Sabtu, 22 Februari 2020

Ngocok Di Samping "Jeni"

Tanggal 22-02-2020, sedari pagi aku sudah berbugil ria sambil ngocok di jendela. Pada jam 09:19, terdengar suara Jeni sedang berbicara dengan anaknya, lalu dia membuka gerbang dan mengeluarkan motornya. 
Jeni sepertinya sengaja duduk di motornya menunggu anaknya keluar tepat di depanku yang begitu antusias merapatkan tubuhku yang bugil ini ke jerjak jendela, sambil mengocokkan kontolku dengan begitu cepat kearahnya dengan jarak sekitar 2 m.
Dasar lonte pepek pantat si Jeni ini,  nampak jelas sekali kalau Jeni pura-pura menoleh ke belakang memanggil anaknya, padahal pada saat dia menolehkan kepalanya ke belakang, sengaja dia perlambat gerakannya sambil melihat ke jendela rumahku dimana saat itu aku dalam keadaan bugil begitu penuh birahi mengarahkan kontolku yang aku kocok dengan begitu cepat ke arahnya. Tak mungkin si Jeni tidak mendengar hentakan tanganku yang begitu keras terdengar mengocoki kontolku.
Bukan hanya sekali, tapi berulang kali si Jeni melirik ke jendela rumahku. Dan aku tidak tahu sengaja atau tidak, tapi anak si Jeni benar-benar lama keluar dari rumahnya dan saat menutup gerbang rumahnya juga terdengar begitu lambat. 
Kesempatan seperti ini benar-benar aku pergunakan dengan sebaik-baiknya. Begitu aku nikmati setiap hentakan tanganku yang mengocoki kontolku sekitar 2 m di samping Jeni. 
Memang dari segi wajah, kurang cantik..., menang kulit putih dan sedikit kemerah-merahan kulit si Jeni dan memang bodi si Jeni cukup serasi lah. Teteknya tidak terlalu besar tapi pantatnya itu lho yang montok dan pastinya kalau telanjang si Jeni sangat membakar birahiku. 
Sambil ngocok, aku telusuri lekuk tubuh Jeni lebih dalam lagi sambil membayangkan kenikmatan pepek dan pantatnya sampai akhirnya, saat anak perempuan Jeni berdiri di samping motor, nampak jelas Jeni dan anak perempuannya memandang ke jendela rumahku, aku tidak dapat menahan dorongan maniku untuk keluar dari kontolku. 
Muncrat maniku sambil berkelonjot penuh rasa nikmat disaat keduanya memandang ke jendela tempat aku berdiri bugil ngocok. 
Ah..., dasar pepek pantat lonte si Jeni dan anak perempuannya ini. Nikmat sekali rasanya.

Senin, 17 Februari 2020

Bugil Ngocok Di Pintu

Tanggal 17-02-2020, jam 18:35 aku ngocok di pintu ruang tamu rumahku yang sengaja aku buka lebar. Padahal keadaan masih sangat terang dengan beberapa orang yang kadang melintas di depan rumahku. 
Sebenarnya, saat aku pulang, aku dapati rumah dalam keadaan kosong. Dan santai saja aku menutup pintu dan mulai membuka seluruh pakaianku. 
Kemudian aku berdiri bugil ngocok di jendela sambil memandangi cewek-cewek yang melintas di depan rumahku sambil berharap Fani atau Yuli keluar dari rumahnya dan berdiri di gang depan rumahku. 
Sengaja aku ikat buah zakarku. Kopyor-kopyor seiring dengan naik turunnya tanganku yang sedang mengocoki kontolku. 
Karena sensasinya terasa masih kurang, kemudian aku tutup tirai jendela dan aku berdiri ngocok di dalam tirai jendela yang otomatis dari arah depan akan nampak jelas kalau saat itu aku sedang dalam keadaan bugil ngocok di jendela. 
Tak berapa lama kemudian aku lihat ada seorang cewek hendak melintas di depan rumahku. Dan tanpa basa basi, aku langsung membuka pintu depan rumahku dan terus saja ngocok di pintu saat cewek tersebut melewati aku. 
Tapi aku tidak nembak mani, dan memang sengaja agar aku bisa lebih lama lagi mengekspresikan birahiku ini dengan posisi bugil ngocok di pintu. 
Sensasi yang luar biasa. Adrenalin begitu terpacu seiring semakin cepatnya kocokan tanganku di kontolku. Begitu aku nikmati suasana bugil ngocok di pintu depan rumahku. Suara hentakan tanganku yang begitu keras terdengar mengocoki kontolku dan kopyor-kopyor buah zakarku yang aku ikat semakin menambah kenikmatan yang aku rasakan. Sampai akhirnya aku nembak mani dan aku tampung dengan tangan kiriku. 
Ah..., nikmatnya...

Sabtu, 15 Februari 2020

Ngocok Di Depan "Yuli"

Tanggal 15-02-2020, lagi asik-asiknya bugil ngocok di jendela, tiba-tiba aku lihat Yuli keluar dari rumahnya. Dan entah kenapa kontolku yang tadinya ereksi sempurna seperti biasa saat aku ngocok, tiba-tiba bertambah ereksi dengan urat di kontol yang ikut menonjol keras. 
Dasar lonte pantat torok pepek si Yuli ini, begitu aku rutuki seiring denyut kenikmatan yang terjadi di kontolku. Belum pernah aku merasakan urat kontolku yang menonjol keras seperti ini sebelumnya. Terasa begitu hebat ereksi yang terjadi di kontolku ini saat aku ngocok di depan Yuli yang secara perlahan mulai berjalan keluar menuju gang di depan rumahku. 
Lonte...lonte..., semakin aku merapatkan tubuhku ke jerjak jendela, hingga kontolku menyentuh kaca jendela dan tak aku perdulikan suara berisik tanganku yang mengocoki kontolku ini beradu dengan jerjak jendela seiring semakin mendekatnya Yuli ke arah mulut gang di depan rumahku sampai akhirnya dia melewati aku yang begitu penuh tatapan birahi, dengan kontol yang ereksi sampai urat kontolku menonjol keras keluar, mengarahkan kontolku yang aku kocok ini ke arahnya. 
Yuli berjalan melewati aku menuju samping kiriku dan dengan terpaksa aku hentikan acara ngocokku, sambil menunggu dia kembali lagi, aku pandangi kontolku yang lain dari biasanya. 
Jujur saja, kalau ereksi sempurna itu sudah biasa, ya setiap aku ngocok ya pasti ereksi sempurna. Bahkan saat aku ngocok dengan target langsungpun ya biasa..., ya seperti ereksi pada umumnya. 
Tapi, kali ini memang sangat berbeda. Urat-urat di kontolku begitu nampak jelas mengeras menonjol dari batang kontolku yang sudah sangat ereksi dan rasanya juga begitu berbeda. Terasa nikmat yang sangat luar biasa. 
Ah..., dasar pepek pantat lonte si Yuli ini. Baru dia seorang dan yang pertama sekali yang bisa membuat kontolku seperti ini, sambil aku elus dan aku pijit urat-urat di kontolku ini penuh ketidak percayaan. Ya klo dilihat memang lumayan cantiklah si Yuli ini, dengan tubuh yang menurutku kurus, tapi pantatnya itu lho yang sangat montok. 
Lonte...lonte... 
Dari ujung nampak Yuli mulai berjalan dan dengan penuh semangat, kembali aku menempatkan tubuhku begitu rapat dengan jerjak jendela dan aku ngocok dengan begitu cepat. Suara berisik tanganku yang mengocoki kontolku beradu dengan jerjak jendela membuatku semakin bersemangat dan berharap agar Yuli dapat mendengarkannya juga. 
Begitu aku nikmati hentakan tanganku yang begitu kuat dan cepat mengocoki kontolku saat Yuli semakin mendekati posisiku, hingga posisi Yuli benar-benar di depanku, dan jam menunjukkan pukul 09:15 akhirnya kontolku muncrat begitu banyak mani yang aku tampung dengan tangan kiriku. 
Berkelonjotan penuh kenikmatan yang luar biasa saat aku nembak mani di depan Yuli. 
Ah..., dasar pepek pantat lonte si Yuli ini. 

Jumat, 14 Februari 2020

Ngocok Di Depan "Fani"

Tanggal 14-02-2020, jam 08:46 terlihat jelas lirikan mata Fani mengarah ke tubuhku yang sedang bugil ngocok di jendela saat dia menyeberang dari gang depan menuju warung di sekitar samping rumahku. 
Memang sedari tadi aku ngocok di jendela dan sangat berharap akan kehadiran Fani. Sempat juga aku lihat Fani sedang menyapu teras rumahnya dan kembali masuk ke dalam rumahnya. Ah..., dasar pepek. 
Tapi tak lama kemudian, aku lihat Fani keluar dari rumahnya dan berdiri di jalan depan rumahnya. Semakin aku percepat kocokan di kontolku sambil menikmati keindahan tubuh Fani. Dan tanpa disangka, kemudian Fani berjalan menuju keluar gang. 
Begitu aku lihat Fani mulai melangkahkan kakinya dari depan rumahnya dan aku prediksikan Fani akan berjalan  menuju keluar, langsung saja dengan begitu berambisi aku semakin merapatkan tubuhku ke jerjak jendela hingga kepala kontolku menyentuh kaca jendela dan semakin aku percepat kocokan di kontolku. 
Aku abaikan suara berisik yang berasal dari tanganku yang sedang mengocoki kontolku beradu dengan jerjak jendela karena begitu aku sangat berambisi untuk nembak mani di depan Fani. 
Saat Fani berjalan keluar, aku lihat tatapan mata Fani terus saja mengarah ke jendela rumahku. Dimana saat itu aku dalam keadaan bugil ngocok dan mengarakan kontolku ke arahnya. 
Tapi sayangnya,  saat Fani sudah berada di mulut gang dan berhenti untuk menyebrang ke depan rumahku, wajahnya tampak dia arahkan ke kanan. Tapi aku tetap saja dengan penuh ambisi mengarahkan kontolku yang aku kocok ke arahnya. 
Dan saat Fani menyebrang ke depan rumahku itulah aku lihat Fani melirik kembali ke jendela rumahku, dan aku yakin Fani dapat melihat dengan jelas aku sedang berdiri dalam keadaan bugil mengarahkan kontolku dan ngocok di depannya. 
Akupun tidak menyia-nyiakan lirikan mata Fani dengan lebih cepat mengocoki kontolku hingga akhirnya aku nembak begitu banyak mani tepat dalam kondisi Fani masih melirik ke arahku. 
Ah..., berkelonjotan penuh kenikmatan padahal Fani sudah berlalu dari hadapanku. Nikmatnya...