Jumat, 22 Mei 2015

Ngocok Di Belakang Mertua 210515

Semakin hari semakin bertambah gejolak birahiku saat melihat mertuaku. Begitu besarnya keinginanku untuk memendamkan kontolku ke dalam pepek dan pantatnya.
Aku tahu memang tak mungkinlah aku bisa ngentot sama mertuaku. Semua hasrat birahiku itu aku lampiaskan dengan ngocok.
Sudah menjadi kebiasaanku sekarang kalo aku ngocok di kamar, sengaja tidak aku tutup pintunya. Kubiarkan pintu kamarku terbuka sedangkan aku ngocok di atas ranjang pada saat mertuaku sedang nonton TV atau sedang beraktifitas lainnya. Bahkan sering juga sengaja aku bugil ngocok di dalam kamar dengan pintu yang terbuka lebar.
Jujur, aku juga merasa kalo mertuaku sebenarnya merasa curiga dengan aku saat kami hanya berdua di rumah. Dia sepertinya menjaga jarak, tidak seperti kalo rumah sudah ramai.
Aku juga sering ngocok di ruang tamu saat mertuaku nonton TV. Dia sering tiduran di depan TV sementara aku ngocok di ruang tamu dengan berpura-pura checking motor. Tapi mungkin dengan keadaan seperti itulah yang membuat mertuaku curiga dengan gerak-gerikku.
Dan pada tanggal 21-05-2015 seperti biasa saat mertuaku sedang tiduran sambil menonton TV, aku ke ruang tamu. Sambil pura-pura checking motor aku keluarkan kontolku sambil kukocok mengarah ke mertuaku dengan jarak sekitar 5 m. Tak lama kemudian aku berjalan ngocok mendekati mertuaku sambil masuk ke kamar pura-pura mengambil sesuatu. Ada sekitar 2 kali aku melakukan hal seperti itu, berjalan sambil ngocok mendekati mertuaku sampai jarak sekitar 1 meter darinya.
Aku yakin mertuaku curiga dengan aku, karena kulihat saat aku keluar kamar untuk yang kedua kalinya mertuaku melirik ke aku. Lalu dia beranjak mematikan TV dan kemudian tiduran di depan pintu dapur yang terbuka lebar. Sementara aku masih di ruang tamu dengan kontol yang masih aku keluarkan dari celana sambil curi-curi kesempatan untuk ngocok. Tak lama kemudian mertuaku bangkit dan duduk di lantai mengerjakan sesuatu dengan posisi menyamping yang menurutku memang dia sengaja agar bisa melihat kegiatanku di ruang tamu.
Pepek... pepek..., benar-benar tanggung ni acara ngocokku. Ah..., pepek dan pantat mertuaku lah..., jadi gak sabar aku.
Dengan kontol yang masih ereksi tapi sudah aku masukkan ke dalam celana aku pura-pura ke kamar mandi. Makin memberontak kontolku ingin dikocok saat aku melewati mertuaku.
Aku keluar dari kamar mandi dengan kontol yang begitu ereksi memberontak ingin dikocok. Dan dengan santai setelah keluar dari kamar mandi, aku dekati mertuaku yang duduk membelakangi aku. Perlahan aku keluarkan kontolku dan berdiri di belakang mertuaku.
Kukocok kontolku dengan sangat cepat. Suara hentakan tanganku yang sedang mengocoki kontolkupun tak aku hiraukan. Tak aku perdulikan apakah mertuaku dengar atau tidak. Padahal aku berdiri ngocok di belakang mertuaku tidak lebih dari 50 cm !
Tepat saat aku mau nembak mani, kurasakan gerakan kepala mertuaku akan menoleh ke belakang. Dan benar saja dia menoleh ke belakang.
Untungnya dengan cepat aku masukkan kontolku ke dalam celana dan beranjak dari posisiku di belakangnya. Dan saat berjalan melewati mertuaku itulah aku nembak mani di dalam celana.
Ah..., pepek dan pantat mertuaku..., saat itu kulihat jam menunjukkan pukul 15:15