Jumat, 08 Mei 2020

Bugil Ngocok Di Samping Rumah

Tanggal 08-05-2020, jam 19:45 dengan santai aku buka baju dan celanaku, lalu dalam keadaan bugil aku keluar dari rumahku melalu pintu samping dan selanjutnya aku ngocok di samping rumahku. Sudah lama memang aku tidak pernah bugil ngocok di samping rumahku ini. 
Jujur saja, sensasi nikmat ngocok di luar rumah dan di alam terbuka sungguh sangat luar biasa. Memacu adrenalin seiring dengan nikmatnya hentakan tanganku yang mengocoki kontolku. 
Aku tahu, ada beberapa cewek yang sedang ngobrol tepat di gang sebelahku, tapi aku masa bodo saja. Malah semakin cepat dan aku biarkan hentakan tanganku yang mengocoki kontolku terdengar begitu keras sampai akhirnya aku nembak mani yang sengaja aku tampung dengan tangan kiriku. 
Ah..., nikmatnya... 
Santai saja dalam keadaan bugil aku kembali masuk ke dalam rumahku dan kemudian aku mandi. 

Sabtu, 02 Mei 2020

Ngocok Di Depan Kak "Ila"

Tanggal 03-05-2020, jam 18:05 terasa begitu nikmat saat maniku ini muncrat di depan kak Ila yang melintas di depanku. 
Awalnya hanya Dewi yang menjadi target ngocokku saat itu karena berulang kali Dewi keluar masuk dari gang depan rumahku. Nampak jelas senyuman Dewi saat memandang ke arah jendela rumahku dimana pada saat itu aku dalam keadaan bugil dan dengan penuh birahi mengarahkan kontolku yang aku kocok ini kearahnya. 
Dan keberuntungan yang tidak terduga saat aku lihat kak Ila secara perlahan berjalan melewati rumahku. Begitu semangatnya aku hingga tak aku hiraukan suara keras hentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku dan begitu rapatnya tubuhku di jerjak jendela hingga terkadang kepala kontolku menyentuh kaca jendela saat kak Ila berada di depanku.
Ah..., besarnya pantat kak Ila...
Aku tahu kak Ila pasti akan kembali melewati rumahku lagi. Dan akupun begitu bersemangat untuk menunggunya kembali melewati aku sambil aku ngocok menghayalkan montoknya pantat kak Ila. 
Aku lebih merapatkan tubuhku di jerjak jendela dan aku biarkan suara keras hentakan tanganku yang mengocoki kontolku saat aku lihat kak Ila mulai berjalan kembali melewati aku. 
Begitu berambisinya aku saat mengocoki kontolku. Begitu cepat kocokan tanganku di kontolku. Suara hentakan tanganku yang mengocoki kontolku dan juga suara tanganku yang beradu dengan jerjak jendela tidak aku hiraukan karena aku begitu menikmati keindahan tubuh kak Ila yang saat itu berada di depanku. 
Hingga akhirnya tidak dapat aku tahan muncratan maniku keluar dari kontolku saat begitu penuh birahi aku memandang indah dan montoknya pantat kak Ila yang mulai berjalan melewati aku. Berkelonjotan penuh kenikmatan sambil tangan kiriku menahan muncratan maniku agar tidak berceceran di lantai. 
Ah..., kak Ila..