Kamis, 25 Juni 2020

Ngocok Di Belakang Mertuaku

Tanggal 25-06-2020, jam 06:08-06:12 begitu memburunya nafasku seiring dengan semakin cepatnya tanganku ini mengocoki kontolku sekitar 2 m di samping belakang mertuaku yang sedang duduk di ruang TV rumahku. 
Awalnya saat aku bangun tidur, ada rasa kecewa di hatiku karena sebenarnya aku sudah niat tadi malam untuk menjadikan mertuaku yang menginap di rumahku sebagai target ngocokku, tapi sayangnya karena capek aku jadi ketiduran. Padahal sudah sebegitu matangnya rencanaku yang akan ngocok di depan mertuaku saat dia tidur. Begitu aku merutuk karena terlewatkan kesempatan menjadikan mertuaku sebagai target ngocokku tadi malam. 
Pada saat aku bangun tidur dan keluar dari kamar, aku dapati mertuaku sedang duduk menonton TV. Sebagai basa basi, akhirnya aku duduk menemani mertuaku. Posisiku saat itu duduk di lantai. Sambil menonton TV kami berdua ngobrol, sementara istriku sedang menyiram bunga di depan rumah. 
Terus terang saja, begitu bergemuruhnya birahiku saat menemani mertuaku menonton TV dan ngobrol. Terasa denyut penuh nikmat kontolku ini dan semakin memberontak ingin dikocok. Akupun tidak begitu konsentrasi dengan obrolan kami. 
Sampai akhirnya, karena denyut kontolku semakin menjadi, dan aku lihat mertuaku mulai fokus melihat TV,  lalu aku berdiri dan mulai berjalan menuju dapur rumahku. Jujur saja, sangat jelas nampak kontolku menyodok bagian depan celana pendekku, dan dengan debar penuh birahi aku melewati mertuaku. 
Sambil berjalan menuju dapur, otakku berpikir cepat untuk mencari posisi yang strategis saat aku ngocok nanti. Dan langsung mataku tertuju ke kulkas yang berada di bagian kanan belakang mertuaku dengan jarak kurang dari 2 m dari posisinya yang duduk menonton TV. 
Sengaja aku sembunyikan sebagian tubuhku di balik kulkas sambil mataku terus saja memperhatikan mertuaku. Perlahan tapi pasti aku mulai menarik bagian depan celana pendekku dan mengeluarkan kontolku. Ah..., begitu ereksi, denyut penuh kenikmatan yang membuat tangan kananku mulai mengocoki kontolku. 
Perlahan tapi pasti aku mulai menikmati hentakan tanganku yang mengocoki kontolku. Aku tahu, gerakan kepala mertuaku sepertinya mulai mencari keberadaanku yang begitu saja meninggalkannya menonton TV sendiri. Nampak jelas mertuaku sedikit merubah posisi duduknya dan wajahnya dipalingkan ke arah jendela di sebelah kirinya seperti mencari aku. 
Dan akupun semakin nekat, dari aku ngocok dengan menyembunyikan sebagian tubuhku di balik kulkas, kini aku benar-benar berdiri di samping kulkas, sekitar 2 m di belakang mertuaku. Seandainya mertuaku memalingkan wajahnya ke kanan, sudah pasti dia akan melihat aku yang sedang ngocok dengan tatapan penuh birahi ke tubuhnya. 
Tak aku perdulikan desah suara nafasku yang begitu memburu seiring semakin cepatnya kocokan tanganku di kontolku. Debaran jantungku, rasa nikmat dan sensasi ngocok berdiri sekitar 2 m di belakang mertuaku membuat aku lebih mempercepat kocokan tanganku di kontolku, hingga akhirmya aku nembak mani yang aku tahan dan tampung dengan tangan kiriku. 
Ah..., begitu beresikonya aku berkelonjotan penuh kenikmatan saat aku nembak mani di belakang mertuaku. 
Lalu, dengan santai sambil tangan kiriku menampung air maniku, aku masuk ke kamar mandi. Dan setelah membersihkan tanganku dari mani, aku kembali duduk menemani mertuaku menonton TV sambil sesekali mengajaknya ngobrol. 
Ah..., inginnya aku merasakan bagaimana nikmatnya pepek mertuaku ini...