Tanggal 12-01-2024, jam 06:30 terasa begitu nikmat aku rasakan di saat sebagian batang kontolku aku celup di cangkir mertuaku yang berisi air teh hangatnya. Awalnya aku mendengar suara mertuaku yang sedang berbicara dengan *****ku untuk meminta bantuanku memasang tabung gas di teras depan rumahnya. Dan akupun langsung bergegas keluar dari kamarku karena aku tahu, pasti mertuaku akan pergi ke pasar.
Sambil pura-pura menyapu halaman depan, akhirnya aku bertemu dengan mertuaku dan kembali dia mengingatkan aku untuk memasang tabung gas di teras. Aku bahkan dengan senang hati menyela motor mertuaku itu saat dia akan berangkat ke pasar. Dan begitu mertuaku keluar dari halaman rumah, dengan penuh semangat aku masuk ke dalam rumahnya sambil berharap ada sesuatu yang dapat memuaskan birahiku. Entah itu minumannya atau sempak bekas dia pakai. Ah..., entah kenapa aku begitu terobsesi pada mertuku.
Sayangnya tak ada sempak yang dia tinggalkan saat itu dan dengan sedikit kecewa aku keluar dari kamar mandi. Begitu aku akan mengambil tabung gas, terlihat olehku cangkir yang berisi teh manis berada di meja makan. Ah..., kesempatan yang tidak akan aku sia-siakan. Dan perlahan aku mulai meraih cangkir tersebut. Lonte pepek torok..., masih terasa begitu hangat cangkir yang aku pegang yang menandakan kalau belum begitu lama mertuaku itu menyedu teh manisnya.
Secara santai aku membuka tutup cangkirnya dan dengan penuh birahi aku memasukkan batang kontolku ke dalam cangkir yang berisi teh manis hangat mertuaku. Esh..., lonte..., masih terasa begitu sangat hangat dan lebih bisa dikatakan masih panas air yang ada di dalam cangkir tersebut. Lonte pepek torok..., luar biasa sensasinya. Terasa sepertinya aku nembak mani di dalam cangkir yang berisi teh manis mertuaku karena efek air yang sangat hangat itu. Dan perlahan, sambil menikmati sensasi hangatnya air teh manis itu, aku mulai kencing dengan sebagian batang kontolku yang masuk terendam di dalam cangkir air teh manis mertuaku.