Tanggal 27-05-2022, genap sudah 2 minggu setelah kejadian mertuaku memergoki aku ngocok. Tak nampak lagi sikap kaku mertuaku saat berhadapan dan ngobrol denganku. Sangat santai dan biasa aja sikap mertuaku itu saat kami ngobrol. Malahan Teti ikut juga dalam obrolan kami dan dia duduk di lantai. Memang ada yang sedikit berbeda saat aku ngobrol dengan mereka. Posisi mertuaku seringnya sambil tiduran di sofa panjang dengan kaki sedikit menekuk mengarah ke aku yang membuat begitu nyata bentuk pantat mertuaku itu.
Aku duduk di sekitar samping depan mertuaku yang membuat aku secara otomatis memandang pantat mertuaku yang montok itu sebelum aku memandang wajahnya saat kami ngobrol. Sementara Teti yang duduk di lantai hanya berjarak sekitar 1 m di depanku dan benar-benar menghadap ke aku.
Ah..., lonte pepek torok..., seandainya mereka berdua mau aku ajak ngentot..., akan aku giliri mereka berdua itu. Akan aku buat mertuaku dan si Teti ini sampai terkencing penuh kenikmatan saat kontolku mengocoki pepek mereka.
Terasa begitu hangat kami ngobrol, dan mertuaku juga begitu santai. Tak nampak seperti pernah memergoki aku ngocok.
Ah..., syukurlah..., walau pastinya sudah terekam dalam ingatan mertuaku itu saat melihat aku ngocok, tapi dia begitu hangat menerima kedatangan dan obrolanku. Malahan dia sepertinya membiarkan aku menikmati lekuk tubuhnya. Entah sengaja atau tidak, aku tidak begitu perduli, yang terpenting bagiku adalah menikmati keindahan tubuh mertuaku itu, apalagi pantatnya.
Teti juga sepertinya sengaja dengan daster tipisnya duduk bersila di depanku. Membiarkan betis dan sedikit paha bagian atas nampak jelas olehku. Ah..., sebenarnya teti mempunyai bentuk pantat yang indah. Ah..., jujur bentuk paha dan pantat si Teti itu benar-benar montok dan seimbang.
Dan diakhir obrolan kami sebelum aku pulang, Teti memberi bonus padaku dengan perlahan berdiri dari duduk bersilanya dan nampak jelas olehku seluruh paha bagian dalamnya termasuk sempaknya yang berwarna hitam.
Dasar lonte pepek torok..., begitu berdenyutnya kontolku saat melihat sempak si Teti... Pasti aku akan dengan senang hati menjilati pepeknya sampai dia terkencing-kencing penuh kenikmatan sebelum aku kentot kalau dia menyuruhku melakukan itu.
Ah..., lonte pepek pantat torok lah untuk mertuaku dan si Teti...