Senin, 21 Agustus 2017

Siang Hari Bugil Ngocok Di Teras Rumah Mertua

Tanggal 20-08-2017. Begitu sangat gregetan saat aku, mertua dan Ning berada di rumah. Kontolku begitu memberontak dan denyut aja saat aku berada di dekat mertuaku dan Ning. Pandangan mataku pun tak bisa lepas tuk memandang keindahan tubuh mereka berdua. Ah..., montok sekali pantat Ning dan mertuaku, buat aku semakin serba salah tapi aku tetap saja memanjakan pandanganku ke tubuh mereka.
Hayalanku terus bermain, seandainya Ning dan mertuaku mau aku ajak ngentot. Ah..., pasti nikmat sekali menggiliri keduanya. Dan aku saat itu sengaja hanya memakai celana pendek tanpa sempak, menikmati gerakan-gerakan ereksi dan berontak kontolku, serta denyut kenikmatan yang aku rasakan pada kontolku.
Aku sudah mau nekat aja dengan mencuri-curi kesempatan agar aku bisa ngocok di belakang atau di depan Ning dan mertuaku. Tapi sayangnya keburu Ning dan mertuaku pergi. Dan tinggal aku sendiri di rumah mertuaku ini. Dan dengan sedikit merutuk, akhirnya aku duduk di teras sambil memandang jalanan di depan rumah.
Kulihat ada Isa dan teman-temannya berada di seberang jalan. Aku jadi semangat, dan dengan sigap aku mulai membuat kontolku kembali ereksi. Tapi dasar pepek..., Isa dan teman-temannya pindah tempat bermain dan masuk ke dalam gang. 
Akhirnya aku ada ide, dan dengan santai aku turunkan tirai yang ada di depan teras. Gak seluruh tirai aku turunkan. Kusisakan sekitar 50 cm di atas lantai teras.
Seperti beberapa aktifitas ngocokku sebelumnya yang aku videokan, kali ini aku juga mempersiapkan HPku untuk merekam aktifitas ngocokku. Setelah sudut video aku rasa sudah tepat, lalu dengan santai aku membuka celanaku dan bugil di teras depan rumah mertuaku. Saat itu sekitar jam 12:30 siang. Santai aku ngocok dengan kondisi bugil sambil sesekali aku tempatkan badanku yang bugil sambil ngocok di samping tirai yang otomatis, kalau dilihat dari depan pasti nampak jelas.
Saat itu aku masih sangat berharap Isa dan teman-temannya kembali bermain di seberang jalan. Tapi ya gitu deh..., sampai aku nembak mani, hanya beberapa cewek aja yang lewat di jalan depan rumah mertuaku ini.
Its ok la..., tapi sensasi bugil ngocok di teras ini begitu nikmat. Ada debar yang sangat berpacu saat aku menempatkan posisiku berdiri bugil ngocok di samping tirai, ada rasa nyaman saat aku menempatkan posisiku di balik tirai dan semuanya itu menyatu membuat kenikmatan ngocokku begitu terasa.

Jumat, 18 Agustus 2017

Ngocok Di Depan 3 Anak Perempuan SD -*-

Sebenarnya sudah sering aku lalui jalan lintas A S ini. Bahkan aku juga sudah menandai tempat-tempat strategis dimana sering aku lihat saat aku melintas disana anak-anak perempuan SD pulang sekolah. Sudah lama sebenarnya niat aku untuk ngocok di depan anak-anak perempuan yang sedang pulang sekolah itu.
Tanggal 16-08-2017 sengaja aku set waktu keberangkatanku dari rumah ke A S untuk dapat aku capai tempat-tempat yang sering di lewati anak-anak yang sedang pulang sekolah itu.
Singkatnya, aku tiba di daerah L K dan di depanku, aku lihat 3 orang anak perempuan SD sedang berjalan. Sengaja aku perlahankan laju motorku saat melewati mereka. Menurut pandanganku mereka masih duduk di bangku kelas 2 atau kelas 3 SD. Tak jauh dari situ adalah ujung dari perkampungan daerah ini. Kalau mereka masih terus berjalan, berarti mereka adalah anak-anak kampung setelah kampung ini yang berjarak sekitar 1 km dari sini. Sedikit aku pacu motorku dan sekitar jarak 100 m dari anak-anak perempuan itu aku berhenti tepat setelah tikungan jalan. Aku parkirkan motorku di sisi jalan dan kemudian aku berdiri di samping motorku.
Lalu lintas di jalan itu termasuk sepi, maklum saja, ini merupakan jalan lintas yang biasanya mulai ramai pada sore dan malam hari. Dan ini membuatku sedikitnya merasa lega. Walau ada beberapa motor dan mobil yang melintas, tapi sangat jarang dan dari tempatku ini sepertinya sangat strategis untuk melihat situasi yang ada.
Karena dari rumah aku memang tidak memakai sempak, langsung saja aku buka resleting celanaku dan aku keluarkan kontolku. Santai aku mulai membuat kontolku ereksi sambil menunggu anak-anak perempuan itu datang.
Aku berdiri ngocok di samping motorku dan tak berapa lama kemudian kulihat anak-anak perempuan SD itu mulai berjalan mendekat menuju ke posisiku.
Sambil aku melihat situasi sekitarku, lalu perlahan sambil tetap tanganku mengocoki kontolku, aku berjalan menyongsong dan mendekati ketiga anak perempuan SD itu.
Saat itu sebenarnya ketiga anak perempuan itu sedang ngobrol. Dan langsung terdiam dan menghentikan langkah kaki mereka saat aku dengan tanganku yang sedang mengocoki kontolku berjalan mendekati mereka dan kemudian berdiri sekitar 3 m di depan mereka.
Ketiga anak perempuan SD itu nampak saling mendekatkan diri satu dengan lainnya dan pandangan mata mereka tertuju pada kontolku yang sedang aku kocok sambil sesekali memandang wajahku.
Jalanan yang sepi membuat aku begitu santai ngocok di depan ketiga anak perempuan SD. Mengekpresikan birahiku ngocok sekitar 3 m di depan mereka. Dari tangan kiriku, aku lihat jam menunjukkan pukul 11:11. Sesekali aku permainkan kontolku di depan mereka, dan terkadang sengaja aku perlambatkan kocokan di kontolku untuk memperlihatkan bagaimana tanganku yang sedang mengocoki kontolku.
Karena ekspresi wajah mereka begitu kaku sambil mata mereka tetap tertuju ke kontolku dan posisi ketiga anak perempuan SD itu juga tak beranjak atau menghindar dariku, membuat aku semakin merasa nyaman.
Jujur, lumayan cantik-cantik ketiga anak perempuan SD ini. Padahal hanya anak kampung. Tapi iya juga lah, kalau keturunan A S memang cantik-cantik. Sambil tetap ngocok aku pandangi wajah ketiga anak perempuan SD itu satu persatu. Sesekali pandangan mataku beradu pada pandangan mata mereka. Memang terbesit ada rasa takut padaku dari pandangan mata mereka. Itu mungkin yang membuat mereka tidak bergerak dari posisinya.
Lalu aku lebih mendekatkan diriku ke mereka sampai akhirnya hanya berjarak sekitar 1 m. Dan mata merekapun masih tetap tertuju pada kontolku yang sedang aku kocok. Aku hanya tersenyum saat pandangan mata mereka beralih menatapku untuk mencairkan suasana sementara tanganku tetap tak berhenti mengocoki kontolku. 
Antara takut dan rasa ingin tahu dapat aku simpulkan dari pandangan mata mereka saat aku mempermainkan kontolku di depan mereka dengan jarak sekitar 1 m.
Jujur saja, begitu sangat aku tahan rasa ingin nembak mani saat itu. Sesekali kulepas tanganku dari kontolku dan ku goyang-goyangkan kontolku di depan mereka. Dengan mata kepala mereka dapat mereka lihat aku mempermainkan kontolku dan kuperlihatkan dengan lambat bagaimana tanganku mengocoki kontolku.
Ah..., nikmat sekali rasanya. Dari gerakan lambat aku ngocoki kontolku sampai dengan semakin cepat kocokan dan hentakan tanganku mengocoki kontolku. Dan akhirnya tidak dapat aku tahan muncratan maniku dari kontolku.
Jelas sekali mereka melihat bagaimana maniku muncrat keluar dari kontolku karena pada saat itu pandangan ketiga anak perempuan SD itu tertuju ke kontolku yang sedang aku kocok. Ada rasa terkejut saat mereka melihat muncratan maniku keluar dari kontolku, tapi mereka tetap tidak bergeming dari posisinya.
Muncratan maniku pertama sekali tepat mengenai rok depan anak perempuan yang berada di posis tengah yang kemudian aku arahkan ke kiri dan ke kanan yang mengenai rok teman sebelah kiri dan kanannya.
Karena sedari tadi aku tahan agar tidak nembak mani dengan cepat, maka lumayan banyak maniku yang keluar dan mengenai rok depan ketiga anak perempuan SD itu.
Posisi aku yang ngocok hanya sekitar 1 m dari mereka membuat muncratan maniku langsung menempel di rok mereka.
Dan kulihat ketiga anak perempuan itu sepertinya mau menangis membuat aku dengan segera memasukkan kontolku ke dalam celanaku dan bergegas meninggalkan ketiga anak  perempuan SD itu sambil aku lirik jam tanganku yang menunjukkan pukul 11:18.
Selama 7 menit ngocok di depan anak-anak perempuan SD itu dan baru kemudian setelah 7 menit itu mereka baru mulai menangis. Atau mereka menangis karena maniku mengenai rok mereka ?
Karena selama aku ngocok di depan mereka, sepertinya mereka hanya terpaku saja memandang kontolku yang sedang aku kocok. Apalagi saat aku ngocok sekitar 1 m di depan mereka, sepertinya ekspresi mereka tetap seperti saat aku ngocok sekitar 3 m di depan mereka, pandangan mata mereka tertuju ke kontolku yang aku kocok sambil sesekali memandang wajahku. Tak terlihat wajahnya mau nangis.
Tapi sudah lah, yang penting selama 7 menit aku begitu menikmati setiap hentakan tanganku yang mengocoki kontolku di depan ketiga anak perempuan SD itu sampai akhirnya aku nembak mani dan mengenai rok mereka.
Lalu kutinggalkan ketiga anak perempuan SD itu dan kulanjutkan perjalanku ke A S dengan tujuan ke rumah "In".