Tanggal 21-01-2020, sekitar jam 14:00 iseng aku datang ke rumah mertuaku. Sebenarnya aku berniat untuk menjadikan Teti sebagai target ngocokku, karena tadi malam, tanpa sungkan si Teti mengeluarkan teteknya untuk menyusui bayinya saat ngobrol bersama aku dan istriku, walau kemudian dia tutupi dengan bajunya. Tapi ujung tetek dan sedikit putingnya kan masih nampak. Rasanya gimana gitu..., pingin melototi terus tetek si Teti, tapi ada istriku di sampingku. Tadi malam Teti berada di rumah sendirian karena suaminya, adik iparku, sedang bekerja dan pulang jam 21, sementara mertuaku berada di A S. Makanya dari rumah sengaja aku memakai celana pendek tanpa memakai sempak dan aku benar-benar sangat berambisi untuk menjadikan Teti sebagai target ngocokku.
Tapi sampai di rumah mertuaku, aku lihat keadaan tampak sunyi dan aku pikir Teti mungkin sedang tidur siang. Lagian pintu depan tampak terbuka dan akupun langsung memanggil Teti sambil masuk ke dalam rumah.
Saat masih di depan pintu, aku sedikit terkejut karena aku mendapati mertuaku sedang tidur di sofa. Ah..., berarti mertuaku itu baru tiba dari A S. Jadi kemungkinan besar akan batal niatku untuk menjadikan Teti sebagai target ngocokku.
Ya sudah, aku langsung masuk saja ke dalam rumah sambil aku lirik ke kamar Teti yang tampak terbuka lebar. Aku lihat Teti tidak ada di dalam kamarnya dan perlahan aku ke dapur untuk mencari keberadaan Teti. Setelah aku cari di sekitar rumah dan tak juga aku temukan si Teti, akhirnya aku duduk dan posisiku tepat menghadap kearah mertuaku yang sedang tidur di sofa panjang.
Aku jadi serba salah, kondisi rumah yang tampak sunyi, dengan posisi mertuaku yang sedang tidur di sofa, sementara aku tidak tahu keberadaan Teti di mana, ah... pepek lah, begitu merutuknya hatiku saat itu.
Tak dapat aku pungkiri denyut-denyut nikmat yang aku rasakan di kontolku saat aku duduk di depan mertuaku, dengan jarak sekitar 3 m, dan aku mulai menelusuri lekuk-lekuk tubuh mertuaku yang tidur dengan posisi menyamping tepat menghadap ke aku.
Kepala mertuaku tertumpu pada topangan tangan sofa dan kaki mertuaku sedikit menekuk yang membuat imaginasiku mulai bermain. Perlahan tapi pasti kontolku mulai ereksi seiring dengan semakin liarnya imaginasi birahiku terhadap mertuaku. Apalagi aku jadi ingat saat dulu aku juga pernah mendapati mertuaku sedang tidur dan kemudian secara nekat aku bugil ngocok di atas kepala mertuaku, semakin membuat kontolku memberontak ingin dikocok.
Ah..., lonte pepek Teti..., entah dimana posisinya saat ini.
Rasa penasaran dan merasa tertantang dalam kondisi seperti itu, membuatku akhirnya bangkit dari kursi dan aku biarkan kontolku nampak jelas menyodok bagian depan celanaku, lalu aku berjalan mendekati mertuaku. Aku telusuri lekuk tubuh mertuaku yang tampak sangat menggairahkan bagiku.
Kemudian aku berjalan menuju pintu sambil melihat kondisi yang ada. Dari pintu ini nampak jelas begitu montoknya pantat mertuaku, karena posisi pantat mertuaku mengarah ke pintu rumah dan kepala mertuaku mengarah ke kamar Teti. Begitu menggelegak birahiku ini saat aku penuh birahi menatap pantat mertuaku seperti menantang ingin dikocok oleh kontolku. Ah..., pasti nikmat rasanya kalau pada posisi mertuaku seperti itu lalu aku berada di belakangnya melesakkan kontolku ke dalam pepeknya. Mengocok pepek mertuaku dengan kontolku dari posisi belakang pasti sangat nikmat. Dan kalau kontolku sudah belepotan lendir pepek mertuaku, baru aku lesakkan kontolku ini ke dalam pantatnya.
Saat itu aku berdiri di depan pintu, tapi masih di dalam ruangan dan membelakangi halaman, dan secara nekat, sambil menatap pantat mertuaku, perlahan aku mulai mengeluarkan kontolku dan santai saja aku mulai ngocok menikmati indahnya pantat mertuaku.
Aku lirik jam dinding menunjukkan pukul 14.12 saat aku mulai mengeluarkan kontolku dan berdiri ngocok sambil memandang pantat mertuaku. Lalu sambil terus saja ngocok aku berjalan lewat di depan mertuaku dan berhenti tepat di atas kepala mertuaku.
Ah..., nikmatnya rasa kontolku ini saat aku ngocok di dekat kepala mertuaku. Aku dengar dengkuran halus mertuaku yang membuat aku semakin nekat untuk lebih mendekatkan kepala kontolku di kepala mertuaku sampai akhirnya aku lepas kendali dengan menempelkan kepala kontolku di dahi mertuaku.
Sangat perlahan aku kocok kontolku yang menempel di dahi mertuaku sambil aku tahan agar aku tidak cepat nembak mani. Nikmatnya..., dan sensasi luar biasa yang aku rasakan di kontolku yang aku kocok ini sambil menatap lebih dalam lekuk tubuh mertuaku.
Terasa semakin membara dan begitu menggelegak birahiku ini hingga beberapa kali aku hentikan kocokan tanganku di kontolku agar aku tidak cepat nembak mani. Lalu aku menghentikan acara ngocokku dan melepaskan kontolku yang menempel di dahi mertuaku, kemudian aku berjalan mendekati pintu kamar Teti yang hanya berjarak 1.5 m dari kepala mertuaku.
Kemudian aku ambil HPku dan langsung saja aku hidupkan mode perekam video di HPku dan aku letak di kursi rias yang ada di samping pintu masuk kamar Teti. Aku geser kursi itu untuk memposisikan perekaman video HPku tepat mengarah ke mertuaku.
Jam menunjukkan pukul 14:23 saat perlahan tapi pasti, di depan pintu kamar Teti, aku mulai membuka baju dan celanaku. Jujur, gemetar juga tangan ini saat aku membuka baju dan celanaku. Ah..., entah lah, sangat nekat dan sangat beresiko karena aku juga tak tahu apakah mertuaku masih nyenyak tidurnya atau tidak, dan posisi Teti juga aku tidak tahu dimana.
Tapi, mengingat kontolku sudah sangat memberontak ingin dikocok. Akhirnya, secara perlahan, dalam keadaan bugil dan pintu juga terbuka lebar, aku berjalan mendekati mertuaku. Sambil jalan tanganku mulai mengocoki kontolku.
Aku berhenti sekitar 50 cm tepat di depan wajah mertuaku. Kontolku yang aku kocok ini benar-benar tepat berada di hadapan wajah mertuaku. Pinggulku ikut maju mundur seirama dengan hentakan tanganku yang mengocoki kontolku.
Wuih..., nikmatnya...
Begitu aku nikmati hentakan tanganku yang mengocoki kontolku, sementara aku dalam keadaan bugil berdiri ngocok semakin mendekatkan kontolku ke wajah mertuaku, sampai akhirnya kepala kontolku hanya beberapa centimeter saja di depan wajah mertuaku.
Mungkin kurang dari 5 cm kepala kontolku ini dari wajah mertuaku. Aku ngocok sambil terkadang mempermainkan kontolku yang masih terus saja aku kocok di depan wajah mertuaku.
Nikmatnya hentakan tangan ini yang mengocoki kontolku. Nikmatnya bugil berdiri sambil ngocok di depan wajah mertuaku.
Tak aku pikirkan lagi resiko yang mungkin saja terjadi. Dapat dibayangkan kalau saat itu tiba-tiba mertuaku bangun dan mendapati aku dalam keadaan bugil berdiri di hadapannya dengan kontol yang sangat ereksi hanya beberapa centimeter dari wajahnya. Belum lagi resiko Teti yang bisa saja tiba-tiba datang dan mendapati aku sedang berbugil ria di hadapan mertuaku.
Tak aku pikirkan lagi resiko-resiko itu semua. Karena yang aku rasakan adalah rasa nikmat hentakan tanganku yang mengocoki kontolku dan rasa nikmat sensasi bugil ngocok di hadapan mertuaku.
Sampai akhirnya aku tidak dapat membendung dorongan air maniku untuk muncrat dari kontolku.
Berkelonjotan penuh kenikmatan saat maniku ini muncrat dan aku tampung dengan tangan kiriku.
Aku lirik jam menunjukkan pukul 14:34 saat aku sudah meredakan kelonjotan nikmat tubuhku yang bugil di hadapan wajah mertuaku.
Puasnya..., ah..., nikmatnya saat aku rasakan muncratan maniku keluar dari kontolku.
Lalu, aku matikan mode rekaman video di HPku. Walau sedikit susah, karena tangan kiriku masih belepotan air mani, akhirnya aku bisa mengenakan kembali celanaku. Dan sambil mengambil bajuku yang masih tergeletak di depan pintu kamar Teti, aku berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan maniku yang ada di tangan kiriku.
Ah..., nikmatnya...
Masih saja terasa kenikmatan saat aku bugil ngocok sampai muncrat mani di hadapan mertuaku saat aku membersihan maniku di tangan kiriku.
Kemudian aku keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap dan mengambil HPku yang tadi aku letak di kursi rias, lalu aku menghidupkan TV.
Ya aku cuma menghidupkan TV tanpa aku tonton tayangannya, karena aku lebih memilih melihat hasil rekaman videoku yang baru saja aku rekam tadi.
Ah..., hasil video yang sempuna. Walau sedikit jauh hasil rekamannya, tapi tampak jelas saat aku mulai membuka baju dan celanaku dan saat aku dalam keadaan bugil berjalan mendekati mertuaku, hingga tampak aku berkelonjotan hebat penuh nikmat saat aku menembakkan maniku di depan wajah mertuaku.
Ah..., seandainya bisa kukentot lah mertuaku ini..., satu hari penuh akan aku kocok pepeknya dengan kontolku sampai becek pepeknya dan akan aku buat salah tingkah mertuaku itu saat aku kocok pantatnya dengan kontolku.
Aku tandai saat mertuaku tersentak bangun pada pukul 15:06, karena bertepatan dengan datangnya Teti dan suaminya, yaitu adik iparku yang entah sengaja atau tidak menghidupkan klakson motornya yang bersuara sangat keras itu.
Sedikit terkejut mertuaku melihat aku yang sudah ada disana.
"Eh..., dah lama datangnya ***?", tanya mertuaku saat dia terbangun dan melihat aku.
"Nggak bu, baru juga sampai, di rumah listriknya padam, suntuk, makanya *** kemari. Dan ibu nampak nyenyak ya sengaja *** tidak banguni", jawabku.
Teti dan suaminya masuk ke rumah dan bergabung duduk bersama aku ngobrol dengan mertuaku.
Rupanya mertuaku tadi sampai dari A S sekitar jam 11 siang dan karena lelah jadi tertidur di sofa. Dan juga adik iparku sedang libur kerjanya dan mengajak Teti serta anak bayinya jalan-jalan sambil belanja.
Untuk mengantisipasi keadaan, sengaja aku berlama-lama di rumah mertuaku sambil nonton TV bersama adik iparku dan mertuaku sambil diselingi obrolan ringan tentang A S dan juga perkembangan anak adik iparku itu, sementara Teti dan anaknya masuk kamar karena mau menyusui bayinya.
Aku pulang dari rumah mertuaku sekitar jam 17 dengan rasa puas. Puas karena dengan leluasa berbugil ria sambil ngocok dan muncrat mani di depan wajah mertuaku yang sedang tidur.
Ah... benar-benar sangat beresiko, tapi nikmat...
Makasih ya mertuaku..., terpuaskan birahiku dengan cara bugil ngocok sampai muncrat-muncrat maniku di depanmu.