Minggu, 10 September 2017

Ngocok Di Belakang Mertua

Pertanyaan yang sampai sekarang aku belum menemukan jawabannya. Iya, semuanya tentang mertuaku. Gejolak birahiku kepada mertuaku yang semakin hari semakin menjadi. Padahal sudah hampir 56 tahun umurnya. Tapi..., ah..., tak bisa aku gambarkan dan aku sendiri begitu bingung, kenapa aku begitu sangat terobsesi pada mertuaku itu. Hal ini sering menjadi pertanyaan dalam hatiku, kenapa aku begitu bergairah dan begitu bergelora birahiku saat aku memandang tubuh mertuaku. Apasih yang bisa aku dapatkan dari mertuaku yang telah hampir berusia 56 tahun itu. Secara logika aja, dengan usianya yang segitu, apa pepeknya masih terasa nikmat kalau aku pendamkan dan kukocok kontolku di pepek mertuaku itu. Apa bisa dia agresif saat ngentot dan memuaskan aku. Apa dia masih tahan dengan segala posisi kalau ngentot denganku. Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan di hatiku yang tak terjawabkan karena semakin hari semakin begitu menggairahkan kulihat tubuh mertuaku itu. Disamping aku belum pernah membuktikan bagaimana rasanya kontolku saat berada di dalam pepek mertuaku.
Jujur, semua ini hanya obsesi. Aku tahu dan aku menyadarinya, hanya obsesi yang semakin hari semakin menjerat birahiku padanya. Apalagi kalau kulihat dari belakang saat mertuaku jongkok. Nampak begitu bulat pantatnya dan begitu bermain imaginasiku padanya. 
Pepek dan pantat mertuaku begitu sangat menggodaku. Gak bisa kugambarkan betapa inginnya aku memendamkan kontolku ini di pepek dan pantat mertuaku. Ingin rasanya kubanjiri pepek mertuaku itu dengan maniku.
Dan pada tanggal 09-09-2017, jam 14:28 saat aku berada di rumah bersama mertuaku, tak dapat aku tahan letupan birahiku yang akhirnya aku salurkan dengan cara ngocok di belakang mertuaku.
Walau saat itu yang ada di rumah selain aku dan mertuaku adalah ***** dan Ning, tapi tak dapat menghalangi keinginanku untuk ngocok sambil menikmati keindahan tubuh mertuaku. Apalagi saat itu aku sedang duduk di kursi dan mertuaku sedang rebahan sambil menonton TV. ***** sedang tidur, sementara Ning baru saja pulang dan berada di kamarnya. Dengan posisi mertuaku yang telentang sambil menonton TV membuat birahi dan imaginasiku tak dapat aku kendalikan. Posisi telentang mertuaku itu menurut pandanganku yang sudah penuh birahi seperti mau minta dikentot.
Santai aja aku mengeluarkan kontolku yang sudah begitu berdenyut minta dikocok. Dan tatapan mataku begitu liar penuh birahi memandang ke tubuh mertuaku seiring tanganku mulai mengocoki kontolku.
Lalu aku meraih HPku dan kemudian aku rekam saat aku ngocok sampai aku nembak mani sekitar 2 m dari posisi mertuaku yang sedang telentang menonton TV. Sudah beberapa video yang aku buat untuk mengabadikan saat-saat aku ngocok di belakang mertuaku. Ah..., pepek dan pantat mertuaku..... Akankah datang waktunya saat kontolku ini bisa kupendam ke dalam pepek dan pantat mertuaku?