Jumat, 22 Desember 2017

Ngocok Disamping "Fyra"

Tanggal 21-12-2017, jam 22:23 aku ngocok di samping Fyra. Tangan kananku asik mengocoki kontolku sedangkan tangan kiriku memegang HP sambil merekam aksi ngocokku di samping Fyra. 
Awalnya In dan anak-anaknya yaitu Fyra dan ***** ingin nginap di rumahku. Tapi entah mengapa In sepertinya setengah hati dan ingin membatalkan rencana itu dengan mengalihkannya ke lain hari. Aku sih gak gitu ambil pusing dengan rencana mereka. Ntah kenapa kali ini aku kurang semangat untuk menjadikan In sebagai target ngocokku. Juga pada Fyra aku tidak begitu berambisi sekali untuk menjadikannya target ngocokku. Padahal, ada banyak kesempatan yang bisa aku lakukan mengingat Fyra sudah sangat akrab denganku. 
Fyra adalah anak perempuan pertama In yang sekarang duduk di bangku SD kelas 2. Walau sudah di kelas 2 SD, tapi Fyra sangat lugu. Apa aja kejadian yang dia lihat pasti dia ceritakan atau dia tanya. Hal ini yang membuat aku masih berpikir beberapa kali untuk menjadikan Fyra sebagai target ngocokku. Perlu banyak pertimbangan dan tindakan yang ekstra hati-hati untuk menjadikannya target ngocokku. Ini yang akhirnya membuat aku mengabaikan Fyra sebagai targetku. Padahal, sangat akrab dan manja sekali Fyra padaku. Dan kalaulah tidak begitu lugu seperti itu, pasti Fyra sudah dari dulu menjadi target ngocokku. 
Karena In sepertinya setengah hati untuk menginap di rumahku, dengan iseng aku ajak Fyra saja yang menginap. Fyra mau, begitu juga adiknya dan akhirnya In juga mau. Tapi jujur saja, ada terlintas dalam pikiranku untuk menjadikan Fyra sebagai target ngocokku di rumahku kali ini. Dan dalam perjalanan ke rumahku, sempat aku berpikir untuk merekayasa keadaan untuk menjadikan Fyra sendirian tidur di kamar atau ruang TV. Tapi semua ide yang terlintas sepertinya tidak memungkinkan. Dan akhirnya aku abaikan niatku untuk menjadikan Fyra sebagai target ngocokku. 
Sesampainya di rumahku, Fyra melihat kamar **** dan langsung dia bilang nanti mau tidur disana. Mungkin karena pada lelah dan ngantuk, istriku, *****, In dan ***** tidur di kamar. Sementara itu aku, **** dan Fyra menonton TV. Kukatakan pada In, untuk membiarkan Fyra main dulu karena nanti kalau tertidur di ruang TV biar aku yang mengangkat masuk ke kamar ****. In masuk ke kamar dan aku mulai mencari ide lagi untuk menjadikan Fyra sebagai target ngocokku. 
Gak butuh waktu yang lama akhirnya nampak Fyra mulai ngantuk. Akhirnya aku ajak Fyra masuk ke kamar bareng ****. Dan setelah aku lihat Fyra sudah tertidur, aku kembali keluar kamar yang di ikuti oleh ****. Sepertinya pengkondisian suasana sudah mulai ada titik terang bagiku. Tinggal menunggu dan membiarkan **** ngantuk dan tertidur di ruang TV. 
Tak butuh menunggu waktu yang lama akhirnya **** tertidur di ruang TV dan ini membuat rencanaku sepertinya mulai berhasil. Santai aku berjalan melewati kamarku untuk memastikan apakah In sudah tidur atau belum. Lalu aku ke kamar **** dan kudapati Fyra tidur dalam posisi miring ke kiri menghadap dinding. 
Langsung saja aku ambil HPku dari saku celana dan kemudian merekam aksi ngocokku. Hp kupegang dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku mengeluarkan kontolku dan mulai membuat ereksi kontolku. Sambil ngocok aku berjalan mendekati posisi Fyra.
Semakin dekat posisiku dengan Fyra yang tidur membelakangi aku membuat aku jadi semakin mempercepat kocokan tanganku di kontolku. Lalu aku naik ke ranjang untuk lebih mendekatkan kontolku yang sedang aku kocok ke kepala Fyra dengan jarak sekitar 10 cm antara kepala kontolku dengan kepala Fyra.
Mungkin karena ranjang menjadi bergoyang-goyang karena hentakan tanganku yang mengocoki kontolku begitu kencang membuat Fyra berubah posisi dari menyamping ke kiri menjadi posisi terlentang. Dan akupun kemudian sedikit menjauhkan posisiku dari tubuh Fyra. Aku kembali turun dari ranjang dan memposisikan tubuhku di sisi ranjang. Walau di sisi ranjang aku berdiri ngocok, tapi karena Fyra merubah posisi tidurnya, maka jarak antara aku yang sedang ngocok dengan Fyra sekitar 30 cm saja. Tangan kananku asik mengocoki kontolku, sementara tangan kiriku memegang HP sambil merekam aksi ngocokku di samping Fyra.
Ngocok sambil memperhatikan wajah Fyra yang benar mengarah ke kontolku yang sedang aku kocok dan kupandangi tubuh Fyra dengan penuh birahi yang menggelegak. Posisi tidurnya yang terlentang hampir saja membuat aku lepas kendali. Begitu besar keinginanku untuk menggesekkan kontolku ke tubuh Fyra. Jujur saja, ingin sekali saat itu aku gesekkan kontolku ke bibir Fyra. Dan keinginan itu benar-benar aku tahan untuk tidak aku lakukan. Begitu juga keinginanku untuk menarik celana Fyra dan mencium pepeknya juga tidak aku lakukan. Karena jujur saja, aku tidak benar-benar yakin apakah Fyra sudah tertidur pulas apa belum.
Dan akhirnya dengan buru-buru aku letakkan HP yang kupegang dengan tangan kiriku karena sudah terasa dorongan maniku dari kontolku sudah tidak dapat lagi aku tahan untuk keluar. Di depan wajah Fyra aku nembak mani yang aku tahan dengan tangan kiriku. Ah..., nikmatnya... 
Dan pada pagi harinya Fyra cerita kepada In kalau dia tahu bahwa aku dan **** meninggalkannya tidur sendirian di kamar. Fyra juga bilang kalau dia tahu karena dia pura-pura tidur. Jujur, ada kecemasanku mendengar cerita Fyra pada In dan terus saja aku dengar pembicaraan mereka. Untungnya Fyra tidak melanjutkan ceritanya ke hal-hal lainnya. 
Ah..., nyaris saja tadi malam itu. Untungnya dapat aku tahan keinginan-keinginan yang hendak aku lakukan pada Fyra. Berarti tadi malam Fyra tidak nyenyak tidurnya. 
Tak apalah cuma sebatas ngocok di samping Fyra. Setidaknya In sebagai bundanya dulu sering menjadi target aku ngocok dan sekarang Fyra juga sudah jadi target aku ngocok. Ini hampir sama antara mertuaku dan anak-anaknya yaitu Ning, Mi dan In yang kesemuanya telah menjadi target aku ngocok dengan In dan Fyra. Istilah katanya "turun temurun menjadi target ngocokku". 
 

Kamis, 09 November 2017

Untuk Mertuaku

Seandainya aku punya sesuatu yang dapat membuatmu bertekuk lutut padaku pasti sudah aku lakukan duhai mertuaku. Hasratku begitu besar padamu duhai mertuaku. Walau usiamu sebentar lagi 56 tahun, tapi tak mengurangi rasa birahiku padamu.
Kau begitu mempesona bagiku. Lekuk tubuhmu dan montoknya pantatmu semakin menambah obsesiku padamu duhai mertuaku.
Begitu besar hasratku untuk menikmati pepekmu. Begitu besar keinginanku merasakan hangatnya kontolku berada di dalam pepekmu. Begitu kuimpikan lendir pepekmu melumuri kontolku. Begitu ingin kudengar suara beceknya pepekmu saat kontolku mengocoki pepekmu.
Seandainya secara sadar kau mau menyerahkan kenikmatan tubuhmu padaku, akan kuberikan yang terbaik untukmu. Akan kuberikan kenikmatan yang belum pernah kau rasakan. 
Ah..., pasti nikmat rasanya seandainya kita berdua duduk ngobrol kemudian aku bangkit dari tempat dudukku dan mendekatimu, lalu dengan lembut dan perlahan aku mulai mencumbui dirimu. Dan kemudian aku ajak dirimu untuk masuk ke kamarmu dan kemudian kita kembali duduk di tepi ranjang melanjutkan cumbuan sampai akhirnya dengan perlahan aku mulai merebahkan dirimu di atas ranjangmu.
Aku yakin jika itu benar-benar terjadi, pasti dirimu akan sedit merasa malu dan menyilangkan kaki untuk merapatkan pahamu. Apalagi jika aku mulai menyingkapkan pakaianmu, pasti dengan tanganmu kau berusaha untuk menahan pakaianmu agar tidak bisa aku naikkan ke atas. Kemudian dengan sedikit rayuan dan cumbuan kau mulai melepaskan tanganmu dan membiarkan aku dengan perlahan menyingkapkan pakaianmu sampai seluruh pakaianmu sudah aku lepaskan dari tubuhmu. Dan yang tersisa hanyalah celana dalam yang menutupi pepekmu. Pastinya aku akan beri sedikit kenikmatan dengan lidahku yang bermain di tetekmu. Yang membuat kau terhanyut dalam permainan ini. Kan ku kecup dengan penuh sensasi birahi di pahamu. Dan lidahku juga mulai bermain di pahamu yang membuat kau mulai merasakan gejolak birahi seperti yang aku rasakan.
Perlahan tapi pasti lidahku bermain di pahamu sampai akhirnya di sekitaran selangkanganmu. Dengan penuh rasa penasaran aku mulai menarik celana dalam mu dan pastinya akan aku jumpai tumpukan jembutmu yang beruban keriting menutupi sekitar pepekmu.
Ini pasti nyata dan tak dapat dipungkiri soal jembutmu yang telah beruban dan aku sangat memakluminya karena usiamu sudah hampir 56 tahun duhai mertuaku. Hanya karena jembutmu yang sudah beruban tak akan membuat gejolak birahiku menjadi padam. Malah akan semakin menggebu gejolak birahi dan rasa penasaranku pada pepekmu. Dan disaat itu juga kau benar-benar sudah menyerahkan seluruh dirimu padaku.
Akan aku sibakkan jembutmu dan kurekahkan pepekmu, dan biarkan aku dengan buas menjilati pepekmu. Iya, begitu inginnya aku rasakan bagaimana rasa pepek dan lendir pepekmu.
Akan aku nikmati setiap jilatan yang aku lakuan di pepekmu dan akan aku beri rasa nikmat yang terbaik bagi pepekmu yang telah mengeluarkan Ning, istriku, In dan Mi. Dari pepekmu yang telah mengeluarkan In, istriku, Ning dan Mi ini akhirnya aku akan menikmati kenikmatan yang telah lama aku tunggu-tunggu dari dirimu duhai mertuaku.
Sampai kau puas merasakan kenikmatan saat lidahku menjilati pepekmu baru kemudian dengan lembut aku mulai melesakkan kontolku ke dalam pepekmu. Akan begitu aku hayati bagaimana rasanya dengan perlahan kontolku mulai masuk ke dalam pepekmu. Kuhayati dan kubayangkan bagaimana dulu kontol suamimu masuk ke dalam pepekmu yang kemudian dari pepekmu itu keluar Ning, istriku, Mi dan In.
Pasti sensasi yang sangat luar biasa aku rasakan saat itu. Dari pepekmu ini keluar In, Ning dan Mi yang juga selalu menjadi sasaranku saat aku ngocok. Ah..., luar biasa pasti sensasi yang akan aku dapatkan dari pepekmu duhai mertuaku.
Perlahan tapi pasti kontolku mulai mengocoki pepekmu dan pastinya sedikit demi sedikit lendir kenikmatan yang keluar dari pepekmu mulai melumuri kontolku. Suara becek pepekmu menambah kenikmatan suasana yang akan kita rasakan.
Semakin cepat kocokan kontolku di pepekmu, dan semakin banyak lendir kenikmatan yang keluar dari pepekmu melumuri kontolku dan mengalir keluar membasahi pantatmu.
Ah..., pantatmu itu duhai mertuaku, begitu montok. Seandainya saat itu sebelum kita ngentot kau sudah berak dan terlebih dahulu membersihkan pantatmu, pastinya momen lendir pepekmu yang membasahi pantatmu bisa aku jadikan pelicin agar kontolku bisa masuk ke dalam pantatmu.
Dan kaupun akan merasakan kenikmatan tiada tandingannya saat kontolku bergantian mengocoki pepek dan pantatmu.
Mungkin kau akan merasa segan, malu dan jijik saat aku mengarahkan kontolku ke dalam lobang pantatmu. Tapi seandainya kau sudah berak dan membersihkan pantatmu terlebih dahulu, kupastikan kenikmatan yang tak akan dapat kau bandingkan dari apapun akan kau rasakan.
Saat kau merasakan nikmatnya kontolku yang mengocoki pepekmu, lalu aku alihkan kontolku untuk mengocoki pantatmu. Saat kau menikmati sensasi kontolku yang mengocoki pantatmu, kemudian aku kembali mengalihkan kontolku masuk dan mengocoki pepekmu. Begitu berulang-ulang sampai kau begitu menikmati bagaimana rasa nikmatnya saat pepek dan pantatmu dikocok kontolku secara bergantian.
Pastinya kita akan mencapai puncak kenikmatan permainan kita ini duhai mertuaku. Dan aku dengan penuh kenikmatan akan menumpahkan maniku di dalam pepekmu. Akan aku nikmati bagaimana rasanya nembak mani di dalam pepekmu duhai mertuaku. Dan setelah itu aku akan mengeluarkan kontolku dari pepekmu, kemudian akan aku rekahkan pepekmu dengan jariku untuk menyaksikan bagaimana maniku yang membanjiri pepekmu mulai keluar secara perlahan dari pepekmu.
Ah.....

Jumat, 06 Oktober 2017

Di Depan Pintu Kamar

Setiap kesempatan yang ada jangan disia-siakan. Ya, begitu ada kesempatan dan kondisi serta situasi yang memungkinkan kenapa tidak? Sayang dong kalau gak dipergunakan. Memang sih, dari kemarin malam kulihat mertuaku tidur di ruang TV, dan malam itu terlewatkan begitu saja. Padahal, beberapa kali aku berjalan melewati dan memperhatikan posisi tidur mertuaku yang begitu menggoda. Dia tidur menyamping dan memperlihatkan bentuk pantatnya yang montok itu. 
Dan malam ini tanggal 06-10-2017, jam 23:39-23:43 santai saja aku berdiri ngocok sambil menelusuri keindahan tubuh mertuaku yang sedang tidur di ruang TV. Karena jujur saja, begitu sangat menggoda posisi tidur mertuaku itu. Sama seperti kemarin malam, dengan posisi tidur menyamping dan memperlihatkan bentuk pantatnya yang montok itu. Ah..., rasanya ingin kusingkapkan rok mertuaku dan kubuka sempaknya dan dalam posisi tidur menyamping itu kusorong dan kelesakkan kontolku dari belakang ke dalam pepek mertuaku.
Beberapa kali aku keluar masuk dari kamarku sambil terus memperhatikan mertuaku. Kalau kemarin posisi wajahnya menghadap pintu kamarku, malam ini mertuaku membelakangi pintu kamarku. Posisi mertuaku yang tidur dilantai beralaskan kasur sekitar 50 cm di depan pintu kamarku membuat aku yang sedang berdiri di depan pintu begitu leluasa memandang keindahan setiap lekuk tubuh mertuaku. Begitu menggairahkan....
Dan akhirnya dengan santai aku keluarkan kontolku yang sedari tadi memberontak ingin dikocok. Di depan pintu kamar aku berdiri ngocok sambil memandang dan menelusuri keindahan tubuh mertuaku. Walau jarak gak lebih dari 50 cm, tapi aku begitu santai ngocok dan menghayalkan seandainya dalam posisi tidur mertuaku yang seperti itu aku bisa melesakkan kontolku dari belakang ke dalam pepeknya. Ah..., pasti nikmat sekali.
Hentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku sengaja aku biarkan terdengar. Tak aku hiraukan pada saat itu ada gerakan-gerakan dari tubuh mertuaku. Bahkan saat aku lihat tangan mertuaku bergerakpun aku tetap santai saja ngocok dengan hentakan kocokan di kontol yang lumayan keras.
Yang ada saat itu adalah kenikmatan dan hayalan kontolku berada di dalam pepek mertuaku. Menghayalkan kenikmatan kontolku yang mengocoki pepek mertuaku, merasakan hangatnya kontolku di dalam pepek mertuaku, merasakan licin karena lendir pepek mertuaku yang melumuri kontolku dan merasakan hisapan dari pepek mertuaku. Sampai akhirnya aku nembak mani dan kutampung dengan tangan kiriku. Walau hanya 4 menit aku ngocok, tapi terasa begitu nikmat. Dan setelah nembak mani, dengan posisi tangan kiriku yang sedang menampung maniku kemudian aku berjalan melewati mertuaku menuju kamar mandi untuk mencuci tanganku.

Minggu, 10 September 2017

Ngocok Di Belakang Mertua

Pertanyaan yang sampai sekarang aku belum menemukan jawabannya. Iya, semuanya tentang mertuaku. Gejolak birahiku kepada mertuaku yang semakin hari semakin menjadi. Padahal sudah hampir 56 tahun umurnya. Tapi..., ah..., tak bisa aku gambarkan dan aku sendiri begitu bingung, kenapa aku begitu sangat terobsesi pada mertuaku itu. Hal ini sering menjadi pertanyaan dalam hatiku, kenapa aku begitu bergairah dan begitu bergelora birahiku saat aku memandang tubuh mertuaku. Apasih yang bisa aku dapatkan dari mertuaku yang telah hampir berusia 56 tahun itu. Secara logika aja, dengan usianya yang segitu, apa pepeknya masih terasa nikmat kalau aku pendamkan dan kukocok kontolku di pepek mertuaku itu. Apa bisa dia agresif saat ngentot dan memuaskan aku. Apa dia masih tahan dengan segala posisi kalau ngentot denganku. Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan di hatiku yang tak terjawabkan karena semakin hari semakin begitu menggairahkan kulihat tubuh mertuaku itu. Disamping aku belum pernah membuktikan bagaimana rasanya kontolku saat berada di dalam pepek mertuaku.
Jujur, semua ini hanya obsesi. Aku tahu dan aku menyadarinya, hanya obsesi yang semakin hari semakin menjerat birahiku padanya. Apalagi kalau kulihat dari belakang saat mertuaku jongkok. Nampak begitu bulat pantatnya dan begitu bermain imaginasiku padanya. 
Pepek dan pantat mertuaku begitu sangat menggodaku. Gak bisa kugambarkan betapa inginnya aku memendamkan kontolku ini di pepek dan pantat mertuaku. Ingin rasanya kubanjiri pepek mertuaku itu dengan maniku.
Dan pada tanggal 09-09-2017, jam 14:28 saat aku berada di rumah bersama mertuaku, tak dapat aku tahan letupan birahiku yang akhirnya aku salurkan dengan cara ngocok di belakang mertuaku.
Walau saat itu yang ada di rumah selain aku dan mertuaku adalah ***** dan Ning, tapi tak dapat menghalangi keinginanku untuk ngocok sambil menikmati keindahan tubuh mertuaku. Apalagi saat itu aku sedang duduk di kursi dan mertuaku sedang rebahan sambil menonton TV. ***** sedang tidur, sementara Ning baru saja pulang dan berada di kamarnya. Dengan posisi mertuaku yang telentang sambil menonton TV membuat birahi dan imaginasiku tak dapat aku kendalikan. Posisi telentang mertuaku itu menurut pandanganku yang sudah penuh birahi seperti mau minta dikentot.
Santai aja aku mengeluarkan kontolku yang sudah begitu berdenyut minta dikocok. Dan tatapan mataku begitu liar penuh birahi memandang ke tubuh mertuaku seiring tanganku mulai mengocoki kontolku.
Lalu aku meraih HPku dan kemudian aku rekam saat aku ngocok sampai aku nembak mani sekitar 2 m dari posisi mertuaku yang sedang telentang menonton TV. Sudah beberapa video yang aku buat untuk mengabadikan saat-saat aku ngocok di belakang mertuaku. Ah..., pepek dan pantat mertuaku..... Akankah datang waktunya saat kontolku ini bisa kupendam ke dalam pepek dan pantat mertuaku? 

Senin, 21 Agustus 2017

Siang Hari Bugil Ngocok Di Teras Rumah Mertua

Tanggal 20-08-2017. Begitu sangat gregetan saat aku, mertua dan Ning berada di rumah. Kontolku begitu memberontak dan denyut aja saat aku berada di dekat mertuaku dan Ning. Pandangan mataku pun tak bisa lepas tuk memandang keindahan tubuh mereka berdua. Ah..., montok sekali pantat Ning dan mertuaku, buat aku semakin serba salah tapi aku tetap saja memanjakan pandanganku ke tubuh mereka.
Hayalanku terus bermain, seandainya Ning dan mertuaku mau aku ajak ngentot. Ah..., pasti nikmat sekali menggiliri keduanya. Dan aku saat itu sengaja hanya memakai celana pendek tanpa sempak, menikmati gerakan-gerakan ereksi dan berontak kontolku, serta denyut kenikmatan yang aku rasakan pada kontolku.
Aku sudah mau nekat aja dengan mencuri-curi kesempatan agar aku bisa ngocok di belakang atau di depan Ning dan mertuaku. Tapi sayangnya keburu Ning dan mertuaku pergi. Dan tinggal aku sendiri di rumah mertuaku ini. Dan dengan sedikit merutuk, akhirnya aku duduk di teras sambil memandang jalanan di depan rumah.
Kulihat ada Isa dan teman-temannya berada di seberang jalan. Aku jadi semangat, dan dengan sigap aku mulai membuat kontolku kembali ereksi. Tapi dasar pepek..., Isa dan teman-temannya pindah tempat bermain dan masuk ke dalam gang. 
Akhirnya aku ada ide, dan dengan santai aku turunkan tirai yang ada di depan teras. Gak seluruh tirai aku turunkan. Kusisakan sekitar 50 cm di atas lantai teras.
Seperti beberapa aktifitas ngocokku sebelumnya yang aku videokan, kali ini aku juga mempersiapkan HPku untuk merekam aktifitas ngocokku. Setelah sudut video aku rasa sudah tepat, lalu dengan santai aku membuka celanaku dan bugil di teras depan rumah mertuaku. Saat itu sekitar jam 12:30 siang. Santai aku ngocok dengan kondisi bugil sambil sesekali aku tempatkan badanku yang bugil sambil ngocok di samping tirai yang otomatis, kalau dilihat dari depan pasti nampak jelas.
Saat itu aku masih sangat berharap Isa dan teman-temannya kembali bermain di seberang jalan. Tapi ya gitu deh..., sampai aku nembak mani, hanya beberapa cewek aja yang lewat di jalan depan rumah mertuaku ini.
Its ok la..., tapi sensasi bugil ngocok di teras ini begitu nikmat. Ada debar yang sangat berpacu saat aku menempatkan posisiku berdiri bugil ngocok di samping tirai, ada rasa nyaman saat aku menempatkan posisiku di balik tirai dan semuanya itu menyatu membuat kenikmatan ngocokku begitu terasa.

Jumat, 18 Agustus 2017

Ngocok Di Depan 3 Anak Perempuan SD -*-

Sebenarnya sudah sering aku lalui jalan lintas A S ini. Bahkan aku juga sudah menandai tempat-tempat strategis dimana sering aku lihat saat aku melintas disana anak-anak perempuan SD pulang sekolah. Sudah lama sebenarnya niat aku untuk ngocok di depan anak-anak perempuan yang sedang pulang sekolah itu.
Tanggal 16-08-2017 sengaja aku set waktu keberangkatanku dari rumah ke A S untuk dapat aku capai tempat-tempat yang sering di lewati anak-anak yang sedang pulang sekolah itu.
Singkatnya, aku tiba di daerah L K dan di depanku, aku lihat 3 orang anak perempuan SD sedang berjalan. Sengaja aku perlahankan laju motorku saat melewati mereka. Menurut pandanganku mereka masih duduk di bangku kelas 2 atau kelas 3 SD. Tak jauh dari situ adalah ujung dari perkampungan daerah ini. Kalau mereka masih terus berjalan, berarti mereka adalah anak-anak kampung setelah kampung ini yang berjarak sekitar 1 km dari sini. Sedikit aku pacu motorku dan sekitar jarak 100 m dari anak-anak perempuan itu aku berhenti tepat setelah tikungan jalan. Aku parkirkan motorku di sisi jalan dan kemudian aku berdiri di samping motorku.
Lalu lintas di jalan itu termasuk sepi, maklum saja, ini merupakan jalan lintas yang biasanya mulai ramai pada sore dan malam hari. Dan ini membuatku sedikitnya merasa lega. Walau ada beberapa motor dan mobil yang melintas, tapi sangat jarang dan dari tempatku ini sepertinya sangat strategis untuk melihat situasi yang ada.
Karena dari rumah aku memang tidak memakai sempak, langsung saja aku buka resleting celanaku dan aku keluarkan kontolku. Santai aku mulai membuat kontolku ereksi sambil menunggu anak-anak perempuan itu datang.
Aku berdiri ngocok di samping motorku dan tak berapa lama kemudian kulihat anak-anak perempuan SD itu mulai berjalan mendekat menuju ke posisiku.
Sambil aku melihat situasi sekitarku, lalu perlahan sambil tetap tanganku mengocoki kontolku, aku berjalan menyongsong dan mendekati ketiga anak perempuan SD itu.
Saat itu sebenarnya ketiga anak perempuan itu sedang ngobrol. Dan langsung terdiam dan menghentikan langkah kaki mereka saat aku dengan tanganku yang sedang mengocoki kontolku berjalan mendekati mereka dan kemudian berdiri sekitar 3 m di depan mereka.
Ketiga anak perempuan SD itu nampak saling mendekatkan diri satu dengan lainnya dan pandangan mata mereka tertuju pada kontolku yang sedang aku kocok sambil sesekali memandang wajahku.
Jalanan yang sepi membuat aku begitu santai ngocok di depan ketiga anak perempuan SD. Mengekpresikan birahiku ngocok sekitar 3 m di depan mereka. Dari tangan kiriku, aku lihat jam menunjukkan pukul 11:11. Sesekali aku permainkan kontolku di depan mereka, dan terkadang sengaja aku perlambatkan kocokan di kontolku untuk memperlihatkan bagaimana tanganku yang sedang mengocoki kontolku.
Karena ekspresi wajah mereka begitu kaku sambil mata mereka tetap tertuju ke kontolku dan posisi ketiga anak perempuan SD itu juga tak beranjak atau menghindar dariku, membuat aku semakin merasa nyaman.
Jujur, lumayan cantik-cantik ketiga anak perempuan SD ini. Padahal hanya anak kampung. Tapi iya juga lah, kalau keturunan A S memang cantik-cantik. Sambil tetap ngocok aku pandangi wajah ketiga anak perempuan SD itu satu persatu. Sesekali pandangan mataku beradu pada pandangan mata mereka. Memang terbesit ada rasa takut padaku dari pandangan mata mereka. Itu mungkin yang membuat mereka tidak bergerak dari posisinya.
Lalu aku lebih mendekatkan diriku ke mereka sampai akhirnya hanya berjarak sekitar 1 m. Dan mata merekapun masih tetap tertuju pada kontolku yang sedang aku kocok. Aku hanya tersenyum saat pandangan mata mereka beralih menatapku untuk mencairkan suasana sementara tanganku tetap tak berhenti mengocoki kontolku. 
Antara takut dan rasa ingin tahu dapat aku simpulkan dari pandangan mata mereka saat aku mempermainkan kontolku di depan mereka dengan jarak sekitar 1 m.
Jujur saja, begitu sangat aku tahan rasa ingin nembak mani saat itu. Sesekali kulepas tanganku dari kontolku dan ku goyang-goyangkan kontolku di depan mereka. Dengan mata kepala mereka dapat mereka lihat aku mempermainkan kontolku dan kuperlihatkan dengan lambat bagaimana tanganku mengocoki kontolku.
Ah..., nikmat sekali rasanya. Dari gerakan lambat aku ngocoki kontolku sampai dengan semakin cepat kocokan dan hentakan tanganku mengocoki kontolku. Dan akhirnya tidak dapat aku tahan muncratan maniku dari kontolku.
Jelas sekali mereka melihat bagaimana maniku muncrat keluar dari kontolku karena pada saat itu pandangan ketiga anak perempuan SD itu tertuju ke kontolku yang sedang aku kocok. Ada rasa terkejut saat mereka melihat muncratan maniku keluar dari kontolku, tapi mereka tetap tidak bergeming dari posisinya.
Muncratan maniku pertama sekali tepat mengenai rok depan anak perempuan yang berada di posis tengah yang kemudian aku arahkan ke kiri dan ke kanan yang mengenai rok teman sebelah kiri dan kanannya.
Karena sedari tadi aku tahan agar tidak nembak mani dengan cepat, maka lumayan banyak maniku yang keluar dan mengenai rok depan ketiga anak perempuan SD itu.
Posisi aku yang ngocok hanya sekitar 1 m dari mereka membuat muncratan maniku langsung menempel di rok mereka.
Dan kulihat ketiga anak perempuan itu sepertinya mau menangis membuat aku dengan segera memasukkan kontolku ke dalam celanaku dan bergegas meninggalkan ketiga anak  perempuan SD itu sambil aku lirik jam tanganku yang menunjukkan pukul 11:18.
Selama 7 menit ngocok di depan anak-anak perempuan SD itu dan baru kemudian setelah 7 menit itu mereka baru mulai menangis. Atau mereka menangis karena maniku mengenai rok mereka ?
Karena selama aku ngocok di depan mereka, sepertinya mereka hanya terpaku saja memandang kontolku yang sedang aku kocok. Apalagi saat aku ngocok sekitar 1 m di depan mereka, sepertinya ekspresi mereka tetap seperti saat aku ngocok sekitar 3 m di depan mereka, pandangan mata mereka tertuju ke kontolku yang aku kocok sambil sesekali memandang wajahku. Tak terlihat wajahnya mau nangis.
Tapi sudah lah, yang penting selama 7 menit aku begitu menikmati setiap hentakan tanganku yang mengocoki kontolku di depan ketiga anak perempuan SD itu sampai akhirnya aku nembak mani dan mengenai rok mereka.
Lalu kutinggalkan ketiga anak perempuan SD itu dan kulanjutkan perjalanku ke A S dengan tujuan ke rumah "In".


Senin, 31 Juli 2017

Puasnya Ngocok Hari Ini

Tanggal 30-07-2017, dari jam 10:15-12:05 begitu puasnya aku mengekspresikan birahiku dengan cara bugil ngocok di ruang tamu rumahku.
Pada awalnya aku sempat bingung juga karena kondisi rumahku sedang kosong, begitu juga dengan rumah mertuaku. Dua tempat yang sangat strategis bagiku untuk ngocok. Tapi berdasarkan segi keramaian cewek-cewek yang melintas, akhirnya aku pilih rumahku sebagai tempat pertama aku ngocok, dan selanjutnya setelah selesai dari rumahku, aku akan ngocok di rumah mertuaku.
Awalnya aku berdiri bugil sambil ngocok di jendela ruang tamu rumahku, pintu rumah sengaja aku tutup. Ngocok sambil memandangi cewek-cewek yang melintas di depan rumahku. Menikmati setiap hentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku.
Sampai akhirnya, sedari jam 10:15 sampai sekitar jam 11:45 aku berdiri bugil ngocok di jendela, mataku terarah ke rumah  sebelah kiri di depan rumahku.
Aku lihat ada beberapa cewek yang aku tahu sebagai guru les sedang membersihkan rumah itu. Mereka membersihkan sekaligus mengecat rumah tersebut. Rumah itu merupakan tempat mereka mengajar les.
Sebenarnya sedari aku ngocok tadi, aku sudah tahu kalau mereka ada di rumah itu. Tapi karena mereka beraktifitas di dalam rumah, jadi aku tidak begitu menghiraukan mereka.
Mungkin karena mereka telah selesai membersihkan bagian dalam rumah itu makanya mereka kemudian membersihkan luar rumah sambil mengecatnya.
Dengan perlahan aku buka sekitar 10 cm pintu depan rumahku sambil mengocoki kontolku menghadap ke cewek-cewek itu. Aku tahu, ada salah seorang dari mereka tahu kalau saat itu aku sedang berdiri bugil ngocok ke arah mereka. Tapi dari raut wajahnya sepertinya dia sangat menahan senyumnya dan nampak sedikit grogi.
Setelah posisi cewek-cewek itu benar-benar searah dengan aku, kemudian aku buka setengah pintu rumahku. Santai saja aku berdiri bugil ngocok di pintu sampai aku nembak mani. Aku berdiri bugil ngocok di depan cewek-cewek itu dari jam 11:45-12:05.
Setelah aku nembak mani, kemudian aku tutup kembali pintu depan rumahku. Lalu aku kembali memakai pakaianku dan selanjutnya aku menuju rumah mertuaku. Sampai di rumah mertuaku, lalu aku lihat sekitar rumah mertua untuk memastikan apakah dalam kondisi aman.
Setelah masuk ke dalam rumah mertua, lalu aku tutup pintu depan dan langsung aku buka pakaianku. Dengan keadaan bugil, aku buka pintu belakang dan kemudian aku mulai ngocok di pintu. Karena kondisi begitu sangat nyaman, tadinya aku berdiri bugil ngocok, lalu aku rebahkan badanku tepat di pintu sambil meneruskan acara ngocokku.
Bugil ngocok telentang tepat di pintu belakang rumah mertuaku sambil menikmati video bokep yang ada di HPku sampai aku nembak mani. Ku tandai saat aku ngocok di pintu rumah mertuaku dari jam 12:16-12:57.

Senin, 10 Juli 2017

Tidur Di Tetek "dL"

Perjalanan yang panjang dari A S tanggal 09-07-2017 dan sampai kembali ke rumah tanggal 10-07-2017 sekitar jam 01:00.
Walau terkesan liburan yang sangat dipaksakan, tapi dimomen ini banyak yang aku dapatkan. Khususnya momen pemandangan pemuas birahiku yang sangat langka dan tak mungkin bisa diulang kembali.
Pada liburan di P G ini, begitu puasnya aku pandangi keindahan tubuh mertuaku yang mengenakan pakaian tidur dengan celana panjang yang tipis terlihat seperti tidak mengenakan celana karena basah dan lengket di tubuhnya. Sehingga, tiap lekuk tubuh mertuaku begitu nyata dapat aku lihat. Ah..., betapa montoknya tubuh mertuaku. Pantatnya itu yang membuatku begitu geregetan. Besar, bulat dan montok sekali pantat mertuaku itu. Sampai-sampai aku selalu saja menempatkan posisiku berada di belakang mertuaku untuk selalu menikmati keindahan lekuk tubuh mertuaku.
Begitu juga kak Dk dengan tetek yang besar nampak begitu nyata seperti menantang untuk dihisap putingnya. Sangat jarang aku melihat lekuk tubuh kak Dk, dan pada kesempatan ini begitu sangat aku puaskan mata ini memandang kak Dk dengan baju yang basah menonjolkan lekuk tubuhnya yang terkhusus teteknya. Tanpa rasa segan tak kupalingkan pandangan mataku kearah tetek kak Dk saat aku berada di depannya.
Beberapa momen juga tak luput dari pandangan mataku, karena momen yang langka dan pastinya tidak mungkin bisa diulang. Dan In juga tak luput dari perhatianku. Bajunya yang sering tersibak karena air menjadi tontonan sekaligus pengingat masa-masa aku sering menjadikan In sebagai target ngocokku.
Dan yang paling berkesan adalah dL. Keponakan kesayanganku yang kini telah berumur 14 tahun dan telah duduk di bangku sekolah SMP kelas 3. Keponakan kesayanganku yang dulu selalu menjadi target saat aku ngocok. Yang dulu begitu grogi dan salah tingkah saat aku sengaja pura-pura tidur dan mengeluarkan kontolku yang sedang ereksi di sampingnya. Yang dulu belajar gitar padaku dan aku merangkulnya dari belakang sambil mengeluarkan kontolku dan kugesek serta kutempel kontolku ke bagian belakang tubuh dL, lalu aku ngocok sampai nembak mani. Ah..., begitu seringnya dulu dL menjadi target saat aku ngocok. Sampai-sampai aku pernah cium bibir dL. Aku juga pernah jilat pepek dL. Dan aku juga pernah membimbing tangan dL untuk mengocoki kontolku.
Tapi setelah dL masuk SMP, aku jadi sedikit menjaga jarak. Maklum saja, untuk anak-anak perempuan SMP saat ini, sepertinya sudah tidak begitu asing dengan istilah ngocok kontol. Itu yang aku jaga. Walau aku tahu dL sampai sekarang masih dL yang seperti dulu, masih lugu, tapi aku harus waspada juga la.
Sesuatu itu sengaja aku buat senatural mungkin. Harus dibuat seperti tidak direkayasa. Hal ini yang aku terapkan ke dL. Jadi seperti malu-malu kucing gitu...
Dan ini sangat berhasil. Awalnya aku tidak begitu berpikiran porno pada dL. Saat perjalan pergi dari rumah ke A S aku bersikap biasa aja. Dan terkesan sangat cuek walau aku satu bangku dengan dL. Saat itu posisi dL di kiri, **** di tengah dan aku di sebelah kanan. Walau sebenarnya bisa aja aku melakukan sesuatu pada dL tapi gak aku lalukan.
Tapi pikiranku berubah saat perjalanan kembali dari A S ke rumah. Hal ini dipicu saat di P G kulihat ternyata tubuh dL lumayan juga. Apalagi dengan kondisi pakaian yang basah dan lengket di badan. Jadi sangat nyata tiap lekuk tubuh dL yang kulihat saat itu. Dengan tetek yang masih sangat ranum menonjol kecil dan pantat yang mulai nampak montok membuat aku begitu menyimpan berbagai pikiran untuk dapat menjamah dL.
Ditambah lagi di P G ini lah aku benar-benar melihat dL bugil saat dia ganti pakaian. Begitu menggairahkan sekali tubuh dL yang masih berusia 14 tahun ini. Apalagi saat itu yang kulihat adalah bagian belakang dL. Begitu mulusnya tubuh dL dengan pantat yang mulai montok. Sangat nyata keindahan tubuh bagian belakang dL.
Tapi sangat disayangkan, saat itu hanya bagian belakang tubuh dL. Bagian depan tubuh dL gak nampak karena dia gak membalikkan tubuhnya. Hal ini yang membuat aku penasaran. Ok lah, aku pernah lihat sampai juga pernah jilat pepek dL. Tapi sekarangkan dia sudah berumur 14 tahun. Pasti sekarang sangat menggoda pepek dan teteknya.
Saat pulang dari A S, **** minta tukar tempat duduk. Dia minta duduk di pinggir kanan. Ya sudah akhirnya aku duduk di bagian tengah sementara dL di sebelah kiriku dan **** di sebelah kananku. Di jalan aku mulai mencari ide bagai mana aku bisa menggerayangi dL.
Sampai akhirnya dengan berterus terang aku bilang ke dL kalo aku mau menyandarkan kepalaku di dekat kepalanya. dL gak keberatan. Dan dari situ, karena dL mengizinkan akhirnya aku rebahkan kepalaku di dekat kepala dL. Lalu aku pura-pura tidur. Karena kondisi jalan yang berliku membuat aku bisa pura-pura tertidur yang kemudian merebahkan kepalaku di bahu dL. 
Pada suatu waktu saat mobil sedikit ngerem, sengaja aku rebahkan kepalaku keperut dL dan kucoba untuk mencium aroma pepek dL. Dan tangan kiriku juga sedikit memegang pantat bagian kiri dL.
Lalu aku pura-pura tersentak bangun dan menempatkan kembali kepalaku di dekat dL. Saat itu dL terbangun juga. Tapi, entahlah, apakah saat itu dL benar-benar tidur atau nggak, aku tidak begitu memperdulikannya. Karena sengaja apa yang kubuat saat itu ke dL nampak seperti sewajarnya orang yang tertidur di dalam mobil.
Akhirnya aku lirik posisi tubuh dL dan memastikan kearah mana aku akan berpura-pura tidur dan menempatkan posisi kepalaku ke tetek dL.
Saat mobil ngerem, kembali aku ulangi dan langsung saja wajahku menghadap ke arah tetek dL. Dengan wajahku yang menempel di tetek dL aku pura-pura tertidur. Aku tahu saat itu mungkin dL sedikit merasa geli karena wajahku benar-benar bersandar dan menempel di teteknya, sehingga dengan tangannya, dL berusaha menahan kepalaku untuk tidak terlalu menempel di teteknya. 
Dengan wajahku yang menempel di tetek dL, kembali ingatanku melayang-layang saat melihat dL bugil sewaktu ganti baju tadi. Jadi ingat saat dulu aku ngocok di belakang dL dan nembak mani yang kemudian aku tampung dan aku campur dengan kopi kemudian aku suruh dL meminum sampai habis kopi yang sudah aku campurkan dengan air maniku.
Sambil menempatkan wajahku menempel di tetek dL dan pura-pura tidur, tangan kiriku juga memegang pantat dL dibagian kirinya. Begitu memberontaknya kontolku ingin dikocok. Tapi sengaja aku tahan dan kunikmati denyut-denyut kenikmatan di kontolku sambil pura-pura tidur bersandar dan menempatkan wajahku tepat menempel di tetek dL.
Makasih ya keponakan tersayang... Walau tetekmu masih sangat ranum, tapi sudah om rasakan empuknya tetek kamu. Dan hari ini juga om sudah melihat kamu bugil di usia kamu yang 14 tahun ini. Kamu begitu menggoda. Thanks ya dL.....


Kamis, 22 Juni 2017

Bugil Ngocok Di Halaman Belakang Rumah Mertua

Tanggal 21-06-2017, jam 20:00-20:15 aku bugil ngocok di halaman belakang rumah mertuaku.
Inilah kalau aku sedang sendirian di rumah mertuaku. Ada saja fantasi dan ide-ide yang ekstrim sebagai pemuas birahiku. Setelah semua pada pergi dan tinggal aku sendiri di rumah mertuaku, lalu aku buka sempakku. Aku hanya memakai celana pendek dan bergegas ke teras rumah untuk melihat kondisi yang ada.
Biasanya pada jam segini banyak cewek-cewek ABG yang ngerumpi di pinggir jalan di depan rumah mertuaku. Tapi karena sepi, akhirnya aku kembali masuk ke dalam rumah dan menutup pintu samping sambil membuka celana pendekku. Sambil membawa celana pendekku lalu aku ke dapur, kemudian kuletakkan celana pendek itu di kamar mandi. 
Pada waktu kemarin aku sudah bugil ngocok di pintu dapur. Dan sekarang rencanaku adalah bugil ngocok di halaman belakang rumah mertuaku. Padahal rencana ini adalah rencana ke dua setelah rencanaku ingin ngocok di teras rumah mertuaku sambil memandang cewek-cewek ABG yang biasa ngerumpi di pinggir jalan di depan rumah mertuaku. Jadi rencana sebenarnya adalah setelah ngocok di teras kemudian kulanjut ngocok di halaman belakang. Tapi berhubung gak ada satupun cewek-cewek disana, akhirnya kubatalkan acara ngocokku di teras dan langsung aja ke rencana ke dua yaitu ngocok di halaman belakang rumah mertua.
Karena keadaanku sudah bugil dan kontolku sudah memberontak ingin dikocok sementara aku gak tahu kondisi yang pasti di halaman belakang rumah mertuaku apakah ada orang atau tidak, akhirnya aku matikan lampu dapur.
Lalu dengan perlahan aku buka pintu dapur. Sengaja aku sembunyikan sebagian badanku saat aku melihat kondisi di sekitaran halaman belakang rumah mertuaku. Lalu karena kuanggap aman, kemudian aku buka lebar pintu dapur rumah mertuaku dan aku ngocok di pintu dapur tersebut. Kondisi bugil dan gemuruh adrenalin yang terasa menantang semakin membuat aku nekat.
Sambil tanganku tetap mengocoki kontolku, lalu dengan perlahan aku langkahkan kakiku keluar rumah. Sempat aku lirik jam dinding yang saat itu menunjukkan pukul 20:00.
Bugil ngocok di halaman belakang rumah mertuaku, mengekspresikan birahi ini dan kuabaikan kondisi tempat aku berdiri bugil ngocok yang sebenarnya sangat beresiko. Karena sebenarnya ada sorotan lampu yang sedikit mengarah ke tempat aku ngocok.
Apalagi saat itu aku mendengar seperti ada suara cewek-cewek ABG yang sepertinya mau lewat. Tapi hal itu membuat adrenalinku semakin terpicu dan aku semakin mempercepat hentakan tanganku yang mengocoki kontolku dan kubiarkan suara hentakan tanganku itu terdengar jelas.
Dan benar saja, ada beberapa cewek ABG yang berjalan menyeberang ke lapangan sekitar 20 meter dari posisiku. Sementar aku tetap berada pada posisiku berdiri bugil ngocok sampai akhirnya aku nembak mani yang kubiarkan berceceran di halaman belakang rumah mertuaku.
Lalu dengan santai aku kembali masuk ke dalam rumah mertuaku sambil melihat kearah jam dinding yang sekarang sudah menunjukkan pukul 20:15. Jadi sekitar 15 menit aku bugil ngocok di halaman belakang rumah mertuaku.

Selasa, 30 Mei 2017

Bugil Ngocok Di Pintu Dapur

Tanggal 29-05-2017, jam 19:44. Setelah mencampurkan air rendaman daun sirih di gelas mertuaku dengan air kencingku dan memvideokannya. Lalu aku dengan santai membuka pintu belakang rumah mertuaku. Kubuka pintu itu dengan selebar-lebarnya dan kuposisikan HPku di tempat yang strategis untuk merekam aktifitas ngocokku.
Santai dan sangat nyaman rasanya saat itu. Begitu terasa bebas sekali, dan suara hentakan tanganku yang mengocoki kontolku terdengar begitu jelas sengaja aku biarkan seiring dengan kenikmatan yang aku rasakan. Sampai akhirnya aku nembak mani yang aku tampung dengan tangan kiriku.

Senin, 29 Mei 2017

Air Kencingku Untuk Mertuaku

29-05-2017, jam 21:42 desiran birahiku begitu terasa saat kulihat mertuaku dengan perlahan mengangkat gelasnya dan mulai meminum air daun sirih yang telah aku campurkan dengan air kencingku.
Sebelumnya, jam 19:43 aku sudah dalam keadaan bugil di rumah mertuaku. Karena hanya aku yang ada di rumah, jadi santai saja aku berbugil ria di dalam rumah mertuaku itu.
Rencananya aku ingin bugil ngocok di pintu belakang rumah mertuaku. Tapi saat itu ada hal yang mencuri perhatianku. Yaitu gelas dengan rendaman daun sirih yang biasa mertuaku minum. Sudah sangat jarang mertuaku membuat rendaman daun sirih dan ini merupakan kesempatan bagiku untuk mencampurkan air daun sirih itu dengan air kencingku.
Kuambil HP dan ku videokan saat aku dengan santai membuka tutup gelas yang berisi daun sirih itu, lalu aku raih gelas tersebut dan aku mencelupkan kepala kontolku ke dalam air di gelas. Kemudian aku kencing di gelas tersebut. Setelah itu aku kembalikan posisi gelas seperti sedia kala dan melanjutkan rencanaku bugil ngocok di pintu belakang rumah mertuaku.
Dan pada jam 21:42 dengan mata kepalaku sendiri aku menyaksikan mertuaku meminum air daun sirih yang telah kucampur dengan air kencingku.
Ah..., ingin rasanya aku menikmati beceknya pepek mertuaku.

Senin, 22 Mei 2017

Bugil Ngocok Di Samping Rumah

Sudah sangat lama aku gak pernah bugil ngocok di samping rumahku. Kesempatan untuk itu juga sangat sulit aku dapatkan. Dan akhirnya, tanggal 21-05-2017, jam 18:32-18:45 aku bisa bugil ngocok di samping rumahku.
Momen yang sangat langka ini aku gunakan dengan sebaik-baiknya. Walau debar jantungku begitu terasa saat aku dengan keadaan bugil sambil ngocok berjalan keluar rumahku melalui pintu samping. Maklum saja, rumahku benar-benar berada di tepi jalan yang lumayan ramai.
Apalagi saat itu hari masih terang, walau jam sudah menunjukkan pukul 18:32 dan masih banyak orang-orang yang berjalan melintasi jalan di depan rumahku. Tapi karena kesempatan rumahku yang kosong membuatku begitu tertantang untuk ngocok di samping rumahku dengan keadaan bugil.
Pertama sekali yang aku lakukan adalah melepaskan seluruh pakaianku di dapur rumah. Sambil membuat kontolku ereksi, melalui pintu samping rumahku, dengan sedikit menyembunyikan badanku, aku mulai melihat keadaan jalanan di depan rumahku. Sesekali aku berdiri sambil mengocokkan kontolku tepat di pintu samping saat aku lihat ada cewek yang sedang berjalan melintas.
Aku jadi teringat begitu seringnya aku dulu ngocok di samping rumahku. Sampai-sampai Rika sudah hafal kalau aku sedang berada di samping rumahku, pasti saat itu aku sedang ngocok. Dan Rika pun dengan berpura-pura batuk berjalan melewati aku. Begitu juga dengan Ita, yang selalu meludah dengan sangat sopan saat melintasi aku. Tapi itu sebelum aku bugil ngocok di depan Ita di ruang tamu rumahku. Setelah aku bugil ngocok di ruang tamu rumahku saat Ita melintasi aku, sepertinya Ita gak pernah lagi meludah saat aku ngocok di samping rumahku.
Teringat kembali wajah lugu Ika saat menjadi penonton budiman dengan berdiri di depan gerbang samping rumahku memandang aku yang sedang ngocok di depannya.
Begitu juga tatapan mata yang sangat antusias dari Novi saat melihat kontolku yang sedang aku kocok pada waktu Rika membawa Novi dan teman-temannya melihat aku ngocok di samping rumahku.
Semakin lama aku semakin terpacu untuk melangkahkan kakiku dengan keadaan bugil keluar dari rumahku. Sambil tetap ngocok aku berjalan keluar dari rumahku dan akhirnya aku berdiri sekitar 3 m dari jalan di samping rumahku.
Santai saja aku bugil ngocok di samping rumahku. Hari yang masih terang semakin membuatku begitu menikmati setiap hentakan tanganku yang mengocoki kontolku sampai akhirnya aku nembak mani. Dari jam 18:32-18:45 aku bugil ngocok di samping rumahku.

Selasa, 16 Mei 2017

Ngocok Di Belakang Mertua

Kalau boleh aku katakan, aktifitas ngocokku malam ini sedikit beresiko. Jujur saja, kalau kesempatan ini tidak aku gunakan, mungkin entah kapan lagi bisa seperti ini. Jarang-jarang mertuaku tidur di luar kamar.
Ini bermula dengan kedatangan rombongan A S yang kemudian menginap di rumah mertuaku. Dirombongan itu, ada In dan 2 anaknya, Mi dan suami serta 2 anaknya, dan satu orang babysitter. Karena itulah mertuaku mengalah dan memberikan kamarnya utk ditempati Mi. Begitu juga adik iparku yang bersebelahan dengan kamar mertuaku. Kamar adik iparku ditempati In dan anaknya serta babysitter.
Malam pertama mereka menginap sempat membuatku gelisah. Sebabnya adalah posisi tidur mertuaku dan In. Mereka tidur di luar. Berapa kali aku keluar masuk kamar dengan kontol yang begitu memberontak ingin dikocok. Tapi, memang bukan saatnya kali, karena adik iparku pulang dan ikutan tidur di luar juga. Hal ini yang menyurutkan keinginanku untuk ngocok di depan mertua dan In.
Di malam kedua begitu juga. Begitu gregetan sekali aku melihat adik iparku. Biasanya dia pulang larut malam, eh..., ini dah tidur dia di luar bersama mertuaku. Sementara In tidur di dalam kamar. 
Sampai akhirnya tanggal 16-05-2017, jam 01:13 dini hari aku keluar dari kamarku karena ingin kencing. Awalnya aku keluar kamar dengan niat mau kencing saja. Tapi setelah aku keluar kamar kudapati mertuaku sedang tidur di luar bersama salah seorang anak Mi dan tak nampak adik iparku di sana. Hanya saja pintu kamar adik iparku yang ditempati In terbuka lebar.
Wah, ini kesempatan bagiku. Kontolku sudah denyut saat aku melewati mertuaku yang tidur di lantai dan saat melewati kamar In yang terbuka lebar. Walau belum ereksi, tapi denyutnya itu tidak dapat aku tahan.
Setelah kencing, aku kembali masuk ke kamarku. Lalu aku keluar lagi. Ada beberapa kali aku keluar masuk kamarku sampai akhirnya aku ambil HPku dan ku stel untuk merekam video. Kuarahkan rekaman video itu tepat ke posisi mertuaku dan menjangkau sebagian dapur rumah. Sambil sesekali memperhatikan kondisi kamar In yang terbuka lebar untuk memastikan apakah mereka sudah tidur atau belum.
Sebenarnya aku kurang fit saat itu, tapi kesempatan ini sangat langka. Dan targetku cuma mertuaku. Entah kenapa aku tidak begitu berambisi untuk ngocok di depan In.
Setelah aku memfokuskan bidikan kamera HPku kemudian aku mulai merekamnya. Lalu aku berjalan ke dapur. Di sana aku mulai membuat ereksi kontolku.
Walau belum bisa ereksi secara sempurna, kupaksakan saja kontolku itu aku kocok. Dari dapur aku berjalan ngocok melewati kamar In yang pintunya terbuka lebar sambil melirik ke dalam kamar. Tapi aku sudah nekat aja. Tidur atau tidak tidur In di dalam kamar aku tidak ambil perduli, toh aku sudah berjalan ngocok melewati kamarnya.
Lalu aku berhenti tepat di belakang mertuaku yang sedang tidur di lantai. Aku dekatkan posisiku ke posisi mertuaku. Disekitar atas kepala mertuaku itu aku ngocok dengan sangat cepat. Suara hentakan tanganku yang mengocoki kontolku juga tidak aku perdulikan. Semakin cepat aku mengocoki kontolku biar semakin cepat aku nembak mani. Maklum saja, kondisi badanku yang kurang fit membuat kontolku sedikit malas untuk ereksi sempurna.
Sampai akhirnya crot..., aku nembak mani di atas kepala mertuaku. Ada sebagian muncratan maniku tidak sempat aku tahan dan aku tampung dengan tangan kiriku. Aku biarkan saja muncratan maniku itu ada di sekitaran kepala mertuaku.
Setelah aku nembak mani, sambil menampung maniku dengan tangan kiriku, lalu aku ambil HPku untuk menghentikan perekaman videonya.
Ah..., seandainya aku fit malam itu... Dan kontolku benar-benar bisa ereksi sempurna, kemungkinan besar akan aku gesekkan kepala kontolku ini ke wajah mertuaku.
Setelah aku melihat hasil rekaman video itu. Nampak jelas setiap detail proses aku ngocok di atas kepala mertuaku. Dari aku berdiri di dapur rumah untuk membuat kontolku ereksi, lanjut saat aku berjalan ngocok melewati kamar In yang terbuka lebar. Sampai akhirnya aku berdiri ngocok di atas kepala mertuaku sampai nembak mani. Sangat sempurna hasil rekamannya. Karena semuanya tampak jelas. Kamar In yang terbuka lebar juga nampak.
Berarti sudah 4 video ngocokku di belakang mertuaku sudah aku buat. Dan hasil rekaman video kesemuanya sangat jelas gambarnya. 
Tinggal kapan aku bisa memvideokan saat aku ngentot sama mertuaku, Ning, Mi ataupun In. 

Senin, 15 Mei 2017

Di Depan Pintu Kamar Mertua

Mertuaku..., oh mertuaku... Kenapa begitu menggairahkan tubuhmu. Mengapa aku begitu terobsesi untuk ngentot denganmu. Mengapa tidak bisa hilang keinginanku untuk tidak ngocok di belakangmu. Mengapa setiap hari semakin besar obsesi dan fantasi birahiku padamu. 
Setiap kesempatan yang ada apabila aku berada di dekat mertuaku, selalu saja berakhir dengan aku mengeluarkan kontolku, ngocok di belakangnya. Tak bisa aku palingkan pandanganku untuk menelusuri setiap lekuk tubuh mertuaku saat aku berada di belakangnya. Pantatnya yang montok membuat imaginasi birahiku semakin menjadi.
Setiap aku ngocok, tak pernah luput mertuaku itu menjadi imaginasiku. Semakin bertambah rasa nikmat yang aku rasakan saat ngocok sambil menghayalkan mertuaku itu.
Ngocok sambil menghayalkan mertuaku saja sudah sangat menambah kenikmatan yang aku rasakan. Apalagi saat aku ngocok di dekat mertuaku ! 
Tak dapat aku hitung betapa seringnya di malam hari aku keluar dari kamar dengan kontol yang sudah benar-benar sangat ereksi dan kemudian aku berdiri ngocok di depan pintu kamar mertuaku. Menghayalkan kenikmatan pepek mertuaku dengan berdiri ngocok di depan pintu kamar mertuaku.
Bukan cuma berdiri ngocok. Melainkan benar-benar dalam kondisi bugil aku berdiri ngocok di depan pintu kamar mertuaku. Baju dan celana sengaja aku tinggal di kamar mandi. Dan setiap hentakan tanganku yang mengocoki kontolku begitu sangat aku nikmati seiring dengan hayalan birahiku terhadap mertuaku. Suara hentakan tanganku yang mengocoki kontolku begitu sangat tidak aku hiraukan. Malahan sering sengaja aku biarkan terdengar jelas.
Dan pada tanggal 10-05-2017, jam 23:43-23:47 adalah hari keberuntunganku. Walau itu dalam kondisi yang sangat dipaksakan. Karena sebelumya, kulihat mertuaku tidur di dalam kamar dengan pintu yang terbuka lebar dan lampu kamar yang menyala terang. Beberapa lama aku sengaja menunggu kesempatan untuk bisa ngocok sambil berharap mertuaku tidak terbangun dan menutup pintu kamarnya. 
Sempat juga aku sedikit kecewa dengan suara kepulangan adik iparku, dalam pikiranku pasti mertuaku terbangun dan menutup pintu kamarnya. Karena penasaran, akhirnya aku keluar dari kamar setelah aku mendengarkan adik iparku menutup pintu kamarnya.
Wow..., ternyata mertuaku tidak terbangun dan menutup pintu kamarnya. Masih dalam kondisi semula, dengan pintu kamar yang terbuka lebar dan lampu kamar yang terang benderang. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan. Langsung saja di depan pintu kamar adik iparku yang bersebelahan dengan pintu kamar mertuaku, aku mulai membuat kontolku ereksi sambil sesekali melihat ke kamar mertuaku.
Jujur saja, setelah kontolku sudah benar-benar ereksi, tanpa aku pikirkan apakah mertuaku memang sudah benar-benar tidur atau belum, aku langkahkan kakiku sambil tanganku mengocoki kontolku ke depan pintu kamar mertuaku.
Di depan pintu kamar mertuaku itu dengan tangan kanan yang mengocoki kontolku dan tangan kiri menyingkapkan tirai pintu yang sebenarnya tak masalah kalau mau disingkapkan atau tidak karena tirai pintu itu transparan aku mulai menelusuri setiap lekuk tubuh mertuaku yang nampak tertidur dalam kondisi miring menghadap kearahku. Jarak kontolku yang sedang kukocok dengan wajah mertuaku yang menghadap ke kontolku saat itu kurang dari 1 m. Begitu nikmatnya setiap hentakan tanganku yang mengocoki kontolku.
Akhirnya, karena terasa semakin nikmat dan nampak begitu menggairahkan sekali mertuaku dalam kondisi tidur seperti itu, lalu aku masuk ke dalam kamar mertuaku dan semakin mendekatkan kontolku ke wajah mertuaku. Sampai akhirnya sekitar 30 cm jarak kontolku yang sedang aku kocok dengan wajah mertuaku. Suara hentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku sengaja aku biarkan terdengar dengan nyata. Mataku semakin liar penuh birahi memperhatikan wajah serta setiap detail tubuh mertuaku. Sampai akhirnya aku nembak mani.
Ah..., puasnya...
Lalu aku kembali masuk ke kamarku. O ya, waktu aku ngocok saat itu, aku tidak bugil. Karena, kondisi saat itu tidak memungkinkan untuk bugil. Adik iparku yang bersebelahan kamar dengan mertuaku baru saja masuk. Dan suara Ning masih cukup terdengar sedang ngobrol dengan suaminya di kamar depan. Selang sekitar 10 menit aku masuk ke kamarku, kudengar mertuaku bangun dan menutup pintu kamarnya.

Rabu, 03 Mei 2017

Bugil Ngocok Di Pintu Rumah Mertua

Rasa nyaman dan rasa begitu bebas apabila aku sedang sendirian di rumah mertuaku. Nyaman dan bebas dalam mengekspresikan birahiku. Terkadang, waktu yang singkatpun semisalnya mertuaku dan Ning sedang pergi belanja ke pasar atau ke warung aku gunakan dengan sebaik-baiknya untuk mengekspresikan birahiku di rumah ini.
Bukan sekedar mengekspresikan birahi hanya dengan ngocok doang. Tapi, sengaja aku buka pintu depan, berbugil ria sambil ngocok di pintu yang terbuka lebar itu. Aku bukan hanya berdiri bugil ngocok di pintu itu, tapi sering aku sambil merebahkan diri di lantai, memejamkan mataku dalam kondisi bugil dan ngocok sampai aku nembak mani.
Sejujurnya, debar jantungku begitu sangat aku nikmati seiring dengan kenikmatan yang aku rasakan saat tanganku mengocoki kontolku. Gemuruh jantungku begitu berpacu saat dengan posisi bugil terlentang sambil memejamkan mataku mengocoki kontolku dan menghayalkan kenikmatan seandainya mertuaku dan Ning bisa ku kentot secara bergilir. Sangat nikmat dan sangat menantang pada posisi bugil ngocok seperti itu. Karena aku tak tahu kapan mertuaku dan Ning pulang dari warung atau pasar. Sementara pakaianku sengaja aku tinggal di kamar.
Selain itu, aku juga tidak akan tahu jika tetanggaku datang karena dalam kondisi bugil terlentang di pintu itu, sengaja aku pejamkan mataku. Menikmati setiap hentakan tanganku yang mengocoki kontolku.
Kadang juga kenekatanku semakin menjadi dengan memposisikan badanku berjongkok tepat di depan pintu. Benar-benar bugil sambil ngocok dengan memposisikan sedikit tubuhku di bagian luar pintu. Ah..., sensasi yang luar biasa yang aku rasakan saat aku sendirian di rumah mertuaku dengan kondisi waktu yang singkat dan tidak dapat ditentukan karena mertuaku dan Ning sedang pergi belanja.
Lain halnya apa bila rumah mertuaku benar-benar kosong karena pada pergi ke suatu tempat dan dapat diprediksikan kapan pulangnya. Kalau seperti itu, wah..., jangan tanya seperti apa bebasnya aku mengekspresikan birahiku.
Dari ngocok di dapur dengan posisi pintu dapur yang terbuka lebar. Lalu berdiri ngocok di pintu dapur tersebut sambil memandangi cewek-cewek yang melintas dari jalan di belakang dapur rumah mertuaku. Dan yang pasti, saat itu kondisiku benar-benar bugil.
Dari dapur kemudian membuka pintu samping dan ngocok di ruang TV, lalu yang paling aku suka adalah ngocok di pintu depan rumah mertuaku itu. Ya dengan kondisi bugil sambil terlentang dan ngocok dengan memejamkan mataku menghayalkan kenikmatan bila mertuaku dan Ning mau aku kentot secara bergilir.
Jujur saja, kalau mertuaku dan Ning mau aku kentot secara bergilir, ada banyak imaginasi yang akan aku lakukan pada mereka berdua. Yang pastinya kontolku sudah siap membanjiri 3 lobang kenikmatan mereka. Lubang pepek, pantat dan mulut mereka. Ya, begitu aku mengimpikan aku nembak di pepek, pantat dan mulut mertuaku serta adik iparku Ning.
Dan sampai sekarangpun aku masih berusaha untuk bisa membuat mertuaku bertekuk lutut padaku dengan seringnya aku mencampurkan air kencingku ke dalam air minum mertuaku. Kalau mertuaku sudah dapat aku kentot, pasti Ning akan lebih mudah lagi untuk didapatkan. Ah..., pasti nikmat rasanya.

Selasa, 25 April 2017

"Fani" Dan Teman-Temannya

Tanggal 24-04-2017 dari jam 09:10-12:45 aku ngocok di ruang tamu rumahku. Kondisi yang tidak memungkinkan membuat aku tidak membuka pintu depan rumahku. Begitu banyak aktifitas di depan rumahku yang membuat aku harus menutup pintu dan hanya berbugil ria sambil ngocok di jendela rumahku.
Ya kalau di tinjau dari segi resiko, ya lebih beresiko ngocok di jendela. Karena nampak jelas kalau diperhatikan dari luar.
Tapi, karena emang lagi pingin ngocok, ya udah aku bugil ngocok di jendela. Memandangi dan mengarahkan kontolku ke cewek-cewek yang melintas di depan rumah. Sampai aku rapatkan tubuhku dengan jerjak jendela dan kontol serta tanganku yang mengocoki kontolku berada di bagian luar jerjak jendela. Posisi seperti itu ya jangan tanya kalau dilihat dari luar. Bayangkan saja, kursi tamu aja nampak dari luar, yang berjarak sekitar 1 meter, apalagi aku yang benar-benar bugil ngocok dengan merapatkan tubuhku ke jerjak jendela. Maka dari itu, aku lebih sering melakukannya kalau benar-benar tahu ada cewek yang melintas.
Dari sekian banyak cewek yang menjadi targetku, hanya Rika dan Fani yang aku kenal. Selebihnya entah siapa-siapa saja. Rika juga hanya sekali lewat dan gak kembali lagi. Dia naik motor entah kemana.
Sedangkan Fani, sekitar 3 kali lewat melintasi aku. Lagian posisi rumah Fani yang berada di gang depan rumahku membuat aku lebih siap menyambut Fani dengan merapatkan tubuhku ke jerjak jendela dan mengarahkan kontolku ke arahnya sampai dia keluar dan lewat rumahku.
Jujur, untuk Fani yang masih SMP itu, sepertinya aku sangat berambisi untuk ngentot dengannya. Menghisapi teteknya yang montok itu. Menjilati pepeknya. Dan mengocoki pepek dan pantatnya yang montok itu dengan kontolku.
Saat Fani keluar dengan temannya dengan menggunakan motor, langsung saja aku menempatkan posisiku di jendela dan langsung ngocok. Dan tak berapa lama kemudian, dia kembali dengan membonceng 2 temannya lagi. Lalu dia keluar bersama temannya yang juga tetap aku sambut dengan mengarahkan kontolku ke arah mereka. Sambil ngocok ke arah Fani dan teman-temannya, ku bandingkan tubuh Fani dengan temannya. Ah..., cewek sekarang begitu sangat menggairahkan. Jujur saja anak perempuan SD aja dah banyak yang montok-montok, apalagi Fani yang sudah SMP.
Dan yang membuat tubuhku terasa bergetar saat Fani dan teman-temannya sudah berjalan melewati aku, tak berapa lama kemudian datang lagi 2 orang temannya naik motor. Wuih..., anak SMP dah seperti itu tubuhnya. Montok sekali tubuh teman Fani yang satu itu. Pepek pantat seperti lonte aja tu cewek.
Dengan pakaian yang super ketat kupandangi tubuh teman Fani itu. Begitu cepat dan kuatnya kocokan dan sentakan tanganku saat mengocoki kontolku di jendela berhadap-hadapan dengan teman Fani itu.
Sambil mempercepat kocokan di kontolku dengan suara yang begitu aku tahan aku hanya bisa berujar, "dasar pepek... pantat, tetek kau teman Fani, seperti lonte kau...".
Dan crot..., maniku begitu tak tertahankan saat muncrat keluar di hadapan teman Fani itu yang aku tampung dengan tangan kiriku. Sumpah..., untuk anak perempuan yang masih SMP, menurut penilaianku, teman Fani ini memang sungguh luar biasa bodinya. Sumpah, memang seperti bodi lonte kelas atas yang begitu montok. Ah...
Kalau ku sejajarkan dengan Ning, hampir mengimbangi Ning la...

Minggu, 23 April 2017

Indahnya Tubuh "Ning"

22-04-2017, sampai saat ini, aku belum menemukan bentuk tubuh cewek yang sangat ideal bagiku selain bentuk tubuh Ning. Montok, tapi tidak gemuk dengan tetek yang sesuai dengan tubuh, juga pantat yang begitu indah, nampak besar dan padat tapi sesuai dengan paha dan tubuhnya.
Wajah Ning juga lumayan cantik, walau masih kalah jauh dengan kecantikan istriku. Nilai yang sangat plus untuk Ning adalah pantatnya itu lho........
Hari ini saat aku pulang kerja, dan  aku dapati Ning sedang menyetrika pakaian sambil menonton TV. Setelah aku mengganti pakaian, lalu aku duduk sambil pura-pura menonton TV juga. Padahal...
Sengaja aku duduk tepat di belakang Ning. Begitu penuh birahi mataku menelusuri setiap lekuk tubuh belakang Ning. Walau Ning dalam posisi duduk di lantai, tapi tidak mempengaruhi bentuk pantatnya yang montok itu.
Dan entah sengaja membiarkan, atau tidak, si Ning memakai celana legging yang pada bagian paha kanannya, sekitar selangkangannya koyak. Jam 16:09 kulihat dengan penuh birahi betapa putihnya kulit paha di sekitaran selangkangannya itu. Apalagi saat Ning bediri dan kemudian nungging di depanku. Langsung saja aku puaskan mataku untuk lebih dalam menelusuri dan memperhatikan pantatnya hingga mataku secara tak sengaja melihat kembali celana Ning yang koyak itu. 
Ada 2 kali Ning berdiri dan nungging di depanku. Jujur saja, kepingin saat itu aku ngocok. Tapi situasi gak memungkinkan. Lagian aku hanya ingin menarik ulur keadaan saja. Yang penting Ning nyaman aja dulu dengan keberadaanku di sekitarnya. Karena, kadang kulihat Ning seperti jinak-jinak merpati. 
Jadi aku hanya ingin Ning nyaman dengan berpakaian seperti itu. Dengan baju yang agak ketat dan celana legging. Ini sudah beberapa hari Ning sepertinya sering menggunakan legging.
Ah..., pepek dan pantat Ning...

Ngocok Di Belakang "Rika"

Hari ini tanggal 23-04-2017 aku sedang asik ngocok di ruang tamu rumahku dengan pintu yang terbuka lebar. Mengarahkan kontolku yang sedang aku kocok kepada cewek-cewek yang melintas. Ah..., menikmati setiap sentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku.
Tiba-tiba tanpa disangka, Rika lewat. Dan kemudian dia berhenti setelah melewatiku. Lalu, entah sengaja atau tidak, Rika memposisikan dirinya sedikit bergeser dan berdiri tepat searah dengan pintu dan posisi aku ngocok.
Ada gemuruh yang aku rasakan saat Rika memposisikan tubuhnya seperti itu. Teringat aku beberapa tahun yang silam, saat Rika masih SD, dengan begitu cuek berdiri di depanku saat aku ngocok. Tapi sekarang Rika sudah punya anak. Karena baru pun tamat SD dan beberapa bulan di SMP, Rika kawin karena sudah hamil.
Sengaja aku percepat kocokan tanganku di kontolku sambil memandang tubuh Rika yang benar-benar berada di depanku. Mengingat kembali saat Rika menjadi target favorit ngocokku beberapa tahun yang lalu.
Dari jam 09:56-09:59 aku ekspresikan birahiku ini dengan target Rika sampai aku nembak mani. Muncratan maniku sampai mengenai dadaku. Ah...Rika...Rika...