Tanggal 15-11-2020, jam 11:43 lagi asik-asiknya bugil ngocok di jendela, tiba-tiba nampak Fani berdiri di gerbang rumahnya sambil memegang handphone. Ah.., sudah lama juga Fani tidak menjadi target ngocokku. Jadi semangat, dan semakin aku rapatkan tubuh bugilku ini ke jerjak jendela.
Perlahan tapi pasti, Fani mulai berjalan menuju depan gang dan aku semakin merapatkan tubuhku ke jerjak jendela sambil tanganku begitu cepat mengocoki kontolku. Tak aku perdulikan suara hentakan tanganku yang begitu cepat penuh semangat mengocoki kontolku begitu jelas terdengar.
Ah.., nikmatnya...
Apalagi saat itu Fani hanya berdiri di depan gang sambil mempermainkan HPnya. Begitu terpuaskan pandangan mataku yang langsung mengarah ke pepeknya.
Desah nafasku, dibarengi semakin cepat tanganku mengocoki kontolku begitu membakar birahiku. Tak aku perdulikan saat itu terkadang Fani melirik ke jendela dimana aku begitu penuh birahinya mengarahkan kontolku dalam keadaan bugil, ngocok di depannya.
Aku semakin cuek dengan lirikan mata Fani yang semakin sering mengarah ke jendela rumahku, bahkan terkadang dia langsung mengarahkan wajah dan pandangannya ke arah jendela, sementara tanganku semakin cepat mengocoki kontolku.
Hingga akhirnya tak dapat aku bendung lagi muncratan maniku yang begitu banyak dan kental keluar dari kontolku. Begitu aku berkelonjotan penuh kenikmatan sambil menahan dan menampung maniku dengan tangan kiriku saat Fani melirik dengan sedikit tersenyum ke jendela dan dia mulai beranjak dari depan gang menuju jalan diarah kiriku.
Ah.., pepekmu lah Fani...