Ngocok di tempat umum merupakan sesuatu hal yang sangat menantang bagiku. Ada debar dan rasa yang tidak dapat aku katakan yang membuat adrenalinku semakin terpacu. Apalagi saat aku mulai mengeluarkan kontolku dan mengocokinya...
Di awal aku mulai ngocok di tempat umum adalah di sebuah kegiatan sekolah yang aku ikuti. Pada saat itu aku sebagai peserta beserta teman-temanku harus bermalam di sana. M F nama tempat itu yang setiap tahunnya mengadakan acara untuk sekolah-sekolah memamerkan teknologi bidang pendidikan. Beserta beberapa teman, kami menempati sebuah stand. Pada malam harinya, saat jam menunjukkan sekitar pukul 23:00, iseng temanku memutar video porno. Banyak juga teman-teman dari sekolah lainnya ikut gabung dan menonton video tersebut. Selama menonton video tersebut kontolku sepertinya tidak dapat diajak komproni. Akhirnya setelah film porno tersebut usai, aku jadi serba salah. Gak bisa dibayangkan saat itu begitu memberontaknya kontolku ingin dikocok.
Dengan beralasan ingin kencing, aku akhirnya meninggalkan teman-temanku yang masih berkumpul di stand. Kulangkahkan kakiku menuju toilet dan akhirnya aku masuk ke dalam toilet cewek. Kemudian aku keluar lagi untuk memastikan keadaan aman, dan kembali masuk ke toilet cewek tersebut. Saat itu adalah saat pertama sekali aku ngocok di tempat umum. Dengan sedikit berdebar, kukeluarkan kontolku dan mulai mengocokinya. Dan akhirnya aku mulai menikmati setiap hentakan-hentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku sambil menghayalkan film porno yang telah aku tonton. Dan di akhir kenikmatan ngocokku saat itu adalah memuncratkan maniku yang begitu banyak keluar sampai mengenai dinding dan berceceran di lantai toilet cewek M F. Buru-buru aku masukkan kontolku ke dalam celanaku sesaat setelah melihat begitu banyaknya maniku yang berceceran di dinding dan lantai toilet karena aku mendengar suara langkah sepatu yang mendekat. Lalu aku keluar dari toilet dan mendapati petugas keamanan sedang check situasi. Aku tahu dia tidak curiga, karena aku santai saja keluar dari toilet cewek itu sambil merapikan celanaku. Dan dia tidak masuk ke toilet tersebut, melainkan melanjutkan langkahnya menuju taman. Sampai di stand, kulihat teman-temanku masih ngobrol. Dan aku baru menyadari bercak maniku begitu tergambar jelas di celanaku, masih basah. Aku tutupi bagian depan celanaku yang berbercak mani dengan bajuku. Kemudian aku merebahkan diri dengan posisi telungkup dan pura-pura tidur. Padahal, sampai pagi aku tidak bisa tidur karena selalu terbayang-bayang film porno yang aku tonton, dan juga pikiran tentang siapa cewek yang pertama kali yang akan masuk ke dalam toilet itu. Yang pastinya, dia akan menemukan ceceran mani yang membekas di dinding dan lantai toilet cewek M F itu.
Dan dari kejadian itu aku mulai berani ngocok di tempat umum. Hingga beberapa bulan kemudian, aku dan teman-teman pergi ke daerah Lgkt. Di sana ada familiku. Sampai di sana sore hari dan kami mandi-mandi di sungai daerah Lgkt tersebut. Pada malam harinya, aku dan teman-teman jalan keliling kampung. Dan di persimpangan jalan ada sebuah pos ronda yang mati lampunya. Tiba-tiba ada ideku untuk ngocok di sana. Dan di ujung jalan kulihat beberapa cewek sedang jalan menuju ke arah pos ronda tersebut. Lalu dengan beralasan ingin merokok, aku suruh teman-temanku mencari warung untuk membelinya, sementara aku menunggu di pos ronda tersebut. Karena yang menyuruh itu aku, jadi mereka segan dan seluruh teman-temanku kemudian meninggalkan aku di pos ronda untuk mencari warung membeli rokok.
Begitu teman-temanku membalikkan badan, langsung aku meraba-raba kontolku biar ereksi. Dan setelah ereksi, kutunggu sampai mereka berbelok. Setelah sudah tidak nampak lagi teman-temanku itu, dengan perasaan yang berdebar, aku mengeluarkan kontolku dari celanaku. Saat itu aku duduk di bangku depan pos ronda, jadi dapat kulihat kalau cewek-cewek itu masih menuju ke arahku. Kemudian aku berdiri dan mulai mengocoki kontolku. Debar jantungku begitu cepat, secepat kocokan tanganku di kontolku. Apalagi saat cewek-cewek itu mulai mendekati pos ronda. Walaupun pos ronda itu lampunya mati, tapi lampu jalan lumayan terang untuk menyinari aku yang sedang ngocok. Aku tahu, saat itu sebenarnya cewek-cewek itu hendak duduk di pos ronda, tapi setelah mengetahui keberadaanku, dan mereka tahu kalau saat itu aku sedang ngocok, dengan langkah kaki yang cepat mereka buru-buru berjalan melewati aku yang sedang berdiri ngocok mengarahkan kontolku ke arah mereka. Aku nembak mani setelah posisi cewek-cewek itu melewati aku. Aku biarkan maniku berceceran di depan pos ronda tersebut.
Setelah siap nembak mani dan memasukkan kontolku ke dalam celana, kemudian aku menempatkan posisiku berdiri sedikit ke depan menutupi ceceran maniku. Dan tak lama kemudian teman-temanku datang dan kamipun melanjutkan acara jalan keliling kampung Lgkt.
Di pagi harinya, di dinding pos ronda yang aku jadikan tempat ngocokku ada tulisan yang cukup besar dengan menggunakan bahasa jawa : "AWAS PEJUH". Dan bila diartikan dalam bahasa Indonesianya adalah "AWAS AIR MANI".