Rabu, 18 November 2015

Ngocok Di Belakang "Nanda" -*-

Entah kenapa tanggal 17-11-2015, sewaktu aku sedang asik ngocok di dapur rumah mertuaku dengan pintu yang terbuka lebar, tiba-tiba pintu depan ada yang mengetuk sambil memanggil nama *****ku. Aku tahu suara itu adalah suara Nanda, tetangga yang tinggal di depan rumah mertuaku. Dengan rasa sedikit malas akhirnya aku sudahi acara ngocokku dan kemudian aku buka sedikit pintu depan. Aku dapati Nanda sudah berdiri di depan pintu sambil memegang laptop di tangannya.
Dengan sedikit mengeluarkan kepalaku dan menyembunyikan badanku di balik pintu karena kontolku masih ereksi dan aku hanya memakai celana pendek tanpa memakai sempak, aku katakan kalau *****ku sedang tidak ada di rumah. Tapi Nanda sepertinya tidak mempersoalkan itu. Dia rupanya mau menyelesaikan tugas kantornya yang terganggu akibat keusilan keponakannya saat dia mengerjakan di rumahnya.
"Gak papa bang, Nanda cuma mau numpang mengerjakan tugas kantor ni. Di rumah diganggui aja sama ***** ", sambil terus mendorong pintu kemudian masuk ke dalam rumah.
Aku sempat kaget juga karena tidak menyangka Nanda masuk ke dalam rumah, sementara posisi kontolku masih menyodok celana pendek yang aku pakai.
Setelah masuk kemudian Nanda menutup pintu depan lagi sambil mengatakan kalau pintunya ditutup aja, takut nanti keponakannya tahu kalau dia ada di rumah mertuaku. Dan aku hanya diam saja karena posisi kontolku yang menyodok celanaku membuat aku jadi serba salah, takut kalau Nanda mengetahuinya.
Mungkin karena kerjaannya mendesak, lalu Nanda membuka laptopnya dan duduk di depan pintu dapur yang sedari tadi aku buka. Posisinya membelakangi aku.
Wuih..., pepek lonte tetek pantat kau Nanda..., rutukku dalam hati melihat posisinya seperti itu. Jujur saja, Nanda mempunyai bentuk tubuh yang lumayan juga, dengan tetek yang besar membusung ke depan dan pantat yang lumayan montok.
Karena posisi duduk Nanda di depan pintu dapur dan membelakangi aku dengan jarak sekitar 4 m, akhirnya dengan sedikit nekat aku keluarkan kontolku sambil kukocok dan kemudian aku berjalan mendekatinya. Saat itu kulirik jam dinding menunjukkan pukul 14:09.
Perlahan tapi pasti, tanganku tak henti-hentinya mengocoki kontolku sambil terus mendekati Nanda sampai akhirnya aku berdiri sekitar 1 m di belakangnya.
Beruntung sekali jalan dan lapangan yang ada di belakang rumah mertuaku itu benar-benar sunyi. Tak satupun nampak ada orang di sana. Padahal baru saja beberapa cewek ABG kujadikan target ngocokku dengan mengarahkan kontolku yang sedang aku kocok ke arah mereka saat mereka melewati jalan dan lapangan di belakang rumah mertuaku. Tapi saat itu benar-benar sepi !
Leluasa sekali aku berdiri ngocok mengarahkan kontolku ke arah jalan serta lapangan dan sekitar 1 m di atas kepala belakang Nanda.
Tangan kananku dengan perlahan terus saja mengocoki kontolku, sementara tangan kiriku bersiap untuk menarik ke atas celana pendekku untuk berjaga-jaga seandainya Nanda memalingkan kepalanya ke arah aku di saat aku dengan berbasa-basi menanyakan tugas apa yang Nanda kerjakan.
"Iya bang, tadi Nanda bolos kerja alasan ada keperluan mendadak, eh... ni tadi dapat telepon bos minta laporan audit paling lama sore harus sudah sampai di emailnya", kata Nanda sambil terus saja mengetik di laptopnya tanpa menoleh ke arah aku.
Seperti bersorak hatiku mendapati keadaan seperti itu. Di atas kepala belakang Nanda dengan jarak sekitar 1 m aku terus saja ngocok sambil sesekali mengajaknya ngobrol, dan sesaat aku menghentikan kocokan di kontolku karena aku pura-pura melihat kerjaannya.
Padahal saat aku lebih mendekat ke Nanda dan pura-pura melihat kerjaannya, kontolku dalam posisi di luar celanaku ! Walaupun saat itu posisiku sedikit membungkuk sambil melihat kerjaannya, tapi kurasakan betapa dekatnya kontolku itu dengan kepala Nanda !
Setelah itu, dengan sedikit gerakan cepat aku masukkan kontolku ke dalam celana dan aku pura-pura mengambil minumanku yang ada di atas kulkas.
Aku tetap mengambil posisi di belakang Nanda sambil kutawari dia untuk minum. Tapi masih seperti posisi sebelumnya, Nanda menjawabnya juga tanpa menoleh ke arahku dan tetap sibuk dengan laptopnya.
Hal itu membuat aku semakin nekat. Aku keluarkan kembali kontolku, sambil pura-pura minum. Saat aku meletakkan kembali gelas minumanku di atas kulkas, kontolku sengaja kubiarkan di luar celanaku !
Lalu aku kembali ke posisi berdiri di belakang Nanda sambil aku katakan padanya, "Nanda, gak papa kan abang berdiri di belakang Nanda ? Soalnya kalau sore gini abang suka mandang lapangan yang hijau gitu...". Dan Nanda menjawab kalau dia tidak keberatan, "Ya gak papa sih bang, kayak baru kenal aja abang ini".
Bersorak riang hatiku saat mendengar jawaban dari Nanda. Sambil lebih mendekatkan posisi berdiriku dengan tubuh Nanda, aku katakan padanya kalau terasa segar sore hari memandang lapangan rumput seperti itu dan Nanda tidak berkomentar, melainkan tetap fokus pada laptopnya.
Aku begitu nekat dan sangat nekat. Bayangkan saja, dari yang awalnya aku ngocok 1 m di atas kepala belakang Nanda yang duduk di depan pintu dapur, kini aku hanya sekitar 30 cm berdiri ngocok tepat di belakang kepalanya.
Kutandai melalui jam dinding dapur saat aku berada sekitar 30 cm berdiri dengan kontol yang mengarah ke belakang kepala Nanda dan mulai ngocok adalah jam 14:25.
Begitu santai sekali aku kocok kontolku sambil memperhatikan dari atas lekuk tubuh Nanda yang bagiku cukup menggairahkan juga. Sambil sesekali aku ajak dia ngobrol tapi tanganku tak pernah berhenti mengocoki kontolku. Karena santai, merasa aman dan begitu asiknya aku ngocok sambil menelusuri lekuk tubuh Nanda, aku jadi tak sadar akan kehadiran seorang anak perempuan yang masih TK, anak tetanggaku juga yang sedang melintas di jalan dan terpaku melihat aku ngocok di belakang kepala Nanda. Anak itu berhenti dan terus saja memperhatikan tanganku yang sedang mengocoki kontolku.
Sempat juga aku terkejut begitu menyadari kehadiran anak perempuan itu. Walau anak perempuan itu berdiri terpaku memandang ke arah aku yang sedang ngocok dengan jarak sekitar 10 m, tapi sangat jelas tatapan matanya penuh rasa penasaran melihat kontolku yang sedang aku kocok.
Tapi karena aku rasa anak itu sudah ada beberapa saat di sana memperhatikan aku dan karena kesempatan ngocok dengan target Nanda sangat langka bisa terjadi, akhirnya aku tetap saja meneruskan acara ngocokku di belakang Nanda.
Mungkin karena rasa penasarannya anak perempuan itu melihat aku berdiri di belakang Nanda dengan "burung" yang dipegang-pegang, akhirnya anak itu mendekati posisi kami.
Saat anak perempuan itu berjalan mendekat, tatapan mata anak perempuan itu tak pernah lepas memandangi gerakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku.
Anak perempuan itu menghentikan langkahnya sekitar 1 m di depan Nanda dengan mata yang nampak begitu antusias memperhatikan gerakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku.
Jujur, aku jadi ingat Maya, seorang anak perempuan tetanggaku yang pernah menjadi penonton budiman saat aku sedang ngocok di ruang tamu rumahku. Sama halnya dengan saat itu. Tidaklah begitu aku khawatirkan kehadiran anak perempuan itu yang begitu antusias memandangi kontolku yang sedang aku kocok sekitar 30 cm di atas kepala belakang Nanda. Karena aku begitu menikmati hentakan-hentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolku sambil sesekali mengajak Nanda ngobrol.
Sering juga aku lihat tatapan mata anak perempuan itu bergantian memandang kontolku yang sedang aku kocok dan memandang ke Nanda. Dan kehadiran anak perempuan itu yang hanya berjarak sekitar 1 m di depan Nanda menambah kenikmatan sensasi ngocok yang aku lakukan.
Sempat juga aku menghentikan kocokan di kontolku dan aku bergerak sedikit mundur saat Nanda tiba-tiba mengangkat wajahnya sambil memandang ke anak perempuan itu. Lalu kemudian dia lanjutkan lagi menyelesaikan tugas di laptopnya tanpa memberi komentar dengan kehadiran anak perempuan itu.
Dan aku juga kembali mengocoki kontolku sambil lebih mendekatkan kontolku yang sedang aku kocok ke kepala Nanda. Bahkan lebih dekat lagi, sekitar 15 cm jarak kontol yang aku kocok dengan kepala Nanda, sementara anak perempuan itu tetap berdiri sambil terus saja secara bergantian memandang kontolku yang sedang aku kocok dan terkadang juga memandang ke Nanda. Dengan jarak sekitar 15 cm aku mempermainkan kontolku di belakang kepala Nanda dan disaksikan oleh anak perempuan itu ! Ah..., tatapan antusias, heran, bingung maupun penasaran anak perempuan itu sedikit banyaknya mempengaruhi kocokan di kontolku.
Jam 14:56 akhirnya aku nembak mani di atas kepala belakang Nanda disaksikan oleh anak perempuan TK itu ! Walaupun muncratan maniku itu aku tahan dengan tangan kiriku, tapi saat muncratan mani pertama sempat lolos dari tangan kiriku dan muncrat melewati kepala Nanda. Dan anak perempuan itu nampak sedikit memundurkan badannya, seperti gerakan reflex menghindar dari muncratan maniku.
Ah..., selama 31 menit aku ngocok dengan santai dengan jarak 30 cm dan 15 cm sambil sesekali ngobrol dengan Nanda. Ngobrol sambil ngocok di belakang Nanda dan juga di saksikan seorang anak perempuan yang masih TK merupakan hal yang begitu mempunyai sensasi yang luar biasa dan sangat langka untuk terjadi lagi.
Terima kasih buat Nanda yang sudah menjadi target ngocokku. Kalau dihitung dari awal aku ngocok sampai aku nembak mani adalah dari jam 14:09-14:56, jadi sekitar 47 menit !
Setelah nembak mani aku kemudian melap maniku itu di celanaku. Dan sesaat setelah anak perempuan itu melihat aku memasukkan kontolku ke dalam celana,  lalu dia beranjak pulang sambil sesekali memalingkan wajahnya ke arah aku dan Nanda dengan tatapan yang aku tidak tahu maknanya. Lalu aku mandi dan Nanda permisi pulang sekitar jam 15:45.
Crot buat pepek lonte tetek pantat Nanda...