Minggu, 14 Agustus 2016

Ngocok Di Halaman Depan Rumah

Tanggal 14-08-2016 sebenarnya aku punya rencana untuk berlibur. Tapi dengan melihat kondisi yang ada, sepertinya aku mulai berubah pikiran. Seluruh keluarga *****ku ikut liburan dan otomatis di rumah pasti nggak ada orang.
Hal itu yang membuatku menjadi lebih memilih untuk tidak ikut. Dengan berbagai alasan, akhirnya *****ku dan mertua serta para ipar nyerah dengan pilihanku untuk tidak ikut mereka.
Sekitar jam 00:00 *****ku dan keluarga lainnya mulai berangkat dari rumah. Tak lama setelah mereka melewati halaman rumah, aku kembali masuk ke dalam rumah dan langsung membuka pakaianku.
Bugil di rumah sambil aku menghidupkan laptop dan langsung memutar film porno koleksi pilihanku.
Sekitar 1 jam bugil ngocok menonton film porno di ruang TV yang lampunya terang benderang, akhirnya aku berjalan ke pintu depan.
Secara perlahan aku buka sedikit demi sedikit pintu depan rumah mertuaku sambil aku mengawasi keadaan sekitar rumah. Sampai akhirnya pintu depan terbuka lebar dan aku mulai berdiri ngocok dengan keadaan bugil.
Jujur, sebenarnya aku kurang nyaman dengan keadaan sekitar, khususnya lampu luar rumah yang sangat terang. Lalu aku sudahi dulu acara ngocokku sambil aku tutup kembali pintu depan.
Kembali aku tonton film porno di laptopku sampai akhirnya kenekatanku tiba-tiba muncul. Santai aku mulai mematikan lampu luar rumah mertua dan kembali membuka pintu depan rumah. Beberapa saat aku ngocok di pintu depan rumah. Karena sepertinya sangat tanggung, dengan kondisi yang sedikit gelap karena lampu luar rumah sudah aku matikan, akhirnya dengan santai aku berjalan ke halaman depan rumah mertuaku dengan kondisi bugil. 
Tidak aku hiraukan keadaan lampu-lampu di luar rumah tetanggaku yang terang, karena aku saat itu sudah sangat terujung mau menembakkan mani.
Sangat santai aku dalam keadaan bugil berdiri di tengah halaman depan rumah mertuaku. Sangat santai aku kembali mengocoki kontolku. Menikmati setiap hentakan-hentakan tanganku yang mengocoki kontolku. Aku tandai dari jam 01:15-01:20 aku bugil berdiri sambil ngocok di tengah halaman depan rumah mertuaku sampai akhirnya aku nembak mani dan aku biarkan maniku itu berceceran di halaman rumah mertuaku. Sangat kental dan banyak maniku yang keluar berceceran di halaman depan rumah mertuaku itu. Setelah nembak mani aku kembali masuk ke dalam rumah dan menghidupkan lagi lampu luar rumah, lalu tidur di kamarku dengan kondisi bugil dengan posisi pintu kamar yang aku buka lebar.
Sekitar jam 06:30 Ning duluan sampai di rumah. Aku sangat meyakini, pasti Ning dapat dengan jelas melihat bekas ceceran maniku di halaman depan.
Dan siang harinya dari jam 13:40-14:00 aku dapat bonus dari Ning, karena Ning sepertinya membiarkan aku untuk melihat putih pahanya yang montok itu. Saat itu Ning memakai celana yang bolong bagian depan tepat sekitar 10 cm dari pangkal pahanya. Dan dari bahasa tubuhnya, sepertinya Ning sengaja membuat gerakan-gerakan yang sedikit erotis di depanku, yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
Hal itu mungkin saja terjadi, karena kalau benar Ning melihat ceceran maniku, berarti sudah dua kali dia melihatnya. Yang pertama saat dulu aku pernah ngocok di depan kamarnya dan membiarkan maniku berceceran di lantai depan kamarnya. Dan pagi hari saat Ning keluar kamarnya, Ning menginjak ceceran maniku. Sangat jelas saat itu aku mendengar Ning berkata "Ihh...., apa ni...".
Dan yang kedua adalah di halaman depan rumah. Ya mungkin saja sangat wajar jika siang itu Ning sepertinya sengaja mempertontonkan lekuk tubuhnya yang menggiurkan itu di depanku. Dan dengan sengaja memakai celana legging hitam bercorak bunga yang koyak di bagian depan pahanya. Serta sengaja tiduran dengan terkadang membuat gerakan-gerakan yang sedikit erotis di depanku, walau saat itu suaminya ada di sampingnya. Ah..., lonte pepek pantat kau Ning...