Kamis, 01 Juni 2023

Bugil Ngocok Di Depan "Novi"

Tanggal 01-06-2023, jam 05:55-06:03 aku bugil ngocok sampai nembak mani di depan Novi. Awalnya aku hanya iseng ingin bugil ngocok di teras rumah mertuaku. Terkadang, ada saja ide yang berada di benakku saat rumah mertuaku sedang kosong. Dan sengaja aku memarkirkan motorku di teras rumah mertuaku sebagai alasan aku bisa berlama-lama di sana. Lampu depan rumahku juga sudah aku matikan.
Disaat aku sudah berada di teras rumah mertuaku dan menurunkan celanaku hingga ke lututku, tiba-tiba aku dengar suara pintu pagar rumah Novi. Sambil menyembunyikan tubuhku yang hampir bugil di balik tirai teras, perlahan aku ngocok dan menunggu siapa yang membuka pintu pagar rumah si Novi itu.
Dasar lonte pepek torok..., rupanya si Novi yang keluar rumah. Begitu Novi menutup kembali pintu pagarnya, dia langsung berjalan membelakangi posisiku. Ah..., lonte kau Novi..., akupun dengan sigap menempatkan posisiku yang semula bersembunyi di balik tirai teras, menjadi berdiri di teras dan langsung ngocok mengiringi langkahnya menuju seberang jalan. Ah..., seandainya saat itu si Novi berbalik arah, pasti dia akan jelas melihat aku sedang ngocok dengan celana yang sudah melorot sampai dengan lututku. Apalagi saat itu hari sudah mulai terang. Dasar pepek pantat torok kau Novi..., jadi tanggung acara ngocokku.
Sampai dengan beberapa saat aku masih ngocok di teras rumah mertuaku sambil menunggu Novi kembali ke rumahnya. Dan setelah aku mempertimbangkan resiko, dimana akan sangat jelas nampak posisiku ngocok seandainya Novi berjalan pulang ke rumahnya, akhirnya aku membuka pintu rumah mertuaku dan masuk sambil mematikan lampu ruangan.
Aku tahu, walaupun lampu ruangan sudah aku matikan, tapi bias pagi yang mulai beranjak terang membuat posisiku saat itu tidak begitu tersamarkan. Ah..., pepek lonte pantat torok lah kau Novi..., aku sepertinya tertantang untuk tetap melanjutkan niatku ngocok seandainya Novi pulang ke rumahnya. 
Dan benar saja, tak berapa lama kemudian nampak Novi akan berjalan menyeberang jalan menuju kembali ke rumahnya. Melihat hal itu aku yang saat itu sedang duduk ngocok dengan celana yang berada di kakiku, langsung bangkit menyongsong Novi. Langkah kaki Novi yang berjalan begitu santai membuat aku begitu menikmati hentakan tanganku di kontolku.
Saat itu aku berdiri hanya sekitar 2 meter dari pintu depan rumah mertuaku. Sambil ngocok memperhatikan Novi yang perlahan mulai mendekat ke rumahnya, aku begitu tertantang untuk melepaskan celanaku yang masih berada di kakiku. Saat itu posisi Novi sudah setengah perjalanan menuju rumahnya, dan aku langsung melepas celanaku. Begitu cepatnya tanganku mengocoki kontolku. Suara hentakannya terdengar begitu jelas. 
Aku biarkan celanaku itu tergeletak begitu saja di lantai dan aku semakin mendekat ke pintu depan rumah mertuaku. Jujur, aku sadar cahaya pagi bener-benar tidak dapat menyamarkan posisi tubuh bugilku yang sedang ngocok mengarah ke Novi, tapi malah semakin membuat adrenaline ku seperti terpicu.
Aku juga tahu, Novi sedikit melirik ke arah aku saat dia sudah mulai sampai ke pintu gerbang rumahnya yang hanya berjarak sekitar 7 m dari posisiku. Apalagi saat si Novi sampai di depan pintu gerbang rumahnya, ketika dia berhenti untuk membuka pintu gerbangnya, nampak Novi benar-benar mengarahkan wajah dan pandangannya ke arah aku yang saat itu semakin cepat mengocoki kontolku. 
Di depan Novi, aku yang dalam keadaan bugil ngocok berkelonjoton penuh kenikmatan saat puncak kenikmatan birahiku tak dapat aku bendung. Tangan kiriku meremas kepala kontolku sambil menahan muncratan maniku disertai kelonjotan hebat yang aku rasakan disaat Novi memandang ke arah aku. Ah..., lonte pepek torok kau Novi..., tak aku perdulikan apakah si Novi itu benar-benar jelas melihat aku sedang ngocok atau tidak. Lonte pepek torok kau Novi...
Dan aku perhatikan sampai sore hari, Novi tidak keluar dari rumahnya. Dasar pepek torok lonte...