Senin, 08 Februari 2016

Ngocok Di Belakang "Mi"

Mi adalah kakak iparku. Dia adalah kakak dari *****ku. Dari segi usia, Mi sebenarnya seumur denganku. Bahkan lebih muda beberapa bulan dariku. Karena dia adalah kakak dari ****"ku, ya aku jadi ikut memanggilnya kakak.
Dari keluarga *****ku, hanya Mi saja yang belum pernah aku jadikan sasaran ngocokku. Karena mulai dari mertuaku, In dan Ning sudah sering aku jadikan sasaran ngocokku. Mungkin karena Mi yang juga tinggal di A S dan jarang datang ke rumah mertuaku merupakan faktor kenapa Mi tidak pernah kujadikan sasaranku.
Dan tanggal 10-01-2016 akhirnya Mi dapat kujadikan sasaran ngocokku. Hal itu bermula saat aku ingin keluar dari kamarku dan Mi berada di depan pintu kamarku. Agak lama dia memberi jalan padaku yang ingin melewatinya. Pepek... pepek..., rutuk hatiku pada Mi karena sebenarnya aku sedang kebelet kencing.
Dan saat aku kembali ingin masuk ke kamar, Mi masih tetap berada di depan pintu kamarku. Mi juga sepertinya begitu lama memberi jalan ke aku yang ingin masuk ke kamar, dasar pepek kau Mi...
Tapi ada untungnya juga, karena dengan posisi Mi yang sepertinya bertahan berdiri di depan pintu kamarku membuat pikiranku bermain untuk menjadikan Mi sebagai target ngocokku. Dan saat aku melewati Mi untuk masuk ke kamarku, sengaja aku buka lebar tirai pintu kamar. Sambil dengan santai aku buat ereksi kontolku, lalu aku naik ke atas ranjang. Di atas ranjang, di dalam kelambu aku ngocok sambil tiduran dan memandang bagian belakang tubuh Mi. Karena kurang puas, kemudian aku lebih mendekatkan posisiku dengan Mi dengan cara ngocok sambil duduk, tapi masih di dalam kelambu.
Saat itu kontolku sepertinya tertantang untuk benar-benar dikocok langsung di belakang Mi. Karena kalau kulihat dari karakter dan fisik Mi, sepertinya Mi adalah tipe perempuan yang mendominasi dalam permainan sex, walau kutebak permainan sex Mi termasuk yang slow. 
Dan akhirnya, masih dengan posisi ngocok aku keluar dari kelambu dan turun dari ranjangku. Di tepi ranjang aku duduk sambil ngocok memandangi tubuh bagian belakang Mi dengan jarak antara aku ngocok dengan Mi tidak lebih dari 1.5 meter !
Memang hanya 1 menit aku ngocok di belakang Mi pada posisi di luar kelambu, di tepi ranjang. Tapi sebenarnya sangat beresiko karena saat itu Mi sedang ngobrol dengan In.  Dan posisi tubuh Mi yang sering berubah sebenarnya dapat berpotensi melihat aku yang sedang duduk ngocok di tepi ranjang. Bahkan sesaat sebelum aku nembak mani, posisi tubuh Mi tiba-tiba menyamping mengarah ke aku. Dan aku sangat yakin, seandainya Mi melirik sedikit saja, pasti dia dapat melihat aku yang sedang duduk ngocok dan berkelonjotan saat aku nembak mani. Tapi..., pepek Mi aja lah...
Yang penting Mi sudah dapat kujadikan sasaran ngocokku dan aku nembak mani di belakangnya. Kutandai saat itu jam 06:15-06:16 saat aku duduk ngocok di belakang Mi.
Ah..., akhirnya semua sudah aku jadikan sasaran ngocokku. Dan sesuai urutan yang sering aku jadikan sasaran ngocokku, yaitu mertuaku, In, Ning dan Mi. Dan kalau saja mereka berempat mau aku ajak ngentot, pasti akan sangat nikmat saat aku giliri mereka secara bergantian dalam satu harian penuh.

Bugil Ngocok Di Depan "In"

Sudah lama In tidak kujadikan target ngocokku, maklum saja, dia tinggal di A S.
Dan setelah beberapa hari dia datang, pada tanggal 10-01-2016 jam 01:20-01:23 akhirnya terpuaskan juga birahiku. Karena malam hari itu aku memang sengaja tidur sedikit larut. Berulang kali aku keluar masuk kamar sambil memperhatikan posisi tidur In yang telentang seperti minta dikentot.
Sampai akhirnya dari dalam kamar aku menyingkapkan tirai pintu kamarku dan sambil berdiri ngocok aku memandang In yang sedang tidur dengan posisi kaki tepat di depan pintu kamarku dan wajahnya mengarah ke kamarku.
Santai saja aku berdiri ngocok menikmati hentakan-hentakan tanganku yang mengocoki kontolku sambil memandang ke tubuh In.
Karena sepertinya sensasi yang aku dapatkan kurang memuaskanku. Akhirnya jam 01:20-01:23 aku singkapkan lebih lebar lagi tirai pintu kamarku. Kemudian aku buka celana pendek yang aku pakai. Aku benar-benar bugil saat itu. Dan dengan santai aku kembali memulai acara ngocokku.
Memandang wajah dan tubuh In yang begitu sangat menggoda birahiku. Jarak antara aku yang sedang berdiri bugil ngocok dengan In sekitar 2 meter. Tak kuhiraukan gerakan-gerakan In selama aku bugil ngocok di depannya.
Jujur saja, aku sebenarnya tidak begitu yakin apakan In benar-benar sudah tidur atau belum. Karena sebelumnya, In terbangun dan masuk ke kamar karena anaknya menangis. Kemudian dia kembali lagi tidur di depan pintu kamarku. Jadi tidak lama setelah In merebahkan diri, aku menyingkapkan lebih lebar lagi tirai pintu kamarku dan berdiri bugil ngocok di depannya.
Ah..., pepek In, masa bodo aja apakah dia sudah tidur atau belum, yang penting aku sangat menikmati sensasi bugil ngocokku di depannya. Dan sangat aku nikmati setiap hentakan-hentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku.
Memandang tubuh In, memandang wajah In dan teringat aku kejadian saat aku ngocok di bonceng belakang In saat dia aku suruh membawa motorku membuat letupan birahiku tak tertahankan. Dan di saat aku nembak mani, sengaja aku tahan dan tampung dengan tangan kiriku.
Ah..., In... In...,  walau hanya 3 menit aku bugil ngocok di depannya, tapi begitu memuaskan hasrat birahiku.
Kalaupun saat itu In belum tidur, pasti dia dengan hanya membuka matanya sedikit saja dapat dengan jelas melihat aku bugil ngocok di depannya. Karena jarak aku dan In hanya sekitar 2 meter.