Jumat, 12 April 2024

Teti Datang

Tanggal 09-04-2024, sekitar jam 14:30 Teti datang bersama suami serta Dila, anaknya. Ah..., entah kenapa birahiku seperti menggelegak saat aku mendengar suara Teti dan Dila. Ada berbagai imajinasi yang bermain di benakku mengingat Dila sering aku jadikan target ngocokku.  
Ah..., Dila..., anak perempuan yang menjadi saksi dan penonton yang budiman di saat aku ngocok di depannya. Tak begitu banyak penolakan yang Dila lakukan di saat aku mengekspresikan birahiku di depannya.
Tapi sangat disayangkan, kedatangan mereka bersamaan dengan kedatangan keluarga besar dari A S yang membuat aku tidak dapat berbuat apa-apa. Terutama untuk Dila yang sepertinya sangat dibatasi gerakannya. Bahkan Dila juga sepertinya agak menjauh dariku.
Hanya ada satu kesan pada kedatangan Teti. Yaitu semakin besarnya bentuk teteknya. Hal itu dapat jelas aku lihat saat malam hari kami semua sedang ngobrol dan Teti juga berada di sana dengan menggunakan baju daster. Ah..., lonte pepek torok..., semakin menggoda birahiku saat aku menelusuri lekuk tubuhnya. Pantatnya itu lho yang montok menggoda. Dan akhirnya aku baru menyadari ada yang sedikit berbeda di tubuh Teti pada saat dia mengambil sesuatu dan duduk kembali tepat di depanku. 
Lonte..., nampak besar tetek Teti dan begitu menggoda. Mungkin saat itu Teti menggunakan BH yang longgar, jadi nampak menggantung dan kebetulan bagian depan baju daster Teti yang di bagian dadanya sedikit terlipat. Jadi nampak jelas bentuk teteknya. Ya jujur saja, entah dia tahu atau tidak, tapi pandangan mataku terus saja memandangi teteknya. Begitu aku manjakan pandanganku sambil menatap tetek Teti dan kadang menelusuri keindahan tubuhnya. Esh..., dasar lonte kau Teti.
Di sela-sela aktifitas Teti di hari-hari berikutnya selama dia berada di M tak pernah luput dari pandanganku. Esh..., dasar lonte..., pantatnya itu lho..., yang membuat letupan birahiku saat aku menelusuri tubuh si Teti.
Dan akhirnya pada tanggal 12-04-2024 pagi hari mereka kembali pulang tanpa aku bisa menjadikan Teti maupun Dila sebagai target ngocokku. Ah..., sayang sekali.