Tanggal 26-06-2018, jam 12:00-16:30 aku ngocok di ruang tamu rumahku. Duduk santai sambil ngocok di kursi yang langsung menghadap ke jalan depan rumahku dengan pintu yang aku buka lebar. Ah..., nikmatnya ngocok kontolku kali ini. Apalagi sengaja aku ikat telor kontolku dengan tali. Ini menambah sensasi kenikmatan kontolku. Jadi kopyor-kopyor dan gondal-gandul saat kontolku aku kocok.
Dari posisi duduk sampai aku ngocok berdiri mengarahkan kontolku yang aku kocok ini ke cewek-cewek ABG melintas di depanku. Beberapa anak perempuan seusia SD nampak olehku mulai berjalan keluar dari gang di seberang rumahku. Dan aku langsung berdiri sambil lebih mempercepat dan menguatkan hentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku sambil berharap agar mereka nyebrang dan melewati aku. Tak berapa lama kemudian, anak-anak perempuan itu semakin mendekati mulut gang dan kemudian menyebrang serta melewati aku yang saat itu dengan penuh birahi mengarahkan sambil mengocoki kontolku dengan cepat, sementara aku biarkan celana pendekku melorot hingga beberapa centi dari telor kontolku yang aku ikat tadi. Ah..., nikmatnya... Apalagi kocokan tanganku yang begitu cepat itu juga membuat telor kontolku juga ikut bergerak naik turun.
Nampak dua orang anak perempuan berhenti sebelum mereka menyeberang jalan karena beberapa motor terlihat berlalu dengan kecepatan tinggi. Jelas dari tatapan mata kedua anak perempuan itu mengarah ke kontolku yang aku kocok. Tak ada ekpresi apa-apa dari mereka yang membuat aku semakin berkelonjotan penuh kenikmatan saat mengocoki kontolku di hadapan mereka.
Sayangnya tak lama kemudian kedua anak perempuan itu berlalu dari hadapanku seiring berlalunya motor-motor yang melintas. Dasar pepek lonte..., belum sempat aku nembak mani di depan mereka.
Setelah beberapa anak perempuan usia SD itu berlalu dari hadapanku, terlihat jalanan mulai nampak ramai dan tak nampak cewek-cewek yang melintas di hadapanku. Akhirnya kumasukkan kontolku ke celana dan aku tutup pintu.
Selanjutnya kembali aku buka celanaku, kemudian bugil berdiri di jendela ruang tamu rumahku sambil meneruskan acara ngocokku. Beberapa cewek ABG yang melintas tak pernah luput dari sasaran ngocokku. Semakin mereka mulai mendekati posisiku, semakin aku rapatkan tubuhku ke jerjak jendela dan kontolku berada di luar jerjak jendela sambil aku kocok dengan cepat yang membuat suara kocokan tanganku dikontolku begitu jelas terdengar.
Ah..., nikmatnya...
Aku tandai ada satu orang cewek ABG yang berulang kali hilir mudik melewati tempat aku ngocok. Aku belum pernah nampak sebelumnya. Dan mungkin dia tamu dari tetanggaku.
Cewek ABG itu bersama seorang anak laki-laki usia sekitar di bawah 2 tahunan yang baru nampak pandai jalan. Jadi saat cewek itu berjalan melewati aku ngocok, dia berjalan sangat lambat mengiringi anak yang dia bawa.
Dan aku jadi begitu tersulut birahi, apalagi wajahnya lumayan cantik, walau tubuhnya sedikit kurus, tapi pantatnya lumayan montok juga. Kepala kontolku bahkan sampai menyentuh kaca jendela dan tanganku yang mengocoki kontolku semakin cepat bersamaan dengan suara hentakan tanganku yang begitu jelas terdengar dan telor kontolku yang aku ikat kopyor-kopyor seiring dengan kocokan tanganku di kontolku semakin menambah kenikmatan birahiku.
Sampai akhirnya, saat untuk yang kesekian kalinya cewek itu kembali melewati aku, sengaja sebelum cewek itu benar-benar melewati aku, dengan santai aku buka kembali pintu rumahku.
Dengan pintu yang terbuka lebar, bersamaan dengan cewek itu mulai perlahan berjalan melewati rumahku, kemudian aku berdiri di pintu dalam keadaan bugil mengocokkan kontolku ke arah cewek itu.
Dasar pepek pantat lonte, tepat di depanku yang dalam keadaan bugil ngocok di pintu, tiba-tiba cewek itu berhenti dan menundukkan badannya seperti nungging dan terlihat mengambil sesuatu di jalan.
Di samping cewek itu, dalam keadaan bugil di pintu dengan jarak kurang dari 3 meter antara aku dengan cewek itu, semakin aku percepat kocokan tanganku di kontolku. Kopyor-kopyor telor kontolku ikut naik turun seiring dengan gerakan kontolku yang aku kocok. Suara telor kontolku yang memukul tangan dan pahaku karena aku ikat dan kopyor-kopyor naik turun mengikuti gerakan kontolku tak aku perdulikan begitu jelas terdengar. Sampai akhirnya muncratan maniku tak dapat aku bendung dan dengan cepat aku tahan dan aku tampung dengan tangan kiriku masih dalam posisi cewek itu berdiri menunduk sambil bercanda dengan anak yang dia bawa.
Penuh kenikmatan aku dalam keadaan bugil berkelonjotan nembak mani di samping cewek itu. Lonte..., dasar pepek pantat lonte memang cewek itu, begitu banyak muncratan maniku hingga maniku yang aku tampung dengan tangan kiriku tumpah ke pahaku saat aku masih berkelonjotan di samping cewek itu.
Ah..., nikmatnya...