Tanggal 30-11-2022, jam 10:38-10:42 disaksikan oleh Kia, aku ngocok sampai nembak mani di depannya. Ini adalah yang paling perdana aku benar-benar ngocok disaksikan Kia secara langsung.
Jujur saja, aku benar-benar sangat nekat. Suasana hiruk pikuk di rumah karena aktifitas tidak membuat aku menyia-nyiakan kesempatan untuk dapat ngocok di depan Kia yang saat itu sedang duduk di kursi tamu.
Dari dalam kamarku, begitu sabar aku menunggu kesempatan untuk dapat ngocok di depan Kia. ***** dan ** yang bermain bersama Kia membuat aku harus menunggu kesempatan yang ada. Pintu kamarku hanya sedikit saja aku buka untuk melihat situasi yang ada.
Hingga akhirnya Kia sedang dalam posisi sendiri di ruang tamu rumahku dan secara perlahan sambil terus saja ngocok aku berjalan keluar kamar untuk mendekatinya. Kia nampak sedang asik dengan mainannya dan sesaat setelah aku keluar dari kamar, langsung saja aku memanggil nama Kia agar dia menoleh ke arah aku.
"Kia...", kataku memanggil namanya dengan tidak menghentikan kocokan tanganku di kontolku dan tetap meneruskan langkahku lebih mendekati Kia hingga jarak antara aku dengan Kia hanya 1 m.
Dari wajah Kia, nampak dia sedikit gugup melihat aku yang secara perlahan berjalan ke arahnya dengan posisi kontol yang sedang aku kocok. Sesaat setelah Kia melihat aku ngocok dan aku sudah berada sekitar 1 m di depannya, Kia turun dari kursi dan langsung bilang minta pulang.
"Mana Kia...", kataku dengan sedikit bergemuruh saat aku melihat Kia turun dari kursi.
"Pulang...", kata Kia sambil memperhatikan kontolku yang sedang aku kocok dan telor kontolku yang membulat karena aku ikat.
"Sini aja...", kataku dengan suara yang sedikit bergetar karena aku masih terus saja ngocok di depannya.
"Pulang...", kata Kia dengan wajah yang begitu masam dan berusaha menghindari tangan kiriku yang hendak menahan langkahnya.
Ah..., dasar lonte pepek torok..., di depan Kia yang berusaha menghindar dariku, muncratan maniku tidak dapat aku tahan yang akhirnya aku tampung dan tahan dengan tangan kiriku. Dasar pepek..., Kia akhirnya pulang, sementara aku berkelonjotan penuh nikmat sambil menahan muncratan maniku dengan tangan kiriku.
Ada satu kesan yang sedikit mengganjal saat Kia pulang. Karena dia langsung menutup pintu rumah mertuaku. Apakah dia ngerti saat itu aku sedang ngocok di depannya?