Sabtu, 07 Mei 2016

Bugil Ngocok Di Depan "Dewi"

Mungkin karena tubuhnya sedikit mungil, aku sempat salah mengira kalau Dewi itu masih SD. Tapi ternyata salah. Rupanya Dewi sudah SMP. Padahal saat itu jelas-jelas aku bugil ngocok di depannya.
Sore itu, tanggal kejadiannya aku lupa, dari jam 17:00-18:30 aku bugil ngocok di dapur rumahku. Pintu dapur sengaja aku buka untuk lebih membuat sensasi bugil ngocokku semakin bertambah.
Memang banyak cewek-cewek yang berlalu lalang saat itu. Dan aku hanya curi-curi kesempatan berdiri sambil bugil ngocok saat posisi mereka sedikit melewati aku.
Sekitar jam 18:25 kulihat Dewi sedang naik sepeda dengan adiknya dan sepertinya akan melewati aku. Dengan jantung yang sedikit bergemuruh aku mulai mempersiapkan posisi untuk berdiri ngocok di depan pintu dapur. Saat Dewi mulai kulihat semakin mendekat, lalu aku berdiri di depan pintu dapur dalam keadaan bugil ngocok, padahal saat itu hari masih terang. Sekitar ½ menit aku menunggu Dewi untuk melewati aku sambil aku tetap dalam posisi bugil ngocok di depan pintu dapur rumah. Semakin kupercepat sentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku saat roda depan sepeda Dewi mulai nampak.
Aku begitu berambisi sekali saat itu. Dengan nekat aku keluar dan berjalan menyongsong Dewi dengan keadaan bugil sambil tanganku tak henti-hentinya mengocoki kontolku.
Dan saat aku menyongsong Dewi, dia berhenti dan memutar sepedanya. Aku semakin mendekatinya hingga jarak aku dan Dewi sekitar 3 meter. Sambil terus kupercepat kocokan di kontolku, aku biarkan Dewi melihat aku dalam keadaan bugil ngocok di depannya.
Sangat kentara sekali Dewi pura-pura tidak melihat aku ngocok. Sambil memutar sepedanya, kulihat dia melirik ke arahku. Dan saat Dewi melirik ke arahku itulah aku nembak mani. Sempat tertegun sejenak kulihat Dewi saat aku memuncratkan maniku di depannya. Saat itu aku sengaja memposisi jarakku dengan Dewi sekitar 3 meter sampai aku benar-benar memuncratkan seluruh maniku dari kontolku dan kubiarkan berceceran di lantai. Setelah itu aku kembali masuk ke dalam rumahku, berjalan dengan santai dalam keadaan bugil setelah kulihat Dewi bersiap-siap mengayuh sepedanya.
Karena saat itu kupikir Dewi masih SD, jadi santai lah... Tapi pada esok harinya baru aku tahu kalau Dewi sudah SMP, karena dia lewat di depan rumahku dengan seragam SMPnya. Aku yakin Dewi sepertinya sengaja lewat di depan rumahku menunjukkan kalau dia bukan anak-anak lagi. Dan setahu aku, Dewi tidak pernah pergi sekolah melewati rumahku. Karena jalan menuju sekolahnya lebih dekat bila tidak melewati rumahku. Di samping itu, tubuh Dewi yang kurus mungil dengan mata yang lentiknya itu sungguh seperti masih anak-anak, khususnya anak SD.
Dan seperti biasa, sama seperti target-target ngocokku yang pernah melihat aku ngocok, pandangan mata Dewi selalu saja mengarah ke kontolku bila kami berpapasan atau jumpa di warung. Dan sepertinya sikap Dewi biasa aja, hanya pandangan matanya selalu nampak curi-curi pandang ke kontolku.