mereka kalau aku mau berpakaian dan kusuruh mereka keluar dari kamarku. Sengaja aku berlama-lama dalam menyeka sisa air yang ada di tubuhku karena kulihat dL sering melihat ke dalam kamarku melalui kasa pintu, mungkin dia ingin memastikan bahwa lampu sudah hidup atau belum. “Lama kali om…, cepat la om…”, suara dL saja yang aku dengar. Dari celah pintu yang sedikit terbuka kulihat dL mondar-mandir di depan pintu kamarku. Sampai akhirnya saat lampu kamarku hidup kembali dL masuk ke kamarku dan dengan jelas dia mendapati aku masih dalam keadaan bugil dan sangat nyata matanya mengarah ke kontolku. Saat itu jam 18:16, sangat telak dL melihat kontolku yang sedang ereksi dan dengan sedikit terburu dia keluar kamarku. Akupun setelah itu mengenakan kembali handukku, lalu keluar kamarku untuk mengambil Hp dan kudapati dL sedang mengusap-usap matanya. Kemudian dL berbisik pada Rtu dan **** sambil tertawa-tawa. Mungkin dia cerita melihat kontolku pada Rtu dan ****.

Tanggal 27-02-2013, sama seperti hari-hari yang lalu, saat dL main games di kamarku, sengaja aku mandi dan pura-pura berpakaian di depannya. Saat itu jam 18:37 dengan keadaan bugil aku dekati dL yang sedang main games sambil pura-pura mengambil celanaku yang ada di gantungan. Mungkin karena sudah sekitar dua kali aku pernah  ganti baju di depannya jadi dL sudah agak terbiasa dengan kondisi dia main games sementara aku bugil di dekatnya.  Saat aku berpura-pura mengambil celanaku, sengaja aku dekatkan kontolku ke kepala dL dengan jarak tidak lebih dari 10 cm dan kulihat dL tenang aja…, dasar pepek lonte kau dL...

Tanggal 28-02-1013, jam 16:39 aku tau dL sesekali mengintip kontolku dari balik pintu lemari pada saat aku pura-pura berpakaian.

Tanggal 09-03-2013 mungkin adalah hari yang sangat berkesan bagi dL. Betapa tidak, pada hari itu begitu jelas kulihat raut wajah dL yang begitu terkejut saat melihat kontolku berada tepat di depannya dengan jarak sekitar 30 cm !  Sebenarnya sudah dalam beberapa hari aku merencanakan bagaimana aku bisa secara detail melihat reaksi wajah dL bila melihat kontolku. Sampai akhirnya aku punya ide untuk mempertontonkan kontolku di depan dL dengan cara menyobek bagian depan celana pendek yang aku pakai dan sengaja aku hidupkan komputer sambil aku berbaring di atas ranjang dengan kontol yang sudah aku keluarkan dari bagian celana yang sudah tersobek itu. Tak lama kemudian dL datang dan masuk ke kamarku sambil terus naik ke atas ranjangku. “Om main games ya…”, kata dL kepadaku. Saat itu aku masih menutupi kontolku dengan bantal. Setelah kulihat dL sudah mulai asik dengan gamesnya, kemudian aku singkirkan bantal yang menutupi kontolku sambil aku lebih mendekatkan posisiku ke dL. Dengan sedikit mengangkang aku arahkan kontolku yang sudah aku keluarkan itu ke dL sambil sesekali aku memberi komentar tentang permainan balap yang dL mainkan. Tepat jam 13:45 dL memalingkan wajahnya ke arahku sambil mengatakan kalau permainan sulit dan dapat aku lihat raut wajah dL tampak begitu terkejut sesaat setelah dia selesai ngomong. Karena aku tahu saat itu dL melihat dengan jelas kontolku yang sudah langsung mengarah dengan jarak sekitar 30 cm ke wajahnya. Kulihat dL tertegun sambil matanya tertuju menatap langsung ke kontolku. Raut wajah yang grogi dan perubahan sikap dL yang sepertinya serba salah setelah melihat kontolku begitu tampak jelas. Walaupun akhirnya dia teruskan juga permainan gamesnya, tapi jelas tampak dL begitu kaku. Sesekali kulihat dL melirik ke kontolku dan permainan gamesnya tampak begitu kacau. Sesekali juga kulihat dL menghentikan permainan gamesnya. Dia seperti sedang berpikir, dan tampak dL begitu salah tingkah. Dapat juga aku lihat, walau wajah dL mengarah ke layar komputer, tapi matanya sering melirik ke arah kontolku. Ah…, aku gak tau seperti apa groginya dL saat itu. Sampai akhirnya dia bangkit dari ranjangku dan membuka pintu tanpa jelas mau keluar dari kamarku atau tidak. Melihat kondisi seperti itu, akhirnya aku mencoba mendinginkan suasana dengan berpura-pura membalikkan badanku sambil meraih bantal untuk menutupi kontolku. Di depan pintu kamarku dL tampak begitu salah tingkah. Mungkin setelah melihat aku membalikkan badan, dL kembali lagi naik ke ranjangku meneruskan permainan gamesnya. Setelah dL memulai kembali gamesnya aku singkirkan kembali bantal yang menutupi kontolku sambil pura-pura tidur dan kubiarkan kontolku kembali mengarah ke dL. Dengan berpura-pura memicingkan mata seperti orang tidur, aku awasi setiap gerak-gerik dL. Jam 14:03 dL melihat kontolku lagi dan kemudian dia bangkit dari ranjangku dan membuka tirai pintu kamarku. Lalu kembali lagi ke ranjangku sambil meneruskan gamesnya. Karena aku juga tidak bergeming dengan posisi kontol yang keluar ke arahnya, membuat dL tampak begitu frustasi dengan kondisi itu. Beberapa kali dL memalingkan wajahnya melihat kontolku. Ah…, begitu salah tingkahnya dL kulihat saat itu. Mungkin karena sudah begitu frustasi, dL memukul-mukul dengan kasar tombol keyboard komputerku sambil sesekali terdiam seperti sedang berpikir mempertimbangkan sesuatu. Dan akhirnya dL beranjak dari ranjangku keluar kamar dan tak kembali lagi. Aku lihat dia kemudian menonton TV. Untuk mengantisipasi keadaan, sengaja aku tidak keluar kamarku menunggu beberapa saat sambil berpikir skenario apa yang akan aku jalani. Akhirnya dengan sedikit mengeraskan suaraku seperti orang yang tersentak dari tidur aku kemudian keluar dari kamar. Saat aku keluar dari kamar, aku langsung disambut oleh tatapan mata dL yang mengarah ke kontolku.  Sesuai dengan skenario yang telah aku pikirkan tadi, aku panggil dL dan bilang padanya “dL, tadi waktu om tidur om gak tau kalau celana om sobek. dL nampak nggak?”.  Dan dijawab oleh dL, “nggak om…”. Kemudian aku ulangi pertanyaan itu lagi dan dijawab oleh dL kalau dia tidak melihat kalau celanaku sobek. Ah…, dasar dL… dL…, lonte kecil... Ya memang la dL gak nampak celanaku yang sobek, karena yang nampak jelas olehnya adalah kontolku keluar dari celanaku tepat di sampingnya dengan jarak sekitar 30 cm. Dasar anak perempuan kelas 4 SD.

Tanggal 08-04-2013, kudapati dL sudah tertidur di ruang TV rumahku. Entah angin apa yang membuat dL menginap di rumahku. Ah..., merupakan kesempatan bagiku. Dan karena kontolku sudah ereksi dengan perlahan sambil jongkok aku dekati kepala dL. Dengan bertumpu pada lututku, aku mulai mengocoki kontolku di atas kepala dL. Kemudia aku menggeser posisiku lebih mendekat ke wajah dL. Dari jam 22:53-22:59 dengan jarak sekitar 5 cm aku ngocok kontolku sampai nembak mani di depan wajah dL yang sedang tertidur di ruang TV rumahku. Dan setelah nembak, aku oleskan maniku ke bagian kanan leher dL.

Tanggal 07-02-2014 dari jam 15:11-15:13 aku ngocok sampai nembak mani di belakang dL. Saat itu sengaja aku biarkan dL main games di kamarku. Dan aku pura-pura mau tidur. Kusuruh dL untuk menutup pintu kamarku dan kumatikan lampu kamarku. Posisi monitor komputer sengaja aku set di depanku yang tiduran di lantai. dL akhirnya main games dengan membelakangi aku. Walaupun lampu kamar sudah dimatikan, tetapi cahaya monitor komputer ternyata cukup terang juga untuk menyinari aku. Ah..., masa bodo aja, dL juga sepertinya sudah asik dengan gamesnya dan aku dengan santai mengeluarkan kontolku sambil memandang dengan penuh birahi pada dL. Santai aja aku kocok kontolku tepat 50 cm di belakang dL. Jujur kalau lihat dL aku selalu ingat saat aku jilat pepeknya dan membimbing tangannya untuk memegang kontolku beberapa waktu yang lalu saat dia tidur. Ah..., dasar pepek anak perempuan kelas 5 SD itu. Gak butuh waktu yang lama untuk membuatku nembak mani di belakangnya. Ah..., hanya 2 menit aku ngocok sampai nembak mani di belakang dL.