Tak sengaja hari ini aku jumpa dengan Maya. Sudah besar sekarang dia. Ah..., jadi ingat wajah polosnya saat dulu dengan lugunya menjadi penonton budiman saat aku ngocok di ruang tamu rumahku.
Pada hari itu tanggal
31-03-2009, sedari pagi aku memang sengaja ngocok di ruang tamu rumahku dengan pintu yang sengaja aku buka lebar. Duduk ngocok di kursi tamu sambil memandang cewek-cewek ABG yang melintas di depan rumahku. Kebanyakan dari cewek-cewek ABG yang melintas itu adalah tetangga sekitar rumahku. Saat itu emang sangat banyak cewek-cewek ABG yang melintas. Aku jadi semangat ngocok dan tak kuhiraukan kalau kak Dk sedang berada di rumahnya juga, yang bertepatan di samping rumahku. Ah..., bodo amat..., lonte pepek torok kau kak Dk, toh dulu dengan mata kepalanya sendiri kak Dk pernah memergoki aku sedang ngocok di dapur rumahku.
Hentakan tangan di kontolku semakin cepat saat aku melihat Novi berjalan memasuki gerbang rumahku bersama adiknya Maya ( usia 4 tahun ) yang ternyata ada keperluan dengan kak Dk. Dan kemudian mereka bersama kak Dk duduk di depan pintu rumah kak Dk. Aku gak begitu mempersoalkan posisi duduk mereka karena masih banyak cewek ABG yang melintas yang aku jadikan target ngocokku. Sangat santai aku ngocok sambil duduk di kursi ruang tamu rumahku. Mengekspresikan birahiku dengan cara ngocok di depan cewek-cewek ABG yang melintas di depan rumahku.
Saat aku sedang menikmati acara ngocok di depan cewek-cewek ABG yang melintas, aku tidak menyadari kalau Maya telah berdiri tepat di depan pintu rumahku. Awalnya hanya kepala Maya saja yang sepertinya mengintip dari pintu. Aku sempat terkejut juga dengan kehadiran anak perempuan berusia 4 tahun itu. Tatapan mata Maya tepat mengarah ke kontolku yang sedang aku kocok. Sangat jelas begitu antusias tatapan matanya memperhatikan tanganku yang sedang mengocoki kontolku.
Dan aku hanya mencoba keberuntungan dengan tidak menghentikan kocokan tanganku di kontolku sambil memperhatikan ekspresi wajah Maya yang secara perlahan benar-benar memposisikan tubuhnya berdiri di depan pintu menonton aku yang sedang ngocok di kursi ruang tamuku.
Jujur aku gak tahu apa yang ada di dalam pikiran Maya saat itu. Karena begitu jelas sepertinya Maya sangat menyukainya. Kemudian Maya menarik kursi teras ke depan pintu rumahku dan kemudian Maya duduk sambil bertopang dagu sambil pandangan matanya tetap mengarah ke kontolku yang sedang aku kocok.
Sengaja aku mempermainkan kontolku di depan Maya. Terkadang aku berdiri dari kursi dan aku memperlihatkan kepada Maya bagaimana secara lambat tanganku itu mengocoki kontolku. Begitu juga saat aku duduk di kursi, sengaja aku mempermainkan kontolku dan secara perlahan aku memperlihatkan kepada Maya bagaimana tanganku itu mengocoki kontolku dengan gerakan lambat hingga gerakan cepat disertai hentakan kocokan yang sengaja aku keraskan.
Memang gak lama durasi ngocokku di depan Maya, hanya sekitar 3 menit, yaitu dari jam 12:14-1217. Tapi begitu sangat berkesan. Baru kali itu aku mendapati anak perempuan yang memperhatikan aku ngocok sambil bertopang dagu dan terlihat jelas dari raut wajahnya kalau dia benar-benar menyukai tontonan ngocok yang aku hadirkan tepat di depannya.
Tapi karena Maya hanya sebagai pelengkap saat aku ngocok, makanya aku memang sengaja tidak nembak mani di depannya. Karena sangat rugi dong kalau terlalu cepat nembak mani padahal masih banyak cewek-cewek ABG yang melintas di depan rumahku. Maya akhirnya beranjak dari hadapanku setelah Novi memanggilnya untuk pulang.
Dan hari-hari berikutnya setelah kejadian itu, setiap aku jumpa dengan Maya, pasti pandangan matanya mengarah ke kontolku.