Hari ini tanggal 23-02-2018, tepat jam 12:31 aku nembak mani saat aku bugil ngocok di belakang 2 orang cewek ABG yang berhenti tepat sekitar 3 m dari posisiku yang saat itu berada di pintu depan rumahku.
Sebenarnya hari ini aku pulang lebih awal dari aktifitasku dengan alasan kurang enak badan. Aku tahu saat ini rumah sedang kosong, dan setelah sampai rumah, langsung saja aku menutup pintu depan rumahku dan membuka seluruh pakaianku. Pada hari dan jam seperti ini, sekitar jam 11:45 biasanya banyak anak-anak perempuan yang pulang dari sekolah. Dan ini membuatku penuh semangat berdiri bugil ngocok di jendela rumahku. Begitu kunikmati setiap hentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku dan tubuhkupun juga begitu aku lekatkan ke jerjak jendela dan kontol serta tanganku keluar dari jerjak jendela saat ada cewek yang melintas di depan rumahku. Ya lumayan banyak cewek-cewek yang lewat hari ini, mulai dari anak perempuan usia TK sampai SMA, begitu juga mama-mama cantik tak luput menjadi sasaranku.
Apalagi saat itu aku lihat tetangga yang tinggal di gang depan rumahku berjalan keluar gang. Wuih..., dasar pepek pantat lonte..., bohay sekali tubuhnya. Semakin cepat kocokan di kontolku seiring pandanganku menelusuri setiap lekuk tubuh tetanggaku itu. Dan saat dia kembali memasuki gang, pemandangan pantatnya yang begitu montok membuat birahiku semakin terbakar. Tapi sayangnya terlalu cepat dia kembali masuk ke dalam rumahnya sementara aku belum nembak mani. Dasar pepek lonte...
Tak berapa lama setelah tetanggaku masuk ke dalam rumahnya, kudengar ada suara cewek dari gang sebelah rumahku. Sepertinya akan keluar gang. Benar saja, 2 orang cewek ABG usia SMP sedang santai ngobrol di atas masing-masing sepedanya. Sepertinya mereka sedang menunggu temannya. Dan yang membuatku menjadi serba salah adalah posisi mereka berhenti dan ngobrol sekitar 3 m di depan pintu rumahku.
Kalau aku tetap dalam posisi berdiri bugil ngocok di jendela sepertinya kurang puas juga. Kalau aku memakai celanaku dan membuka pintu untuk duduk ngocok di kursi sepertinya juga kurang menantang.
Akhirnya..., dengan perlahan sambil tangan kananku tetap mengocoki kontolku, tangan kiriku membuka pintu depan rumahku.
Ya..., walau posisi salah satu dari cewek itu posisi tubuhnya menyamping yang kalau saja melirik sedikit pasti dengan jelas melihat aku, tapi tidak terlalu aku pikirkan. Ini merupakan kesempatan yang jarang terjadi.
Dengan nekat aku berdiri bugil ngocok di pintu depan rumahku, sementara kedua cewek itu, yang salah satunya sedang bertelpon ria berdiri membelakangi aku dan satunya lagi posisi tubuhnya menyamping sambil mendengarkan temannya bertelponan dan juga kondisi saat itu tengah hari yang aktifitas orang yang berlalu lalang masih banyak semakin membuat andrenalinku semakin terpacu seiring hentakan tanganku yang mengocoki kontolku di belakang kedua cewek itu semakin kupercepat.
Dapat dibayangkan, bagaimana tidak terpacu andrenalinku, posisi siang hari dan aku benar-benar dalam kondisi bugil berdiri di pintu depan rumahku sekitar 3 meter ngocok di belakang kedua cewek ABG itu sampai akhirnya jam 12:31 muncratan mani yang keluar dari kontolku tidak dapat aku tahan dan yang saat itu aku rasakan adalah begitu nikmatnya aku nembak mani di belakang kedua cewek itu dengan posisi berdiri bugil ngocok di pintu rumahku. Dan setelah aku nembak mani, aku tutup kembali pintu depan rumahku dan tak berapa lama kemudian kedua cewek ABG itu kembali mengayuh masing-masing sepedanya, sepertinya mereka akan menjemput temannya di persimpangan jalan. Dasar pepek lonte kedua cewek itu, sebenarnya begitu besar resiko yang aku buat saat ini. Tapi aku sudah crot kok...
Dan sebagai bonus kali ya..., saat aku masih santai sekitar jam 12:55 aku lihat Fani keluar rumah dan berdiri di depan pagar rumahnya dengan pandangan mengarah ke jendela rumahku. Ya langsung saja aku kembali berdiri bugil dan ngocok di jendela rumahku sementara Fani masih berdiri dan terkadang melihat ke jendela rumahku dimana saat itu aku sedang berdiri bugil ngocok sambil memandang keindahan tubuhnya. Dan aku juga nembak mani tepat saat Fani akan berjalan masuk kembali ke dalam rumahnya. Lonte memang si Fani, semakin besar aja teteknya.