Tanggal 23-02-2023, jam 13:21 aku benar-benar tidak memberi kesempatan pada Kia untuk dapat menghindar dari kontolku yang sedang aku kocok sekitar 10 cm hingga 20 cm di depan wajahnya.
Kesempatan yang begitu sangat beresiko, karena saat itu sebenarnya aku sudah bersiap-siap menjemput **** yang akan pulang sekolah, sementara ** sedang rebahan di kursi sambil menonton TV dan *****ku sedang berada di kamar dengan posisi pintu yang sedikit terbuka.
Awalnya aku sedikit ragu dengan situasi yang tidak begitu nyaman bagiku. Tapi saat aku melihat Kia berdiri di samping ** yang sedang rebahan menonton TV membuat aku jadi serba salah. Sangat disayangkan seandainya aku menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Ah..., Kia juga nampak begitu asik menonton TV.
Akhirnya aku masuk ke kamar **** untuk membuka resleting celanaku serta menurunkan sempakku sambil mengeluarkan kontolku dan kembali aku berjalan keluar kamar. Sambil aku raih HPku dan menghidupkan mode merekam Video, aku mendekati Kia dengan kontol yang sudah berada diluar celanaku. Tangan kiriku memegang HP yang sedang merekam dan dengan santai aku menempelkan kontolku di pipi kiri Kia. Kemudian setelah itu aku masuk ke kamar **** lagi untuk melihat situasi yang ada.
Lalu sambil ngocok aku berjalan mendekati Kia dan setelah aku berada di samping Kia, aku menghentikan kocokan tangan kananku di kontolku karena rencananya aku akan memegang kepala Kia untuk mengajaknya menjauh dari ** yang sedang menonton TV.
Kia yang sedang asik menonton hanya menurut saja saat tanganku memegang kepalanya sambil sedikit memutarnya untuk mengajaknya menjauh dari **. Dan begitu aku melepaskan tanganku dari kepala Kia, langsung saja aku meneruskan acara ngocokku. Ah..., lonte pepek torok kau Kia..., begitu jelasnya pandangan mata Kia mengarah ke kontolku yang sedang aku kocok sekitar 10 cm dari wajahnya. Kia nampak sedikit gugup sambil bertanya padaku dan pandangan matanya begitu jelas memperhatikan kontolku yang sedang aku kocok tepat di depannya.
"Heh..., heh..., apa..., apa..., hah..., ada apa...", kata Kia padaku dengan wajah dan pandangannya mengarah sekitar 10 cm dari kontolku.
"Gak papa...", jawabku sambil lebih mempercepat kocokan tanganku di kontolku di depan Kia.
Jujur saja, aku benar-benar mempertontonkan pada Kia bagaimana kontolku itu aku kocok di depannya. Dan aku benar-benar tidak memberi kesempatan pada Kia untuk dapat memalingkan wajahnya dari kontolku yang sedang aku kocok dengan tetap berdiri di depan Kia yang sedang berusaha kembali untuk menonton TV.
Hingga akhirnya aku nembak mani tepat di samping Kia yang berjalan melewati aku dan Kia langsung kembali berdiri di samping **, sementara aku berkelonjotan penuh kenikmatan sambil menahan agar maniku tidak muncrat berceceran di lantai. Ah..., nikmatnya.
Agar tidak terlalu kentara, sesaat setelah aku nembak mani, lalu aku pergi menjemput ****, dengan mengajak Kia dan ** walau Nilma awalnya tidak mengijinkannya. Saat Kia naik ke motor dan berdiri di depanku, masih sempat juga aku menggesekkan bagian depan celanaku ke tubuh Kia yang akhirnya aku sadari setelah kami pulang menjemput **** ternyata bagian depan celanaku itu sudah belepotan dengan maniku dan mungkin saja menempel di bagian belakang baju Kia.
Ah Kia...