Tanggal 21-12-2017, jam 22:23 aku ngocok di samping Fyra. Tangan kananku asik mengocoki kontolku sedangkan tangan kiriku memegang HP sambil merekam aksi ngocokku di samping Fyra.
Awalnya In dan anak-anaknya yaitu Fyra dan ***** ingin nginap di rumahku. Tapi entah mengapa In sepertinya setengah hati dan ingin membatalkan rencana itu dengan mengalihkannya ke lain hari. Aku sih gak gitu ambil pusing dengan rencana mereka. Ntah kenapa kali ini aku kurang semangat untuk menjadikan In sebagai target ngocokku. Juga pada Fyra aku tidak begitu berambisi sekali untuk menjadikannya target ngocokku. Padahal, ada banyak kesempatan yang bisa aku lakukan mengingat Fyra sudah sangat akrab denganku.
Fyra adalah anak perempuan pertama In yang sekarang duduk di bangku SD kelas 2. Walau sudah di kelas 2 SD, tapi Fyra sangat lugu. Apa aja kejadian yang dia lihat pasti dia ceritakan atau dia tanya. Hal ini yang membuat aku masih berpikir beberapa kali untuk menjadikan Fyra sebagai target ngocokku. Perlu banyak pertimbangan dan tindakan yang ekstra hati-hati untuk menjadikannya target ngocokku. Ini yang akhirnya membuat aku mengabaikan Fyra sebagai targetku. Padahal, sangat akrab dan manja sekali Fyra padaku. Dan kalaulah tidak begitu lugu seperti itu, pasti Fyra sudah dari dulu menjadi target ngocokku.
Karena In sepertinya setengah hati untuk menginap di rumahku, dengan iseng aku ajak Fyra saja yang menginap. Fyra mau, begitu juga adiknya dan akhirnya In juga mau. Tapi jujur saja, ada terlintas dalam pikiranku untuk menjadikan Fyra sebagai target ngocokku di rumahku kali ini. Dan dalam perjalanan ke rumahku, sempat aku berpikir untuk merekayasa keadaan untuk menjadikan Fyra sendirian tidur di kamar atau ruang TV. Tapi semua ide yang terlintas sepertinya tidak memungkinkan. Dan akhirnya aku abaikan niatku untuk menjadikan Fyra sebagai target ngocokku.
Sesampainya di rumahku, Fyra melihat kamar **** dan langsung dia bilang nanti mau tidur disana. Mungkin karena pada lelah dan ngantuk, istriku, *****, In dan ***** tidur di kamar. Sementara itu aku, **** dan Fyra menonton TV. Kukatakan pada In, untuk membiarkan Fyra main dulu karena nanti kalau tertidur di ruang TV biar aku yang mengangkat masuk ke kamar ****. In masuk ke kamar dan aku mulai mencari ide lagi untuk menjadikan Fyra sebagai target ngocokku.
Gak butuh waktu yang lama akhirnya nampak Fyra mulai ngantuk. Akhirnya aku ajak Fyra masuk ke kamar bareng ****. Dan setelah aku lihat Fyra sudah tertidur, aku kembali keluar kamar yang di ikuti oleh ****. Sepertinya pengkondisian suasana sudah mulai ada titik terang bagiku. Tinggal menunggu dan membiarkan **** ngantuk dan tertidur di ruang TV.
Tak butuh menunggu waktu yang lama akhirnya **** tertidur di ruang TV dan ini membuat rencanaku sepertinya mulai berhasil. Santai aku berjalan melewati kamarku untuk memastikan apakah In sudah tidur atau belum. Lalu aku ke kamar **** dan kudapati Fyra tidur dalam posisi miring ke kiri menghadap dinding.
Langsung saja aku ambil HPku dari saku celana dan kemudian merekam aksi ngocokku. Hp kupegang dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku mengeluarkan kontolku dan mulai membuat ereksi kontolku. Sambil ngocok aku berjalan mendekati posisi Fyra.
Semakin dekat posisiku dengan Fyra yang tidur membelakangi aku membuat aku jadi semakin mempercepat kocokan tanganku di kontolku. Lalu aku naik ke ranjang untuk lebih mendekatkan kontolku yang sedang aku kocok ke kepala Fyra dengan jarak sekitar 10 cm antara kepala kontolku dengan kepala Fyra.
Mungkin karena ranjang menjadi bergoyang-goyang karena hentakan tanganku yang mengocoki kontolku begitu kencang membuat Fyra berubah posisi dari menyamping ke kiri menjadi posisi terlentang. Dan akupun kemudian sedikit menjauhkan posisiku dari tubuh Fyra. Aku kembali turun dari ranjang dan memposisikan tubuhku di sisi ranjang. Walau di sisi ranjang aku berdiri ngocok, tapi karena Fyra merubah posisi tidurnya, maka jarak antara aku yang sedang ngocok dengan Fyra sekitar 30 cm saja. Tangan kananku asik mengocoki kontolku, sementara tangan kiriku memegang HP sambil merekam aksi ngocokku di samping Fyra.
Ngocok sambil memperhatikan wajah Fyra yang benar mengarah ke kontolku yang sedang aku kocok dan kupandangi tubuh Fyra dengan penuh birahi yang menggelegak. Posisi tidurnya yang terlentang hampir saja membuat aku lepas kendali. Begitu besar keinginanku untuk menggesekkan kontolku ke tubuh Fyra. Jujur saja, ingin sekali saat itu aku gesekkan kontolku ke bibir Fyra. Dan keinginan itu benar-benar aku tahan untuk tidak aku lakukan. Begitu juga keinginanku untuk menarik celana Fyra dan mencium pepeknya juga tidak aku lakukan. Karena jujur saja, aku tidak benar-benar yakin apakah Fyra sudah tertidur pulas apa belum.
Dan akhirnya dengan buru-buru aku letakkan HP yang kupegang dengan tangan kiriku karena sudah terasa dorongan maniku dari kontolku sudah tidak dapat lagi aku tahan untuk keluar. Di depan wajah Fyra aku nembak mani yang aku tahan dengan tangan kiriku. Ah..., nikmatnya...
Dan pada pagi harinya Fyra cerita kepada In kalau dia tahu bahwa aku dan **** meninggalkannya tidur sendirian di kamar. Fyra juga bilang kalau dia tahu karena dia pura-pura tidur. Jujur, ada kecemasanku mendengar cerita Fyra pada In dan terus saja aku dengar pembicaraan mereka. Untungnya Fyra tidak melanjutkan ceritanya ke hal-hal lainnya.
Ah..., nyaris saja tadi malam itu. Untungnya dapat aku tahan keinginan-keinginan yang hendak aku lakukan pada Fyra. Berarti tadi malam Fyra tidak nyenyak tidurnya.
Tak apalah cuma sebatas ngocok di samping Fyra. Setidaknya In sebagai bundanya dulu sering menjadi target aku ngocok dan sekarang Fyra juga sudah jadi target aku ngocok. Ini hampir sama antara mertuaku dan anak-anaknya yaitu Ning, Mi dan In yang kesemuanya telah menjadi target aku ngocok dengan In dan Fyra. Istilah katanya "turun temurun menjadi target ngocokku".